Terapi depresi membantu meringankan gejala yang dialami penderitanya. Jenis terapi yang bisa dipilih di antaranya terapi kognitif, terapi perilaku, terapi perilaku kognitif, terapi perilaku dialektis, terapi psikodinamik, hingga terapi interpersonal.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
8 Jun 2021
Terapi depresi pada umumnya berbentuk psikoterapi
Table of Content
Depresi merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang menyumbang angka kematian tertinggi. Oleh sebab itu, penting bagi penderitanya mengetahui cara menangani gejala yang muncul dengan tepat.
Advertisement
Salah satu tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi depresi adalah dengan menjalani terapi. Terapi depresi terbagi menjadi beberapa jenis, masing-masing memiliki cara dan tujuan tersendiri dalam mengatasi masalah pasien.
Terapi depresi pada umumnya berbentuk psikoterapi. Dalam psikoterapi, terapis akan duduk bersama pasien dalam sebuah ruangan untuk membicarakan atau mengidentifikasi masalah yang memicu depresi sebelum kemudian mencari cara untuk mengatasinya.
Beberapa terapi depresi yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi gejala, antara lain:
Pikiran negatif bisa menyebabkan sekaligus memperburuk depresi. Terapi kognitif bertujuan untuk membantu penderita depresi mengidentifikasi pola pikir negatif dan mengubahnya jadi lebih positif. Dengan begitu, suasana hati Anda yang sebelumnya tak karuan biasanya akan menjadi terasa lebih baik setelah menjalani terapi ini.
Terapi perilaku difokuskan pada perubahan perilaku yang memengaruhi emosi dan memicu depresi. Melalui terapi ini, penderita depresi akan diajak menanggapi kondisi yang menjadi penyebab depresi dengan melakukan aktivitas positif. Melakukan aktivitas positif umumnya akan membantu meningkatkan perasaan bahagia pada orang yang melakukannya.
Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah gabungan dari terapi perilaku dan terapi kognitif. CBT berfokus pada pola pikir negatif dan perilaku yang berkontribusi pada depresi. Dalam terapi, Anda mungkin akan diminta untuk membuat jurnal peristiwa yang berdampak negatif pada suasana hati Anda.
Setelah berhasil mengidentifikasi, terapis akan mengajarkan untuk mengenali pola respons Anda ketika berhadapan dengan situasi tersebut. Anda kemudian akan diajarkan cara baru dalam berpikir dan merespons situasi yang sebelumnya menjadi pemicu depresi, tentunya dengan lebih positif.
Jenis terapi depresi ini hampir sama dengan terapi perilaku kognitif. Perbedaan utamanya adalah penderita depresi diminta untuk mengakui dan menerima pikiran maupun perilaku negatif mereka.
Melalui terapi ini, penderita depresi dapat menerima emosi negatif, belajar mengatasi stres, mengatur reaksi, dan meningkatkan hubungan dengan orang lain. Dengan begitu, mereka akhirnya akan menjadi lebih siap ketika menghadapi situasi yang memicu gejala depresi.
Berbeda dengan terapi lain, terapi psikodinamik cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa mengatasi depresi. Melalui terapi ini, terapis akan mengajak pasien untuk menelusuri pengalaman masa lalu yang berkontribusi pada perasaan depresi. Dari situ lah, terapis kemudian akan mencari tahu hubungan antara pikiran alam bawah sadar penderita depresi dengan emosi, pola pikir, dan perilaku mereka.
Konflik antarpribadi dan dukungan sosial yang buruk dapat memicu terjadinya depresi. Terapi interpersonal merupakan jenis terapi depresi yang berfokus pada masalah ini. Terapi ini akan melibatkan pemeriksaan hubungan sosial dengan orang-orang penting yang ada dalam hidup Anda, baik itu teman, pasangan, maupun keluarga.
Terapis kemudian akan mengidentifikasi peran orang-orang tersebut dalam hidup Anda dan mencari cara untuk menyelesaikan konflik. Anda mungkin juga diminta memainkan skenario untuk meningkatkan komunikasi. Dengan begitu, Anda dapat membangun sistem dukungan sosial yang lebih kuat.
Efektivitas terapi mungkin akan berbeda pada masing-masing penderita depresi. Dokter mungkin akan mengombinasikan terapi dengan pemberian obat-obatan tertentu untuk mengatasi gejala.
Selain menjalani terapi dan mengonsumsi obat yang telah diresepkan dokter, Anda juga bisa melakukan tindakan-tindakan sederhana untuk mengatasi gejala depresi. Berikut ini sejumlah tindakan yang bisa dilakukan:
Baca Juga
Terapi depresi terbagi dalam beberapa jenis. Tiap jenis terapi mempunyai metode penanganan yang berbeda. Selain itu, penerapan terapi harus disesuaikan dengan apa yang menjadi pemicu depresi.
Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai terapi depresi, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab depresi dapat berbeda-beda. Menurut para ahli, kondisi ini dapat terjadi karena tidak seimbangnya zat kimia pada otak, hingga trauma di masa lalu.
26 Agt 2019
Manfaat mengucapkan terima kasih ada beragam, termasuk mencegah depresi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan memperkuat hubungan dengan pasangan.
30 Des 2020
Mitos depresi yang paling sering ditemukan adalah depresi sebuah penyakit turunan. Sebagian orang juga banyak yang tidak mengakui adanya gangguan depresi.
12 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved