Jenis sakit kepala bukan hanya satu. Anda bisa mengalami tipe primer maupun sekunder, dengan gejala berlainan. Jadi penting untuk mengenali gejalanya supaya lebih waspada.
2023-03-30 01:41:56
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Jenis sakit kepala migrain lebih sering dialami oleh wanita
Table of Content
Semua orang tentu pernah mengalami sakit kepala. Tapi tahukah Anda bahwa terdapat beragam jenis sakit kepala?
Advertisement
Meski sama-sama menimbulkan nyeri di bagian kepala, sakit kepala dapat memiliki pemicu, durasi, dan intensitas yang berbeda-beda. Rasa sakit ini bisa bervariasi sesuai dengan jenisnya.
Sakit kepala primer bukan gejala dari penyakit atau gangguan kesehatan lain. Jenis sakit kepala ini bisa terjadi sesekali (bersifat episodik) maupun berlangsung jangka panjang dan lebih konsisten (kronis).
Sakit kepala primer kemudian dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa tipe yang lebih spesifik, sesuai dengan rasa nyeri yang muncul. Apa sajakah itu?
Ini adalah jenis sakit kepala primer yang paling umum terjadi. Sebagain besar orang mengenalnya sebagai sakit kepala biasa.
Kalau mengalami sakit kepala tegang, Anda kemungkinan akan merasakan nyeri tumpul pada seluruh kepala. Leher, dahi, atau otot bahumu juga bisa terasa nyeri.
Usia dan jenis kelamin bisa memengaruhi risiko terjadinya sakit kepala tegang. Kaum wanita diketahui lebih sering untuk mengalaminya daripada pria. Hal ini juga berlaku untuk kalangan remaja dan dewasa.
Namun semua orang sejatinya bisa menderita sakit kepala tegang, terutama jika Anda kerap didera stres.
Gejala migrain yang paling sering adalah nyeri berdenyut pada salah satu sisi kepala. Durasinya bisa bervariasi dari empat jam hingga tiga hari.
Selain sakit kepala, penderita migrain dewasa bisa pula mengalami mual, muntah, tidak nafsu makan, dan sakit perut. Sementara gejala penyerta pada pengidap anak-anak dapat berupa wajah yang pucat, pandangan yang buram, sakit perut, hingga demam.
Jenis sakit kepala primer ini pun bisa bertambah parah karena cahaya terang, suara bising, atau aroma tertentu.
Sebelum terjadi, sakit kepala jenis migrain terkadang dapat didahului oleh gejala spesifik yang dikenal dengan istilah aura.
Aura ditandai dengan gejala seperti penderita yang seakan-akan melihat kilatan cahaya atau titik-titik hitam, serta mata berkunang-kunang. Sedangkan gejala lain yang bisa muncul meliputi kesemutan pada satu sisi wajah dan lengan.
Wanita memiliki risiko migrain tiga kali lebih besar dibandingkan kaum pria. Namun alasan di balik perbedaan ini belum diketahui secara jelas.
Di samping jenis kelamin, risiko migrain juga dapat meningkat akibat dehidrasi, lupa makan, gangguan tidur, fluktuasi hormon, dan paparan bahan kimia.
Sakit kepala cluster muncul dengan gejala nyeri seperti ditusuk-tusuk dan sensasi terbakar, yang berdenyut-denyut atau konstan. Gejala yang parah ini umumnya terasa di belakang salah satu mata.
Di samping nyeri hebat, mata di sisi kepala yang sakit juga bisa memerah dan berair. Pupil mata pun dapat mengecil dan kelopak mata penderita tampak turun.
Sakit kepala cluster bisa muncul secara periodik (durasi waktu tertentu). Selama dalam periode serangan, nyeri kepala dapat mendera Anda sebanyak tiga kali sehari dengan durasi 15 menit hingga tiga jam pada tiap sesi.
Pola serangan tersebut dapat bertahan hingga beberapa bulan. Setelah periode berakhir, Anda akan terbebas dari jenis sakit kepala ini selama beberapa waktu hingga serangan kembali muncul.
Berbeda dengan migrain, sakit kepala cluster lebih umum terjadi pada pria daripada wanita. Namun hingga kini, penyebab di balik sakit kepala ini belum diketahui dengan pasti.
Sakit kepala sekunder adalah jenis sakit kepala yang menjadi gejala dari kondisi medis lain. Pemicunya bisa beragam hal, dari infeksi, alergi, hingga obat-obatan.
Terlalu banyak mengonsumsi obat tertentu bisa menyebabkan sakit kepala. Keluhannya kerap mirip dengan migrain dan sakit kepala tegang.
Jenis obat yang bisa memicu kemunculan sakit kepala meliputi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), paracetamol, serta obat opioid. Nyeri kepala dapat terjadi apabila Anda mengonsumsi obat pereda sakit tersebut selama lebih dari 15 hari dalam sebulan.
Jika ingin terbebas dari jenis sakit kepala karena konsumsi obat, Anda cukup menghentikan penggunaan obat-obatan yang bersangkutan. Namun bukan berarti nyeri kepala Anda otomatis langsung hilang begitu berhenti minum obat.
Butuh proses dan penyesuaian dari tubuh Anda. Pada 10 hari pertama, sakit kepala Anda mungkin bertambah parah sebelum perlahan-lahan berkurang lalu hilang.
Oleh karena itu, proses penghentian konsumsi obat-obatan tersebut sebaiknya dilakukan dengan pengawasan dokter.
Infeksi sinus atau sinusitis dapat ditandai dengan sakit kepala yang menekan di seputar area sinus dan kepala bagian depan. Sinus merupakan lubang udara yang terletak di dekat tulang pipi, di sisi pangkal hidung (dekat mata), di atas mata (dekat dahi), dan di belakang mata.
Karena kemiripannya, jenis sakit kepala karena sinusitis sering disalahartikan sebagai migrain. Untuk mengatasinya, infeksi sinus harus ditangani dengan tepat.
Baca Juga
Hipertensi juga bisa menyebabkan sakit kepala. Anda harus waspada karena nyeri kepala dapat menandakan bahwa tekanan darah yang terlampau tinggi, sehingga membutuhkan penanganan secepatnya.
Sakit kepala karena tekanan darah tinggi umumnya terasa di kedua sisi kepala dan bisa memburuk ketika Anda beraktivitas. Jenis sakit kepala sekunder ini juga dapat disertai dengan mimisan, kesemutan, nyeri dada, dan sesak napas.
Jika Anda mengalami sakit kepala dengan gejala-gejala penyerta yang mencurigakan, segera cari bantuan dokter atau ke rumah sakit terdekat. Dengan ini, diagnosis dan penanganan yang tepat bisa Anda dapatkan.
Ada pula kondisi-kondisi lain yang dapat menyebabkan sakit kepala. Contohnya, kelelahan, perubahan hormon saat menstruasi, konsumsi minuman beralkohol, alergi, konsumsi kafein berlebihan, serta penghentian konsumsi kafein.
Setelah mengetahui berbagai jenis sakit kepala, Anda diharap dapat membedakan tipe nyeri kepala yang Anda alami. Meski sebagian besar tidak berbahaya, sakit kepala bisa saja menjadi pertanda dari penyakit serius.
Jangan menunggu hingga kondisi Anda bertambah parah dan berkonsultasilah ke dokter agar penyebab di balik sakit kepala Anda bisa diketahui dengan jelas. Dengan ini, penanganan lebih lanjut pun dapat Anda peroleh.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pijatan untuk sakit kepala dilakukan pada titik-titik tertentu di tubuh. Mulai dari sela ibu jari dan telunjuk tangan, antara bahu dan pangkal leher, hingga di area pelipis. Hal ini bisa membantu meredakan sakit kepala yang Anda rasakan.
Posisi tidur yang tepat saat sakit kepala bisa membuat Anda tidur lebih nyenyak dan mengurangi gejala migrain atau mual. Penggunaan bantal yang nyaman juga bisa mengurangi gejala sakit kepala.
Pertolongan pertama sakit kepala pada anak dapat dilakukan dengan meletakkan kain lembap di dahi, memijat kepala dan leher, atau minum obat pereda nyeri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved