Ada banyak jenis stres yang dapat terjadi. Hampir semua jenis stres yang dibiarkan bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan emosional. Akan tetapi, ada pula jenis stres yang positif.
18 Apr 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Tak selamanya negatif, ada pula jenis stres yang positif
Table of Content
Setiap orang bisa mengalami stres akibat berbagai hal. Jangan anggap remeh, stres bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Penting bagi Anda mengenali jenis-jenis stres yang mungkin terjadi dan cara tepat mengatasinya. Simak ulasan berikut ini untuk penjelasan lebih lanjut.
Advertisement
Stres merupakan respons terhadap hal-hal yang membutuhkan perhatian atau tindakan tertentu. Stres bisa menyebabkan ketegangan fisik, emosional, hingga psikologis.
Stres biasanya muncul ketika ada ketidakseimbangan dalam hidup, termasuk adanya ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan yang terjadi.
Saat stres melanda, tubuh akan mengeluarkan hormon adrenalin dan kortisol. Kedua hormon ini bisa menimbulkan berbagai reaksi di tubuh, seperti peningkatan denyut jantung, gangguan pencernaan, peningkatan tekanan darah dan kadar gula darah hingga perubahan dalam sistem saraf. Itu sebabnya, kedua hormon ini disebut juga dengan hormon stres.
Stres bisa dipicu oleh banyak hal, mulai dari masalah dalam berbagai aspek kehidupan hingga kebiasaan yang tidak sehat, seperti merokok atau terlalu banyak makan.
BACA JUGA: Ketika Situasi Memicu Stres, Bagaimana Cara Beradaptasi yang Jitu?
Pada umumnya, stres bisa memiliki efek positif terhadap tubuh. Namun, jika terjadi secara berlebihan maka bisa berdampak negatif terhadap kesehatan.
Ada beberapa jenis stres yang dapat terjadi, antara lain:
Stres akut merupakan jenis stres jangka pendek yang paling umum terjadi. Stres jenis ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan tidak berlangsung lama.
Saat mengalami stres akut, Anda mungkin akan merasa keadaan emosional Anda sedikit terguncang. Misalnya, saat tiba-tiba bertengkar dengan seseorang di jalan atau bertemu dengan hal yang tidak Anda sukai.
BACA JUGA: Pentingnya Manajemen Stres dan Tips untuk Melakukannya
Stres kronis adalah stres jangka panjang dan cenderung terjadi secara teratur. Jenis stres ini bisa membuat Anda merasa sangat lelah jika terus dibiarkan. Misalnya, stres karena kehidupan pernikahan yang buruk atau pekerjaan yang melelahkan.
Stres kronis bisa berasal dari pengalaman traumatis atau trauma masa kecil yang terus membayangi hingga dewasa.
Dikutip dari Mayo Clinic, jika dibiarkan, stres kronis bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan tidur, sakit kepala, penyakit kardiovaskuler, gangguan pencernaan, gangguan cemas, hingga depresi. Konseling mungkin dibutuhkan untuk mengatasi depresi dan bahaya stres lainnya.
Stres akut episodik adalah jenis stres akut yang terus terjadi dan bisa berlanjut hingga menciptakan kehidupan yang terus-menerus tertekan.
Kehidupan yang penuh tekanan dan terjadi berkepanjangan bisa menyebabkan stres akut episodik.
Tidak semua stres buruk, eustress adalah jenis stres positif yang menyenangkan. Jenis stres ini terjadi akibat lonjakan adrenalin dan bisa membuat Anda tetap berenergi.
Stres eustress bisa timbul ketika Anda dihadapkan pada tantangan yang menyenangkan. Misalnya, eustress bisa terjadi saat Anda sedang balapan atau bermain ski.
Stres eustress bisa membantu Anda termotivasi, bekerja sesuai dengan tujuan, dan merasa bersemangat. Itulah sebabnya eustress disebut sebagai stres yang positif.
BACA JUGA: 13 Cara Hidup Bahagia di Kala Semuanya Terasa Berat Dijalani
Cara terbaik mengatasi stres adalah dengan mengubah situasi Anda. Ini termasuk mengubah cara Anda merespons hal-hal yang jadi penyebab stres.
Mengetahui cara mengatasi stres bisa menciptakan pikiran yang tenang, lebih fokus, menciptakan hubungan yang berkualitas, hingga kualitas hidup yang lebih baik.
Beberapa cara mengatasi stres yang bisa Anda lakukan, antara lain:
Stres, baik yang positif atau negatif, merupakan suatu hal yang umum terjadi dalam hidup manusia. Banyak hal yang bisa menjadi penyebab stres, tapi Anda juga bisa mengontrol diri dalam merespons dan menghadapi sesuatu sebagai upaya menghindari dan mengatasi stres.
Jika Anda masih kesulitan dalam membedakan jenis stres dan cara mengatasinya, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Lari dari kenyataan merupakan tanda bahwa seseorang memiliki disonansi kognitif. Gangguan mental ini cenderung mengubah fakta di dalam otak menjadi negatif.
Kebiasaan mengisap jempol pada orang dewasa biasanya dilakukan sebagai bentuk respons terhadap stres, kecemasan, maupun trauma. Thumb sucking dapat menyebabkan maloklusi, infeksi, hingga perubahan bentuk ibu jari.
Tekanan jiwa atau stres berpotensi dialami para politikus yang gagal dalam pemilu. Penyebab utamanya adalah kehilangan aset.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved