Ada banyak hal yang dapat memicu munculnya jerawat di ketiak, di antaranya jerawat inversa (hidradenitis suppurativa), rambut tumbuh ke dalam, folikulitis, hingga dermatitis kontak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
23 Feb 2023
Jerawat di ketiak dapat disebabkan oleh beragam hal, salah satunya jerawat inversa (hidradenitis suppurativa).
Table of Content
Kemunculan jerawat umumnya dipicu penumpukan bakteri di dalam pori-pori atau tersumbatnya kelenjar keringat. Selain di wajah, jerawat dapat timbul di bagian tubuh mana saja, termasuk ketiak.
Advertisement
Untuk memahami masalah ini lebih jauh, simak penjelasan mengenai beragam potensi penyebab jerawat di ketiak dan cara mengobatinya.
Apakah jerawat di ketiak berbahaya atau tidak? Kondisi ini umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Faktanya, jerawat pada ketiak termasuk sering terjadi.
Dalam beberapa kasus, jerawat yang ada di ketiak tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya.
Walaupun demikian, kondisi ini bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman sehingga tidak ada salahnya untuk segera ditangani.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah berbagai penyebab jerawat di ketiak dan cara mengobatinya.
Hidradenitis suppurativa (jerawat inversa) dapat memunculkan bisul secara berulang yang terasa menyakitkan di area tubuh dengan kelenjar keringat.
Tak hanya di ketiak, bisul akibat jerawat inversa juga bisa muncul di area dubur, bokong, lipatan bawah payudara, alat kelamin, selangkangan, tengkuk leher, hingga pinggang.
Cara mengobati jerawat di ketiak akibat masalah ini umumnya melibatkan konsumsi obat-obatan sebagai berikut.
Dalam beberapa kasus, dokter dapat merekomendasikan prosedur pembedahan atau operasi untuk mengatasi jerawat inversa.
Rambut tumbuh ke dalam (ingrown hair) juga bisa memicu ketiak berjerawat.
Sebab, mencukur atau metode pemotongan bulu ketiak lainnya dapat mengakibatkan rambut tumbuh ke dalam.
Kondisi ini terjadi ketika folikel rambut tertekuk atau terputar ke belakang sehingga menembus kulit.
Dalam kasus lainnya, sel kulit mati dapat menyumbat folikel rambut dan mengakibatkan rambut tumbuh menyamping di bawah kulit, alih-alih ke atas.
Kabar baiknya, masalah rambut tumbuh ke dalam sering kali sembuh sendiri tanpa pengobatan.
Namun, Anda disarankan untuk periksa ke dokter kulit apabila kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan dan tidak kunjung membaik.
Folikulitis adalah kondisi yang mengakibatkan folikel rambut meradang.
Awalnya, folikulitis terlihat seperti benjolan berwarna merah atau jerawat putih di sekitar bulu ketiak.
Namun, benjolan tersebut dapat berkembang menjadi luka yang terasa menyakitkan dan membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh.
Dalam kasus yang lebih parah, folikulitis berpotensi menyebabkan kebotakan dan jaringan parut permanen di bagian yang terdampak.
Selain menimbulkan jerawat, berikut adalah gejala folikulitis lainnya.
Apabila sifatnya ringan, folikulitis umumnya bisa sembuh dalam beberapa hari hanya dengan perawatan diri dan menjaga kebersihan tubuh.
Akan tetapi, dokter perlu meresepkan obat-obatan untuk menangani kasus folikulitis yang parah.
Dermatitis kontak adalah ruam gatal yang kerap dipicu reaksi alergi. Kondisi ini dianggap tidak berbahaya dan biasanya dapat hilang dalam beberapa minggu.
Ruam akibat dermatitis kontak muncul di bagian tubuh yang terpapar dengan alergen.
Selain benjolan di ketiak, berikut adalah gejala dermatitis kontak lainnya yang berpotensi terjadi.
Perawatan rumahan umumnya dianggap sebagai pengobatan efektif untuk dermatitis kontak, termasuk menghindari senyawa-senyawa yang mengiritasi.
Akan tetapi, dalam kasus-kasus yang lebih parah, dokter dapat merekomendasikan salep untuk menenangkan gejala ruam pada kulit.
Selain itu, obat-obatan untuk meredakan peradangan dan gatal juga bisa diberikan dokter.
Hati-hati, infeksi jamur berpeluang menimbulkan jerawat di bagian ketiak, lho!
Area kulit yang rentan lembap berisiko terserang infeksi jamur yang disebabkan jamur Candida.
Jenis infeksi ini kerap memunculkan benjolan merah atau pustula, yaitu luka lepuh berwarna merah yang berisi nanah.
Untuk mengatasinya, Anda bisa mengoleskan krim antijamur yang dijual bebas di apotek.
Jika tak kunjung membaik, kunjungi dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat
Luka akibat pisau cukur mungkin terjadi apabila Anda menggunakan pisau cukur yang sudah rusak atau tumpul untuk mencukur bulu ketiak.
Terlebih lagi, menggunakan pisau cukur tua atau tumpul bisa membuat bakteri masuk ke dalam celah kecil di kulit dan mengakibatkan infeksi, seperti folikulitis atau bisul, yang menyerupai jerawat.
Selain itu, tidak melembapkan kulit sebelum mencukur ketiak berpotensi melukai kulit.
Untuk meringankan gejalanya, Anda bisa menggunakan kompres sejuk atau pelembap di bagian ketiak. Cara ini dapat membantu menenangkan dan menyembuhkan kulit dari luka.
Untuk berkonsultasi lebih jauh tentang kesehatan kulit, Anda bisa diskusi langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Cystic acne atau jerawat kistik alias jerawat batu memang dapat mengganggu penampilan. Cystic acne biasanya memiliki bentuk yang cenderung lebih besar, keras, merah, serta terasa lebih sakit dan gatal daripada jenis jerawat lainnya.
26 Jun 2020
Bayi dan anak kecil rentan sakit cacar air. Cacar air memang tidak bahaya, tapi bisa sangat menular. Lantas, seperti apa pengobatan cacar air yang efektif pada anak?
12 Apr 2019
Hiperpigmentasi pasca inflamasi (post-inflammatory hyperpigmentation/PIH) adalah kondisi ketika area kulit memiliki warna yang lebih gelap daripada warna kulit sekitarnya.
19 Feb 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved