logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kulit & Kecantikan

Jerawat Papula: Penyebab dan Cara Mengatasinya

open-summary

Jerawat papula adalah jenis jerawat yang ditandai dengan benjolan berwarna kemerahan, tetapi tidak mengandung nanah. Meski bisa ganggu penampilan, jerawat meradang ini bisa diatasi dengan tepat.


close-summary

24 Des 2020

| Annisa Amalia Ikhsania

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Jerawat papula bisa diatasi dengan pengobatan yang tepat

Jerawat papula adalah jerawat yang ditandai dengan benjolan berwarna kemerahan, tetapi tidak mengandung nanah

Table of Content

  • Penyebab jerawat papula
  • Faktor risiko yang meningkatkan jerawat papula muncul
  • Perbedaan jerawat papula dan jerawat nodul
  • Cara mengatasi jerawat papula dengan tepat
  • Pengobatan rumahan sebagai cara menghilangkan jerawat yang maksimal

Keberadaan jerawat papula memang dapat mengganggu penampilan. Jerawat papula adalah jenis jerawat yang ditandai dengan benjolan berwarna kemerahan, tetapi tidak memiliki puncak nanah. Apa penyebab jerawat papula bisa muncul dan bagaimana cara mengatasinya dengan tepat?

Advertisement

Penyebab jerawat papula

jerawat papula adalah jenis jerawat yang ditandai dengan benjolan warna kemerahan
Penyebab jerawat papula adalah penyumbatan pori-pori kulit

Sama seperti jenis jerawat pada umumnya, penyebab jerawat papula adalah penyumbatan pori-pori kulit yang disertai dengan penumpukan sel kulit mati dan produksi minyak berlebih.

Penyumbatan pori-pori inilah yang membuat bakteri penyebab jerawat Propionibacterium acnes berkembang biak.

Alhasil, muncullah komedo, baik komedo hitam (blackhead) atau komedo putih (whitehead).

Namun, ketika produksi minyak alami atau sebum berlebih dan penumpukan sel kulit mati menebal, mereka akan menekan folikel rambut atau pori-pori kulit.

Tekanan yang terlalu besar dapat menyebabkan dinding folikel rambut di sekitarnya pecah.

Akibatnya, muncul iritasi sehingga timbul benjolan merah yang meradang dan terasa perih.

Benjolan merah yang meradang ini disebut dengan papula atau jerawat meradang.

Jika jerawat berukuran kurang dari 1 cm ini dibiarkan terus-menerus dan tidak ditangani dengan baik, maka ia bisa berkembang menjadi jerawat pustula atau jerawat bernanah.

Faktor risiko yang meningkatkan jerawat papula muncul

Jerawat papula disebabkan oleh penyumbatan pori-pori kulit atau folikel rambut oleh penumpukan kotoran, minyak, sel kulit mati, dan bakteri.

Akan tetapi, ada berbagai faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami jerawat papula, yaitu:

1. Ketidakseimbangan hormon

Salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan kemunculan jerawat papula adalah ketidakseimbangan hormon.

Hal ini karena peningkatan kadar hormon androgen dapat menyebabkan produksi minyak berlebih pada kulit. Kelebihan produksi sebum inilah yang jadi penyebab jerawat yang utama.

2. Faktor genetik

Faktor genetik ternyata berperan penting terhadap risiko munculnya jerawat papula.

Jika orangtua atau anggota keluarga Anda ada yang rentan mengalami jerawat, maka Anda kemungkinan besar akan mengalami masalah kulit satu ini.

3. Stres

Stres sering kali dikaitkan dengan penyebab tumbuhnya jerawat.

Sebenarnya, keterkaitan stres dengan jerawat masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Sebuah studi menyebutkan bahwa efek stres tidak dapat memengaruhi produksi minyak berlebih pada kulit.

Meski tidak ada keterkaitannya secara ilmiah, kondisi mental ini dapat memperburuk kondisi jerawat yang sudah muncul lebih dahulu.

4. Konsumsi makanan tertentu

Sejumlah hasil penelitian menemukan bahwa makanan indeks glikemik tinggi, seperti mengandung tinggi gula dan karbohidrat, menjadi penyebab jerawat muncul.

Kendati demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk benar-benar membuktikan makanan indeksi glikemik tinggi sebagai salah satu makanan penyebab jerawat.

Perbedaan jerawat papula dan jerawat nodul

Sama-sama berbentuk benjolan merah dan meradang, membuat Anda mungkin bingung menentukan perbedaan jerawat papula dan jerawat nodul.

Jerawat papula mirip dengan jerawat nodul. Keduanya terbentuk karena penyumbatan pori-pori kulit.

Akan tetapi, jerawat nodul terjadi pada lapisan kulit paling dalam ketika ada robekan pada dinding folikel atau pori kulit yang terinfeksi oleh bakteri penyebab jerawat.

Pada dasarnya, jika Anda memiliki jerawat meradang yang memerah disertai pembengkakan dan timbul rasa nyeri, bisa jadi itu bukan jerawat papula sepenuhnya, melainkan jerawat nodul.

Jerawat nodul cenderung lebih parah dibandingkan papula. Jerawat nodul biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh sehingga meningkatkan risiko terbentuknya bekas jerawat.

Jika Anda mencurigai jerawat yang dialami merupakan jerawat nodul, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kulit.

Cara mengatasi jerawat papula dengan tepat

Ada berbagai cara mengatasi jerawat papula dengan tepat.

Meski demikian, semuanya tentu perlu disesuaikan dengan tingkat keparahan jerawat.

Adapun beberapa cara mengatasi jerawat papula yang biasanya direkomendasikan dokter adalah sebagai berikut.

1. Obat oles jerawat

jerawat papula bisa diobati dengan obat oles jerawat
Gunakan obat oles jerawat mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat

Salah satu cara mengatasi jerawat papula adalah dengan obat oles jerawat.

Cara menghilangkan jerawat papula ini mungkin diperlukan bagi Anda yang mengalami jerawat papula sesekali.

Anda bisa menggunakan obat oles jerawat yang mengandung asam salisilat, benzoil peroksida, sulfur, atau retinoid untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Benzoil peroksida

Benzoil peroksida adalah kandungan yang terdapat pada obat oles jerawat yang aman dan efektif untuk mengatasi jerawat papula tergolong ringan dan sedang.

Salep jerawat mengandung benzoil peroksida dapat membantu mengurangi tanda-tanda jerawat papula.

Asam salisilat

Asam salisilat sering kali digunakan pada obat oles jerawat dan sejumlah produk skincare untuk kulit berjerawat.

Asam salisilat untuk jerawat bertujuan untuk mengurangi peradangan sekaligus mengangkat sel kulit mati.

Retinoid topikal

Retinoid topikal bertujuan sebagai antiradang yang dapat membantu mengurangi lesi jerawat dan memperbaiki tekstur kulit berjerawat. Retinoid juga dapat membantu menjaga kesehatan dan kebersihan kulit.

2. Obat antibiotik

Jerawat papula bisa diobati dengan antibiotik untuk jerawat
Antibiotik untuk jerawat ada yang tersedia dalam bentuk obat minum

Cara mengatasi jerawat papula bisa dengan obat antibiotik. Antibiotik untuk jerawat meradang bekerja dengan membunuh bakteri penyebab jerawat sehingga efektif untuk menghilangkannya.

Antibiotik memiliki efek antiradang yang mampu mengurangi kemerahan dan pembengkakan pada jerawat.

Antibiotik untuk jerawat meradang bisa diresepkan oleh dokter dalam bentuk obat minum maupun obat oles.

Terkadang, keduanya mungkin diberikan bersamaan untuk mengobati jerawat meradang secara maksimal.

Selain itu, antibiotik untuk jerawat meradang mungkin tidak dapat bekerja sendiri sehingga perlu dikombinasi dengan obat jerawat lainnya, seperti benzoil peroksida atau retinoid.

Antibiotik oles untuk jerawat yang biasanya digunakan adalah erythromycin atau clindamycin.

Sementara, obat antibiotik minum untuk jerawat bisa berupa erythromycin atau azithromycin, atau tetrasiklin (doxycycline atau minocycline).

3. Terapi hormon

Pada beberapa kasus, ketidakseimbangan hormon bisa jadi penyebab jerawat meradang terjadi.

Jika kondisi ini yang Anda alami, dokter kulit mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk menekan produksi hormon.

Salah satunya, pil KB yang dapat digunakan untuk perempuan yang mengalami jerawat meradang sebelum dan selama siklus menstruasi. Kombinasi estrogen dan progestin dapat membantu mengobati jerawat.

Selain itu, pil antiandrogen atau spironolactone juga efektif untuk mengobati jerawat papula karena mampu menghambat produksi hormon androgen.

Pengobatan rumahan sebagai cara menghilangkan jerawat yang maksimal

Cara mengatasi jerawat papula dengan obat-obatan apa pun tidak akan maksimal bila tidak dibarengi dengan pengobatan rumahan agar mempercepat proses pemulihan, seperti:

1. Mencuci muka

Salah satu cara merawat wajah yang berjerawat adalah dengan rutin mencuci muka.

Anda disarankan untuk cuci muka minimal 2 kali sehari, termasuk setelah berkeringat.

Pilihlah sabun pembersih wajah yang kandungannya ringan dan bertekstur gel agar tidak rentan menyumbat pori-pori.

Caranya, mulailah cuci bersih wajah dengan air hangat.

Lalu, gunakan sabun cuci muka seraya memijat muka perlahan. Selanjutnya, bilas wajah kembali dengan air hangat.

2. Oleskan pelembap

Setelah tahapan mencuci muka, pastikan Anda mengoleskan pelembap.

Penggunaan pelembap bertujuan untuk menghilangkan minyak alami dan air pada kulit sehingga membuat kelenjar sebaceous tidak menghasilkan lebih banyak sebum. Dengan demikian, jerawat tidak bisa muncul kembali.

Pilihlah pelembap berlabel bebas minyak (oil free), berbahan dasar air, serta tidak rentan menyumbat pori-pori (noncomedogenic).

3. Gunakan sunscreen atau tabir surya

Selalu gunakan sunscreen atau tabir surya sebagai cara merawat wajah berjerawat.

Penggunaan sunscreen bertujuan untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet yang berasal dari sinar matahari.

Selain itu, penggunaan obat untuk jerawat, terutama retinoid, dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari sehingga penting menggunakan sunscreen.

4. Pilih produk skincare dan kosmetik yang tepat

Anda juga perlu memilih dan menggunakan produk skincare dan kosmetik yang tetap.

Ini berarti, produk skincare dan kosmetik tidak mengandung minyak dan bersifat noncomedogenic atau tidak rentan menyumbat pori-pori.

Hindari penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung wewangian, alkohol, atau bahan kimia keras lainnya.

Sebab, kandungan ini dapat mengiritasi kulit dan memperburuk kondisi jerawat meradang.

5. Jangan menyentuh atau memecahkan jerawat

Anda tidak disarankan untuk menyentuh atau memecahkan jerawat.

Meski kerap dianggap sebagai cara menghilangkan jerawat papula yang instan, sejatinya langkah ini justru dapat meningkatkan risiko bakteri menyebar ke area kulit lainnya.

Akibatnya, dapat meningkatkan peradangan dan infeksi yang semakin parah.

Di samping itu, memecahkan jerawat juga dapat menyebabkan timbulnya jaringan parut di kemudian hari.

Baca Juga

  • Syringoma Adalah Tumor Jinak Kecil, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
  • 4 Manfaat Urea Cream yang Baik untuk Kesehatan Kulit
  • Penyebab Bisul, Penanganan, dan Cara Mencegahnya

Papula adalah jenis jerawat meradang dan memerah, tetapi tidak disertai dengan puncak nanah.

Walau bisa mengganggu penampilan, Anda dapat melakukan berbagai cara mengatasi jerawat papula dengan langkah di atas.

Bila kondisi jerawat papula masih sulit ditangani, konsultasikan dengan dokter spesialis kulit guna mendapatkan rekomendasi cara merawat kulit berjerawat lebih lanjut.

Anda pun dapat berkonsultasi langsung dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk bertanya seputar cara mengobati jerawat meradang lebih lanjut.

Caranya, download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

jerawatpengobatan jerawatmasalah kulit

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved