Jerawat saat hamil adalah hal yang normal. Bahkan, 1 dari 2 wanita yang hamil bisa mengalami kulit berjerawat. Kenali apa penyebab jerawat saat hamil dan solusinya berikut ini.
8 Mei 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Jerawat saat hamil adalah hal yang normal
Table of Content
Jerawat saat hamil adalah salah satu perubahan kulit selama kehamilan yang umum terjadi pada trimester pertama. Bahkan satu dari dua wanita yang hamil bisa mengalami kulit berjerawat.
Advertisement
Dalam beberapa kasus, jerawat bisa sangat serius dan meradang. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui cara tepat mengatasinya dan perawatan kulit yang perlu dilakukan untuk mencegah jerawat muncul saat hamil.
Baca Juga
Penyebab jerawat saat hamil adalah karena meningkatnya kadar hormon androgen pada trimester awal. Meningkatkan hormon androgen selama kehamilan menghasilkan lebih banyak minyak alami kulit yang memicu munculnya jerawat.
Produksi minyak yang berlebih, sel kulit mati hingga bakteri bisa menyumbat pori-pori kulit yang dapat membuat kulit wajah ibu hamil mudah berjerawat.
Kulit berjerawat pada ibu hamil umumnya lebih sering terjadi saat memasuki trimester pertama kehamilan. Namun, seiring berjalannya waktu, jerawat di kulit akan berangsur membaik dan mungkin saja kembali muncul di trimester ketiga.
Merawat kulit berjerawat saat Anda hamil bisa sedikit merepotkan. Secara umum, Anda harus menghindari obat-obatan yang dapat berdampak buruk bagi janin.
Baca juga: 14 Keluhan Ibu Hamil yang Umum dan Cara Mengatasinya
Jerawat selama kehamilan dapat dikatakan kondisi kulit yang alami. Kondisi ini biasanya akan mereda dengan sendirinya saat kadar hormon kembali normal.
Namun, jika kondisi ini begitu mengganggu, Anda bisa mengatasinya dengan sejumlah cara seperti berikut:
Beberapa ahli merekomendasikan produk obat topikal yang mengandung erythromycin atau azelaic acid. sebagai obat jerawat untuk ibu hamil Selain itu, Anda bisa menggunakan produk yang mengandung clindamycin, benzoyl peroxide atau asam glikolat.
Pemakaian obat-obatan di atas hanya akan diserap oleh kulit sebanyak 5%. Jadi, masih relatif aman dan tidak akan meningkatkan risiko bagi kehamilan. Namun, sebaiknya Anda tetap perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat jerawat apapun saat hamil.
Ini karena menurut American Academy of Pediatric, penggunaan obat jerawat tertentu dapat membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin. Sejumlah jenis obat yang sebaiknya dihindari selama kehamilan adalah isotretinoin, asam salisilat, tetrasiklin dan retinoid.
Selain mengonsumsi obat, Anda juga bisa menggunakan metode laser untuk menghilangkan jerawat. Namun, melakukan metode ini selama kehamilan harus melalui pertimbangan medis terlebih dahulu.
Salah satu cara menghilangkan jerawat saat hamil selain menggunakan obat jerawat, yakni bisa dengan cara alami.
Perawatan kulit berjerawat secara alami ini bisa dengan menggunakan aneka masker kulit yang terbuat dari bahan-bahan alam seperti:
Untuk membuat masker jerawat, Anda bisa mencampurkan salah satu atau lebih bahan-bahan seperti oatmeal, mentimun dan madu hingga soda kue dengan air untuk selanjutnya dioleskan pada kulit wajah yang berjerawat.
Sedangkan untuk minyak kelapa murni, lidah buaya, madu, lemon atau jeruk nipis dan putih telur dapat langsung dioleskan pada wajah yang berjerawat.
Baca juga: Perawatan Wajah untuk Ibu Hamil, Ini yang Boleh Dilakukan dan Tidak
Kulit berjerawat selama hamil diyakini merupakan kondisi alami yang akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan. Oleh sebab itu, agar lebih aman bagi janin, tindakan yang terbaik adalah merawat kulit secara teratur untuk mencegah jerawat.
Berikut adalah beberapa metode perawatan kulit yang bisa dilakukan untuk mencegahnya munculnya jerawat saat hamil:
Selain itu, Anda bisa memilih produk kecantikan yang mengandung sulfur berbasis organik atau produk dengan kandungan asam glikolat atau asam alfa hidroksi.
Jika belum berhasil, Anda dapat mencoba produk skincare dengan kandungan asam azelaic dan krim erythromycin yang aman bagi ibu hamil.
Baca Juga
Lalu, gunakan produk skincare yang aman untuk ibu hamil berjerawat. Tukar pula dengan kosmetik saat hamil yang aman untuk kulit berjerawat. MIsalnya mengganti menjadi alas bedak khusus kulit berminyak atau menggunakan bedak tabur yang mengandung mineral. Dua hal ini dapat membantu Anda mencegah iritasi kulit akibat jerawat.
Satu lagi, hindari godaan untuk menekan atau memencet jerawat. Hal ini justru akan membuat jerawat membekas secara permanen dan meninggalkan bekas berwarna hitam di area wajah.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter perihal perawatan wajah berjerawat selama kehamilan, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Peptide memiliki manfaat yang baik untuk kulit, terutama dalam memperlambat penuaan. Selain itu, ada manfaat peptide untuk kulit lainnya. Apa sajakah?
Benzoil peroksida adalah kandungan bahan aktif yang umum digunakan untuk mengobati jerawat. Kegunaan benzoil peroksida bisa membunuh bakteri penyebab jerawat dan mencegah sel-sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori.
Manfaat minyak rosehip dapat mengatasi jerawat hingga melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Minyak rosehip atau rosehip oil adalah minyak esensial yang diekstrak dari biji dan daun tanaman mawar.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved