Jika Anda memiliki tahi lalat yang terlihat berbeda, ini bisa menjadi salah satu gejala kanker. Cara mengetahui potensi kanker pada tahi lalat dengan cara mengenal istilah ABCDE.
2023-03-30 09:34:22
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Tahi lalat bisa menghilang, atau malah berubah menjadi gejala kanker, seiring berjalannya waktu.
Table of Content
Setiap orang pasti memiliki tahi lalat di beberapa bagian tubuh dengan warna hitam atau kecokelatan. Tahi lalat dapat muncul sendiri maupun berkelompok. Kebanyakan orang memiliki tahi lalat sejak kecil dan akan tetap ada selama 25 tahun. Umumnya, jumlah tahi lalat yang dimiliki seseorang mencapai 10-40 titik.
Advertisement
Tahi lalat muncul saat sel-sel kulit tumbuh di satu tempat dan tidak menyebar ke seluruh kulit seperti seharusnya. Sel-sel yang disebut sebagai melanosit inilah yang memberikan pigmen kulit. Warna tahi lalat bisa berubah menjadi hitam atau kecokelatan saat terkena paparan sinar matahari, memasuki masa remaja, atau selama kehamilan.
Seiring berjalannya waktu, beberapa tahi lalat akan berubah bentuk, memiliki rambut yang tumbuh di atasnya, bahkan menghilang. Namun, perlu diperhatikan bahwa tahi lalat juga bisa menjadi gejala kanker.
Setidaknya ada dua jenis tahi lalat, yaitu nevi kongenital dan nevi displastik.
Nevi kongenital yaitu tahi lalat yang sudah ada sejak lahir dan terjadi pada 1 dari 100 orang. Jenis tahi lalat yang satu ini memiliki kemungkinan untuk dapat berubah menjadi melanoma (kanker), dibandingkan tahi lalat yang muncul setelah lahir. Tahi lalat dengan ukuran yang melebihi diameter penghapus pensil, biasanya harus segera diperiksa untuk mencegah penyebaran kanker.
Nevi displastik yaitu tahi lalat yang lebih besar dari rata-rata ukuran yang sebenarnya, dengan bentuk tidak beraturan. Warna tahi lalatnya pun tidak sama. Warnanya cokelat gelap pada bagian yang terpusat, dengan tepi berwarna lebih muda dan bertekstur tidak rata.
Jenis tahi lalat ini juga sangat mungkin mengakibatkan kanker. Seseorang yang memiliki lebih dari sepuluh tahi lalat jenis ini akan lebih mungkin terkena kanker 12 kali dibandingkan yang hanya memiliki satu atau dua tahi lalat.
Sering-seringlah memperhatikan bentuk tahi lalat Anda. Jika diperlukan, Anda bisa meminta bantuan orang terdekat untuk mengamatinya. Beri perhatian lebih tahi lalat yang mudah terkena paparan sinar matahari. Misalnya di bagian tangan, lengan, dada, leher, wajah, telinga, kaki, dan punggung.
Jika merasa tahi lalat tidak mengalami perubahan, maka kemungkinan timbulnya kanker lebih kecil dan Anda tidak terlalu perlu mencemaskannya. Berikut ini adalah tanda-tanda dari tahi lalat yang bisa berubah menjadi kanker. Anda dapat mengingatnya dengan istilah ABCDE.
Tahi lalat yang terlihat berbeda atau aneh dibandingkan tahi lalat lainnya pada tubuh Anda, patut dicurigai sebagai kanker. Saat tahi lalat mengalami perubahan ukuran (membesar) dan menimbulkan rasa gatal, segera periksakan ke dokter.
Baca Juga
Terdapat dua jenis tahi lalat, yakni nevi kongenital dan nevi kongenital. Keduanya berisiko menjelma menjadi kanker. Namun, yang patut dicurigai berisiko berubah menjadi kanker yakni yang terlihat berbeda atauu aneh, dibandingkan dengan tahi lalat lain di tubuh Anda.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gravitasi dapat membuat cairan tubuh naik ke bawah mata Anda yang menyebabkan munculnya kantung mata. Salah satu cara untuk menghilangkan kantung mata adalahmengubah posisi tidur dan menaikkan posisi kepala saat tidur.
Merawat kulit di usia senja itu sederhana, dimulai dari menggunakan tabir surya hingga perawatan menggunakan produk dokter. Untuk mengatasi garis-garis wajah, Anda bisa melakukan botox.
Salah satu manfaat cream temulawak adalah mengobati jerawat,. Namun, pahami juga cara pakai dan efek samping dari cream ini agar tak mengganggu kesehatan kulit.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved