Tes depresi perlu dilakukan oleh tenaga medis profesional agar hasilnya akurat untuk mendiagnosis kondisi mental Anda. Melalui diagnosis yang akurat, perawatan pun bisa segera dimulai.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
8 Jun 2020
Tes depresi dengan psikiater
Table of Content
Saat ini banyak tes depresi yang tersedia secara online dan bisa Anda ikuti secara gratis. Meski begitu Anda perlu ingat bahwa tes atau kuisioner yang diisi secara online tanpa pengawasan dokter atau psikologm tidak bisa dijadikan sebagai bahan diagnosis maupun dasar yang tepat untuk memulai atau bahkan menghentikan perawatan yang sedang dijalani.
Advertisement
Masalah mental seperti depresi tidak dapat Anda diagnosis sendiri. Self diagnose, istilah populer untuk kondisi ini, dapat berujung pada perawatan yang kurang tepat dan membuat banyak orang salah kaprah soal kondisi gangguan mental yang sebenarnya.
Misalnya, Anda merasa sering sedih. Lalu setelah mengisi kuis di Internet, Anda yakin bahwa Anda depresi. Padahal, merasa sedih tidak selalu menandakan bahwa Anda memilki depresi. Sebaliknya, meski selalu merasa senang, belum tentu Anda seratus persen terbebas dari kondisi mental ini. Karena itu, diperlukan diagnosis dari psikiater atau dokter spesialis kejiawaan untuk bisa memastikan kondisi mental Anda saat ini.
Apabila Anda merasa sudah mengalami gejala depresi, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengunjungi psikiater untuk memastikannya. Kondisi ini perlu segera diperiksa, terutama jika:
Di sana, Anda akan menjalani pemeriksaan secara menyeluruh mulai dari gejala psikis, fisik, hingga beberapa pemeriksaan tambahan lainnya. Berikut ini beberapa jenis tes depresi yang biasa digunakan.
Depresi bisa saja berhubungan dengan gangguan fisik yang dialami. Sehingga apabila Anda merasakan gejala depresi, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik agar bisa mengetahui kondisi yang menyebabkannya.
Dokter juga akan memeriksa gejala fisik yang bisa timbul akibat depresi, seperti:
Setelah mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari pasien seperti riwayat kesehatan diri, riwayat kesehatan keluarga, dan hasil pemeriksaan fisik, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan laboratorium berupa tes darah dan tes urine.
Tes ini dilakukan untuk mengeliminir penyakit lain yang dapat menimbulkan gejala mirip depresi, seperti hipotiroidisme. Selain melakukan tes laboratorium, dokter juga akan memeriksa jenis obat-obatan yang sedang dan sudah pernah Anda konsumsi untuk mengeliminir gejala depresi yang muncul sebagai efek samping obat.
Pada evaluasi kondisi psikis, dokter akan melihat lebih jauh gejala depresi yang Anda rasakan. Selain itu dokter juga akan memetakan pola perilaku, perasaan, dan pikiran yang akhir-akhir ini Anda rasakan. Dokter mungkin akan menginstruksikan Anda untuk mengisi kuesioner psikologis untuk memastikannya lebih jauh.
Setelah melakukan pemeriksaan secara rinci, dokter baru bisa mendiagnosis bahwa kondisi yang Anda alami memang benar-benar depresi dan bukan kondisi lain dengan gejala serupa. Dokter juga akan menentukan jenis depresi yang Anda derita dan mulai melakukan perawatan yang sesuai.
Baca Juga
Perlu diketahui, depresi bisa diobati. Hasil tes depresi dapat membawa Anda ke jalan menuju kehidupan yang lebih sehat tanpa perasaan tidak berdaya, putus asa, dan tidak berharga. Setelah dokter Anda membuat diagnosis depresi, Anda perlu mengikuti program pengobatan untuk menjadi lebih baik.
Penting untuk minum obat sesuai resep dan melakukan perubahan gaya hidup, sekaligus bekerja sama dengan psikoterapis jika itu yang direkomendasikan oleh dokter Anda. Jutaan orang depresi menderita sia-sia karena mereka tidak mendapatkan bantuan profesional yang dimulai dengan diagnosis dokter.
Untuk mengobati depresi, dokter biasanya akan melakukan dua hal, yaitu pemberian obat-obatan dan melakukan terapi psikologis. Obat yang akan diberikan adalah golongan antidepresan yang tersedia dalam beberapa jenis. Dokter akan memilih yang paling sesuai dengan kondisi Anda.
Sementara itu dalam terapi psikologis, Anda akan menjalani sesi terapi empat mata. Anda dipersilakan untuk mengeluarkan isi hati Anda secara detail dan dokter akan memberikan terapi untuk membuat Anda menyesuaikan dengan perasaan yang sedang muncul, dan menghadapinya dengan baik.
Perawatan untuk menghilangkan depresi ini butuh waktu hingga bisa berhasil dan terasa efeknya. Sehingga, jangan sampai Anda menghentikan perawatan di tengah jalan. Bahkan, jika Anda menghentikan konsumsi obat antidepresan secara tiba-tiba, tidak menutup kemungkinan akan muncul gejala putus obat dan membuat depresi semakin parah.
Karena itu, lakukanlah perawatan secara teratur dan tekun serta sabar. Dengan begitu, kondisi mental Anda semakin lama dapat semakin membaik.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Fobia merupakan gangguan kecemasan yang menyebabkan seseorang memiliki ketakutan berlebihan dan terkesan tidak masuk akal terhadap situasi tertentu.
25 Apr 2023
Cara mengatasi depresi di samping pengobatan medis adalah dengan cukup tidur, lebih banyak berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, menulis jurnal, dan menciptakan tujuan yang dapat memberikan rasa pencapaian.
14 Nov 2022
Bagi orang yang mengalami fear of abandonment atau ketakutan ditinggalkan kehilangan seseorang bisa menjadi masalah mental. Bukan hanya sekadar takut atau kecewa biasa, orang yang mengalaminya akan merasakan ketakutan luar biasa jika orang terdekatnya akan pergi.
11 Agt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved