Pil KB merupakan salah satu metode kontrasepsi yang efektif. Namun, pilihlah pil KB untuk ibu menyusui yang aman bagi bayi dan ASI seperti pil mini yang mengandung progestin.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
21 Agt 2019
Konsumsi pil KB untuk ibu menyusui harus sesuai aturan agar keefektifannya optimal
Table of Content
Pada umumnya, ibu yang baru melahirkan sudah bisa kembali melakukan aktivitas seksual dengan suami dalam waktu 6 minggu setelah melahirkan. Pada waktu tersebut, Anda sebaiknya mengonsumsi pil kb yang aman untuk Busui. Hal ini dianjurkan untuk mencegah kehamilan dengan jarak yang rapat.
Advertisement
Namun, adakah pengaruh pil KB tersebut pada bayi dan produksi ASI? Berikut ulasan selengkapnya.
Semua kontrasepsi hormonal umumnya aman digunakan oleh ibu yang baru melahirkan dan menyusui. Bayi yang disusui juga tidak akan terkena dampak negatifnya.
Akan tetapi, kekhawatiran mungkin lebih kepada kemampuan ibu dalam memberi ASI. Misalnya, apakah pilihan kontrasepsi ibu menyusui akan mengurangi jumlah ASI yang diproduksi atau tidak.
Sebagian besar pil kontrasepsi mengandung hormon estrogen dan progesteron. Sebagian ibu menyusui tidak mengalami masalah apapun saat menggunakan pil KB ini. Namun sebagian lainnya bisa saja mengalami penurunan produksi ASI, bahkan ada yang produksinya sampai terhenti akibat pengaruh hormon estrogen dalam pil KB.
Bagi ibu-ibu yang masih ingin menyusui bayinya, ada pilihan pil KB yang ditujukan khusus bagi ibu menyusui. Istilahnya adalah pil mini atau pil KB laktasi yang hanya mengandung progestin (bentuk sintetis dari hormon progesteron).
Satu paket pil KB laktasi berisi 28 pil tanpa placebo. Pil mini harus diminum setiap hari pada waktu yang sama, sehingga ibu menyusui akan mendapatkan dosis progestin yang sama tiap harinya.
Berbeda dengan pil kombinasi estrogen dan progesteron, pil KB yang hanya berisi progestin memang ditujukan untuk ibu yang masih menyusui. Beberapa organisasi kesehatan, seperti Badan Kesehatan Dunia (WHO), American Academy of Pediatrics, dan American College of Obstetricians and Gynecologists, telah menyepakati bahwa pil KB progestin cocok digunakan ibu menyusui.
Pil KB laktasi tidak memengaruhi produksi ASI. Bahkan pada sebagian ibu menyusui, terjadi sedikit kenaikan jumlah ASI yang dihasilkan ketika menggunakan pil KB ini.
Memang, progestin kemungkinan akan tetap masuk ke dalam ASI, tapi jumlahnya sangat kecil. Banyak penelitian hingga saat ini juga tidak menemukan bukti bahwa keberadaan sedikit progestin dalam ASI akan berdampak pada perkembangan bayi.
Penggunaan pil KB progestin bisa dibilang sebagai metode kontrasepsi yang 100% efektif apabila ibu menyusui:
Bagi para ibu yang ingin memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pada bayinya, disarankan untuk mulai menggunakan pil KB progestin pada enam minggu pascapersalinan.
Dalam periode waktu tersebut, produksi ASI diharapkan sudah stabil. Pasalnya, keluarnya ASI terkadang belum lancar dan produksinya belum melimpah pada beberapa hari atau minggu pasca persalinan.
Meski ibu yang menyusui secara eksklusif mulai kembali berhubungan intim setelah melahirkan tepatnya sebelum enam minggu pascapersalinan, hal ini biasanya masih dianggap aman meski tanpa kontrasepsi. Kenapa?
Alasannya, ibu yang menyusui secara eksklusif tidak akan mengalami ovulasi dalam waktu di bawah enam minggu setelah melahirkan.
Lain halnya jika sang ibu memilih untuk memberikan susu formula pada bayinya (sepenuhnya maupun sebagai selingan ASI). Pada kasus ini, ovulasi mungkin saja terjadi lebih cepat dan sebelum enam minggu. Karena itu, mereka disarankan untuk mulai menggunakan pil KB progestin pada tiga minggu pascapersalinan.
Sama seperti penggunaan pil KB pada umumnya, efek samping pil KB untuk ibu menyusui bisa berupa spotting alias perdarahan ringan dari vagina. Waktu kemunculan spotting biasanya tak terduga.
Spotting biasanya muncul saat sang ibu kelupaan atau terlambat mengonsumsi pil. Saat sudah rutin menggunakan pil KB untuk beberapa waktu, efek samping ini akan hilang.
Penggunaan pil KB laktasi juga bisa menyebabkan menstruasi terhenti untuk sementara. Ibu yang menyusui eksklusif biasanya akan mengalami hal ini selama berbulan-bulan pascamelahirkan. Namun penggunaan pil KB untuk ibu menyusui mungkin saja menyebabkan tertundanya siklus haid untuk waktu yang lebih lama.
Apapun jenis pil KB yang akan Anda pilih, pastikan telah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dengan ini, Anda bisa memperoleh informasi selengkapnya sekaligus menentukan metode KB yang tepat.
Advertisement
Ditulis oleh Armita Rahardini
Referensi
Artikel Terkait
Jenis KB untuk pria dapat membantu mencegah kehamilan jika digunakan dengan tepat. Mulai dari kondom, spermisida, suntik testosteron, hingga vasektomi.
16 Mar 2023
Salah satu risiko pemasangan KB IUD (spiral) adalah posisinya yang bergeser. Ada sejumlah tanda KB IUD bergeser yang bisa Anda perhatikan agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.
14 Okt 2022
Ada beberapa posisi menyusui bayi yang benar untuk mempermudah proses menyusui, seperti posisi cradle, duduk, hingga telentang.
19 Apr 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved