Banyak sekali faktor yang memicu terjadinya trauma pada bayi baru lahir. Proses persalinan, ukuran bayi, posisi ibu saat persalinan, riwayat medis ibu, dan banyak lagi. Insiden ini bisa terjadi pada 6-8 bayi dari setiap 1.000 persalinan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
4 Sep 2021
Bayi baru lahir dapat mengalami cedera
Table of Content
Di detik pertama mereka hadir di dunia, rupanya ada kemungkinan terjadi trauma pada bayi baru lahir. Biasanya, ini terjadi karena cedera bayi baru lahir. Insiden ini bisa terjadi pada 6-8 bayi dari setiap 1.000 persalinan.
Advertisement
Banyak sekali faktor yang memicu terjadinya trauma pada bayi baru lahir. Proses persalinan, ukuran bayi, posisi ibu saat persalinan, riwayat medis ibu, dan banyak lagi.
Untuk menjelaskan apa saja trauma pada bayi baru lahir, berikut ini beberapa di antaranya:
Pernah melihat kulit kepala bayi tampak lonjong dan muncul benjolan lunak? Itu disebut dengan caput succedaneum, yang terjadi akibat terhimpitnya bayi di jalan lahir saat proses persalinan. Risiko ini kian besar apabila bayi terlahir dengan bantuan alat ekstraksi vakum.
Selain itu, caput succedaneum juga bisa terjadi ketika kepala bayi tertekan panggul dalam jangka waktu cukup lama. Terkadang, kondisi ini disertai dengan lebam.
Namun caput succedaneum hanya terjadi selama beberapa hari. Bengkak akan mereda setelah beberapa hari tanpa perlu penanganan apapun.
Ini adalah akumulasi darah di antara tengkorak dan kulit kepala bayi. Tidak berbahaya sebab akumulasi darah bukan terjadi di dalam otak. Biasanya, cephalohematoma tidak langsung muncul melainkan baru tampak beberapa jam kemudian.
Tidak perlu ada penanganan medis khusus, namun perlu beberapa minggu atau bulan hingga darah kembali terserap. Kondisi cephalohematoma lebih rentan terjadi pada bayi yang terlahir dengan alat bantu persalinan.
Memar bisa terjadi ketika bayi melewati jalur lahir. Utamanya, bagi bayi yang menggunakan alat bantu lahir pada proses persalinan. Contohnya seperti forceps dan ekstraksi vakum.
Dalam beberapa hari, memar ini akan hilang dengan sendirinya. Terkadang, ada pula kondisi kepala bayi yang menampakkan bekas forceps jika alat bantu ini digunakan.
Disebut juga laserasi, luka dalam terjadi ketika kulit bayi terkena pisau bedah dalam proses persalinan C-section. Dalam persalinan spontan, penggunaan ekstraksi vakum juga bisa menyebabkan timbulnya laserasi. Terkadang, ada jenis luka yang cukup dalam hingga perlu dijahit atau direkatkan.
Namun pada sebagian besar kasus, penanganannya cukup dengan diberi kain kasa atau plester. Perlu dipantau pula kemungkinan terjadinya infeksi mengingat ini adalah luka terbuka.
Lokasi terjadinya laserasi berbeda-beda, bergantung pada di mana goresan terjadi. Ini bergantung pada posisi bayi saat berada di dalam rahim.
Kondisi pecahnya pembuluh darah kecil di konjungtiva atau lapisan transparan antara kelopak dan bagian putih mata. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua mata sekaligus. Ketika bayi mengalami ini, matanya akan tampak merah.
Seberapa besar area yang merah bergantung pada jumlah pembuluh darah yang pecah. Tidak perlu ada penanganan medis, perdarahan subkonjungtiva biasanya akan mereda setelah beberapa minggu. Cedera bayi baru lahir ini juga tidak akan berdampak pada penglihatan mereka jangka panjang.
Jenis trauma pada bayi baru lahir lainnya adalah retaknya klavikula atau tulang selangka. Ini adalah tulang di antara tulang dada dan tulang belikat. Biasanya, ini berkaitan dengan masalah ketika sedang mengejan dan mengeluarkan bagian pundak bayi.
Selain itu, cedera pada tulang panjang di lengan (humerus) juga bisa terjadi pada persalinan dengan posisi bayi melintang. Kondisi ini bisa mereda tanpa harus ada penanganan medis.
Cedera bayi baru lahir brachial palsy berarti kerusakan pada brachial plexus. Ini adalah kelompok saraf yang menopang tangan dan lengan mereka. Konsekuensi dari trauma pada bayi baru lahir ini adalah bayi kehilangan kemampuan menggerakkan lengannya.
Lebih lanjut, bayi biasanya memerlukan X-ray, MRI, atau tes semacamnya untuk melihat seberapa parah cederanya. Terkadang, dokter akan menyarankan terapi fisik khusus selama proses pemulihan.
Apabila proses persalinan memberikan tekanan berlebih pada saraf-saraf di wajah, bisa terjadi kelumpuhan. Cedera ini lebih umum terjadi pada proses persalinan yang menggunakan alat bantu berupa forceps. Biasanya, kelumpuhan ini terlihat saat bayi menangis. Namun, akan mereda setelah beberapa minggu.
Cedera bayi baru lahir yang terjadi ketika pembuluh darah di dalam tengkorak pecah. Pendarahan ini bisa terjadi di banyak lokasi, bergantung pada pemicu cedera. Biasanya, intracranial hemorrhage umum terjadi pada bayi yang terlahir prematur.
Tanda-tandanya mulai dari kejang hingga kesulitan menyusu. Apabila bayi berisiko tinggi mengalami perdarahan, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah terjadi pendarahan intrakranial atau tidak.
Baca Juga
Bukan bermaksud menakut-nakuti, namun beberapa jenis trauma pada bayi baru lahir di atas bisa menjadi bayangan tentang apa kemungkinan cedera pada bayi newborn. Ini juga dapat dijadikan bahan diskusi bersama dokter spesialis dan juga keluarga terkait langkah pencegahannya.
Beberapa jenis cedera pada bayi di atas cukup serius, namun ada juga yang bisa mereda dengan sendirinya. Bahkan, tanpa perlu diberi penanganan medis apapun.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar pencegahan cedera bayi baru lahir, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Cara merawat kulit bayi baru lahir yang lembut dan sensitif tidak bisa dilakukan sembarangan. Salah satu perawatan agar kulit bayi sehat dan mulus adalah dengan menjaga kebersihan tubuhnya.
19 Mei 2022
Penggunaan empeng pada bayi dikenal bisa menurunkan risiko SIDS, namun juga bisa memicu infeksi telinga akut. Kenali apa saja manfaat dan bahaya empeng bayi ini agar bijak dalam menggunakannya.
9 Mei 2019
Susu penggemuk untuk ibu menyusui mengandung nutrisi yang berguna untuk membantu menambah berat badan. Namun, pastikan Anda mengonsumsinya sebagai pelengkap alih-alih sumber nutrisi utama.
17 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved