Memiliki jerawat di vagina tentu sangatlah mengganggu. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. Namun jangan khawatir, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
4.11
(37)
9 Des 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Jerawat di vagina bisa mengganggu keseharian penderitanya
Table of Content
Berbicara mengenai jerawat memang tak ada habisnya. Tamu tak diundang yang satu ini kerap mengganggu penampilan hingga membuat kurang percaya diri.
Advertisement
Jerawat bisa muncul di area tubuh mana saja, termasuk punggung, dada, bahkan vagina. Munculnya jerawat di vagina dapat membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan khawatir kondisi ini berbahaya atau tidak. Sebenarnya apa penyebab jerawat di vagina?
Jerawat di vagina merupakan suatu kondisi yang umum terjadi pada wanita. Kondisi ini umumnya terjadi di area vulva (bibir vagina). Meski jerawat di vagina tidak selalu perlu dikhawatirkan, masalah kulit ini kadang bisa menandakan penyakit tertentu. Ada beberapa penyebab jerawat di vagina, antara lain:
Umumnya, jerawat di vagina disebabkan oleh dermatitis kontak. Kondisi ini adalah reaksi yang muncul ketika vagina terpapar iritan atau alergen tertentu.
Dermatitis kontak pada area vagina juga dapat disebabkan oleh sabun yang mengandung wewangian, tisu, tampon, pembalut, pelumas, spermisida, obat-obatan topikal, deterjen, dan produk lainnya. Selain itu,vagina juga dapat teriritasi karena keputihan, urine, ataupun sperma yang dapat memicu terbentuknya jerawat.
Folikulitis juga menjadi salah satu penyebab umum jerawat di area kewanitaan. Ini adalah infeksi dan peradangan pada folikel rambut yang berupa rongga kecil tempat tumbuhnya rambut, termasuk rambut kemaluan.
Folikulitis dapat disebabkan oleh mencukur bulu, rambut tumbuh ke dalam, mengenakan celana ketat atau yang terlalu menggesek kulit, folikel tersumbat oleh produk tertentu atau keringat, dan berenang di kolam yang tidak bersih.
Moluskum kontagiosum adalah infeksi virus pada kulit yang dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, termasuk daerah vagina.
Kondisi ini menyebabkan timbulnya lesi berukuran kecil dan berwarna putih pada kulit yang disertai rasa sakit. Moluskum kontagiosum biasanya membaik dalam waktu 6-12 bulan, namun dapat pula bertahan hingga 4 tahun.
Hidradenitis suppurativa adalah penyakit kulit kronis yang memengaruhi kelenjar keringat. Penyakit ini menyebabkan timbulnya lesi seperti jerawat di sekitar tubuh, termasuk vulva.
Penyebab hidradenitis suppurativa belum diketahui secara pasti, serta tak dapat sembuh dengan mudah. Tak hanya itu, penyakit langka ini juga bisa meninggalkan bekas luka. Penyakit ini dikabarkan diderita oleh 4 persen penduduk dunia.
Baca Juga
Dalam mengatasi jerawat di vagina, jangan sekali-kali mencoba memencetnya karena dapat menyebarkan bakteri hingga memicu terjadinya infeksi. Tak hanya itu, area sensitif ini juga mudah teriritasi sehingga akan membuat kondisinya menjadi lebih buruk. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan dalam mengatasi jerawat di area genital tersebut, yaitu:
Jika jerawat disebabkan oleh mencukur bulu kemaluan atau penggunaan produk tertentu, sebaiknya hentikan dulu penggunaan produk yang dapat mengiritasi atau menimbulkan alergi tersebut.
Kelembapan area genital membuatnya menjadi tempat yang ideal bagi bakteri untuk berkembang. Oleh sebab itu, menjaga kebersihan area ini sangatlah penting. Bersihkan vagina secara rutin setiap harinya menggunakan air hangat dan sabun yang tidak mengandung wewangian.
Hindari menggunakan produk pembersih yang keras karena dapat memengaruhi keseimbangan pH dalam vagina. Selain itu, gunakan celana dalam katun yang tidak membuat kemaluan semakin lembap. Jika sedang menstruasi, usahakan untuk mengganti pembalut secara rutin.
Daripada memencet, lebih baik kompres vagina dengan air hangat. Ini dapat membantu mengatasi rasa gatal dan nyeri karena jerawat di vagina. Selain itu, kompres hangat juga dapat membantu jerawat pecah atau mengecil sendiri.
Rendamlah kain atau handuk kecil dalam air hangat, lalu peras dan tempelkan pada vagina. Anda dapat mengulanginya beberapa kali dalam sehari. Jika sudah, biarkan kulit mengering terlebih dahulu sebelum mengenakan celana kembali.
Jika jerawat tak kunjung hilang dengan sendirinya, berkonsultasilah pada dokter untuk mendapat obat yang tepat. Jika disebabkan oleh dermatitis kontak, dokter mungkin akan meresepkan obat topikal atau antihistamin.
Sementara, jika disebabkan oleh infeksi maka akan diresepkan antibiotik oles atau minum. Perawatan tertentu juga mungkin diperlukan untuk kondisi yang mendasarinya.
Ada beberapa kondisi yang terlihat seperti jerawat, namun sebenarnya termasuk benjolan lain, seperti kista bartholin, lesi herpes genital, genital warts (kutil kemaluan), dan skin tag (daging tumbuh). Segera periksakan diri Anda pada dokter jika jerawat di vagina tak kunjung hilang atau kondisinya semakin buruk.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Zinc adalah salah satu mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Manfaat zinc bagi tubuh bisa membantu menangani jerawat hingga mempercepat penyembuhan luka. Namun, dosis kebutuhan zinc harian untuk orang dewasa tidak boleh lebih dari 11 mg per hari.
Keputihan seperti air dengan tekstur encer dan berwarna bening kemungkinan besar merupakan kondisi normal dan bahkan menandakan vagina sehat.
Kenapa miss V bau telur busuk ternyata dapat terjadi akibat berbagai hal, mulai dari peradangan hingga kanker. Namun, terdapat beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasinya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved