logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Wanita

Penyebab Jerawat di Vagina dan Cara Mengatasinya

open-summary

Jerawat di vagina bisa disebabkan beberapa hal, seperti dermatitis kontak, folikulitis, hingga hidradenitis suppurativa. Untuk mengatasinya, cobalah untuk menjaga kebersihan area Miss V dengan baik.


close-summary

28 Sep 2022

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Jerawat di vagina dapat disebabkan oleh dermatitis kontak

Jerawat di vagina bisa terasa tidak nyaman

Table of Content

  • Penyebab jerawat di vagina
  • Cara mengatasi jerawat di vagina
  • Cara mencegah jerawat di vagina

Jerawat bisa muncul di area tubuh mana saja, termasuk punggung, dada, bahkan vagina. Jerawat di vagina biasanya muncul di sekitar bibir vagina atau vulva (bagian terluar dari alat kelamin wanita).

Advertisement

Munculnya jerawat di Miss V dapat disebabkan berbagai hal. Kondisi ini dapat membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan khawatir. 

Penyebab jerawat di vagina

Utamanya, ciri-ciri jerawat di Miss V adalah benjolan kecil merah. Ujung benjolan ini berwarna putih karena berisi nanah. Teksturnya juga terasa lunak ketika disentuh.

Jerawat di vagina umumnya bukan masalah serius dan bisa hilang dengan sendirinya. Namun, pada sebagian kasus, kondisi ini menandakan masalah tertentu yang memerlukan penanganan medis. 

Berikut adalah beberapa penyebab jerawat di Miss V yang perlu Anda waspadai.

1. Pori-pori tersumbat

Kotoran, keringat, atau bakteri yang menumpuk bisa menyebabkan penyumbatan di pori-pori sehingga memicu munculnya jerawat di vagina.

Munculnya benjolan merah kecil di permukaan kulit kemaluan ini dapat diakibatkan kebersihan organ intim yang buruk, misalnya tidak mengganti celana dalam yang berkeringat.

2. Dermatitis kontak

Umumnya, jerawat di vagina disebabkan dermatitis kontak. Kondisi ini adalah reaksi yang muncul ketika vagina terpapar iritan atau pemicu alergi tertentu.

Dermatitis kontak pada area vagina juga dapat disebabkan sabun yang mengandung wewangian, tisu, tampon, pembalut, pelumas, spermisida, obat-obatan topikal (oles), deterjen, dan produk lainnya. 

Selain itu, vagina dapat mengalami iritasi karena keputihan, urine, ataupun sperma yang dapat memicu terbentuknya jerawat.

3. Folikulitis

jerawat di vagina
Folikulitis bisa memicu munculnya jerawat di vagina

Folikulitis juga menjadi salah satu penyebab umum jerawat di area kewanitaan. Ini adalah infeksi dan peradangan pada folikel rambut yang berupa rongga kecil tempat tumbuhnya rambut, termasuk rambut kemaluan.

Folikulitis dapat disebabkan mencukur bulu kemaluan, rambut tumbuh ke dalam, mengenakan celana ketat atau yang terlalu menggesek kulit, folikel tersumbat produk tertentu atau keringat, dan berenang di kolam yang tidak bersih.

4. Moluskum kontagiosum

Moluskum kontagiosum adalah infeksi virus pada kulit yang dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, termasuk daerah vagina. 

Kondisi ini menyebabkan timbulnya lesi berukuran kecil dan berwarna putih pada kulit yang disertai rasa sakit. 

Moluskum kontagiosum biasanya membaik dalam waktu 6-12 bulan, tetapi bisa juga bertahan hingga 4 tahun. Contoh jerawat pada kemaluan ini tentunya bisa mengganggu kenyamanan penderitanya.

5. Hidradenitis suppurativa

Hidradenitis suppurativa adalah penyakit kulit kronis yang mempengaruhi kelenjar keringat. Penyakit ini menyebabkan timbulnya lesi seperti jerawat di sekitar tubuh, termasuk vulva.

Penyebab hidradenitis suppurativa belum diketahui secara pasti dan tidak dapat sembuh dengan mudah. Bukan hanya itu, penyakit langka ini juga bisa meninggalkan bekas luka.

Cara mengatasi jerawat di vagina

Walaupun sering kali sembuh sendiri, jerawat di vagina bisa mengganggu kenyamanan penderitanya.

Berikut adalah cara mengatasi jerawat di Miss V yang bisa Anda lakukan.

1. Ketahui penyebabnya

Untuk mengatasi jerawat di kemaluan, pastikan Anda mengetahui penyebabnya. 

Misalnya, jika jerawat disebabkan mencukur bulu kemaluan atau penggunaan produk tertentu, sebaiknya hentikan dulu penggunaan produk yang dapat mengiritasi atau menimbulkan alergi tersebut.

Anda dapat beralih ke produk lain yang hypoallergenic (minim risiko alergi) sehingga lebih nyaman saat menggunakannya.

2. Jangan memencet jerawat

Dalam mengatasi jerawat di vagina, jangan sekali-kali mencoba memencetnya karena dapat menyebarkan bakteri hingga memicu terjadinya infeksi. 

Area sensitif ini juga mudah teriritasi sehingga malah membuat kondisinya menjadi lebih buruk. 

Jerawat bisa menjadi bisul jika terisi nanah, lalu terus membesar selama beberapa hari. Semakin besar ukurannya, jerawat ini bisa jadi semakin menyakitkan.

3. Menjaga kebersihan vagina

menjaga kebersihan vagina
Menjaga kebersihan Miss V penting untuk dilakukan

Kelembapan area kelamin membuatnya menjadi tempat yang ideal bagi bakteri untuk berkembang. Oleh sebab itu, menjaga kebersihan vagina sangatlah penting. 

Bersihkan vagina secara rutin setiap harinya menggunakan air hangat dan sabun yang tidak mengandung wewangian.

Hindari menggunakan produk pembersih yang keras karena dapat mempengaruhi keseimbangan pH dalam vagina. 

Selain itu, gunakan celana dalam katun yang tidak membuat kemaluan semakin lembap. Jika Anda sedang menstruasi, usahakan untuk mengganti pembalut secara rutin.

4. Kompres hangat

Daripada memencet, lebih baik kompres vagina dengan air hangat. Hal ini dapat membantu mengatasi rasa gatal dan nyeri karena jerawat di vagina. 

Selain itu, kompres hangat dapat membantu jerawat pecah atau mengecil sendiri. 

Cara menghilangkan jerawat di Miss V secara alami ini cukup mudah dilakukan. Rendaml kain atau handuk kecil dalam air hangat, lalu peras dan tempelkan pada vagina. 

Anda dapat mengulanginya beberapa kali dalam sehari. Jika sudah, biarkan kulit mengering sebelum mengenakan celana.

5. Obat-obatan tertentu

Jika jerawat tidak kunjung hilang, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat yang tepat. 

Apabila jerawat ini disebabkan dermatitis kontak, dokter dapat meresepkan obat topikal atau antihistamin.

Sementara itu, jika disebabkan infeksi, dokter kemungkinan meresepkan antibiotik oles atau oral untuk mengatasinya. 

Salep untuk jerawat di Miss V tidak boleh digunakan sembarangan sehingga harus sesuai resep dari dokter. Perawatan tertentu juga mungkin diperlukan untuk kondisi yang mendasarinya.

Terkadang, ada benjolan seperti jerawat di sekitar bulu kemaluan, tetapi sebenarnya merupakan kondisi lain, misalnya kista bartholin, lesi herpes genital, genital warts (kutil kemaluan), dan skin tag (daging tumbuh).

Oleh sebab itu, segera periksakan diri ke dokter jika jerawat di vagina tidak kunjung hilang, semakin buruk, atau disertai gejala lain.

Baca Juga

  • Tetrasiklin: Antibiotik Serba Guna untuk Infeksi Bakteri
  • 13 Cara Menghilangkan Bau pada Miss V yang Perlu Wanita Ketahui
  • Manfaat Sabun Pepaya untuk Wajah, Bikin Kulit Jadi Awet Muda

Cara mencegah jerawat di vagina

Supaya jerawat di bibir Miss V tidak muncul lagi, terdapat beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya.

  • Hindari menggunakan celana dalam yang ketat
  • Gunakan celana dalam yang terbuat dari katun atau bahan yang menyerap keringat
  • Bersihkan area genital setiap hari menggunakan sabun yang lembut
  • Segera ganti celana dalam yang berkeringat
  • Merapikan bulu kemaluan daripada mencukurnya
  • Mengganti pembalut secara teratur saat menstruasi.

Dengan begitu, kebersihan vagina bisa senantiasa terjaga dan Anda terhindar dari vagina berjerawat yang mengganggu.

Sementara itu, jika Anda memiliki pertanyaan seputar jerawat di vagina, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. 

Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.

Advertisement

jerawatpengobatan jerawatkesehatan vagina

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved