Penyakit paling mematikan di dunia perlu diketahui jenisnya untuk dijadikan sebagai langkah pencegahan. Menurut WHO, penyakit jantung iskemik salah satunya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
25 Sep 2019
Penyakit jantung iskemik merupakan jenis penyakit yang paling mematikan di dunia, menurut WHO
Table of Content
Menurut data dari World Health Organization (WHO) di penghujung 2018, terjadi sekitar 56,9 juta kematian di seluruh dunia. Lebih dari setengahnya, disebabkan oleh jenis-jenis penyakit tertentu.
Advertisement
Apa saja jenis penyakit yang paling mematikan di dunia?
Penyakit jantung iskemik menempati urutan pertama yang menjadi penyakit paling mematikan dan pembunuh di dunia. Selain itu, penyakit-penyakit saluran pernapasan juga ikut mendominasi dalam daftar tersebut, mulai infeksi bakteri atau virus, hingga kanker.
Kondisi diare, yang mungkin sudah sangat awam di masyarakat kita, juga termasuk sebagai penyakit paling mematikan secara global.
Berikut ini penjelasan singkat mengenai jenis penyakit, yang paling mematikan di dunia.
Penyakit paling mematikan di dunia yakni penyakit jantung iskemik, atau beberapa sumber menyamakannya dengan penyakit jantung koroner. Penyakit ini terjadi saat adanya penyempitan pembuluh darah jantung, sehingga menghambat aliran darah menuju jantung.
Apabila tidak ditangani, penyakit jantung koroner dapat menyebabkan nyeri di dada, gagal jantung, dan aritmia (detak jantung tidak teratur).
Beberapa hal bisa Anda lakukan, untuk mencegah penyakit jantung ini. Misalnya, rutin mengecek tekanan darah dan kolesterol, tidak merokok, dan menjaga berat badan ideal.
Penyakit stroke dapat terjadi saat pembuluh darah di otak tersumbat maupun pecah pembuluh darah. Apabila hal ini muncul, sel-sel otak berisiko kekurangan oksigen dan membuat sel tersebut mati. Individu yang mengalami stroke, dapat mati rasa, kebingungan, serta sulit berjalan dan melihat.
Memahami gejala stroke di atas sangat penting, karena orang yang mendapatkan penanganan segera dalam 3 jam mengalami stroke, lebih kecil berkemungkinan untuk mengalami kecacatan. Apabila tidak ditangani, penderitanya dapat mengalami kecacatan jangka panjang.
Melakukan pengecekan tekanan darah secara rutin, vital untuk Anda lakukan untuk memperkecil risiko stroke. Begitu pula dengan rokok, yang memang menjadi biang banyak penyakit.
Penyakit paru obstruktif kronis, atau biasa disingkat PPOK. Ini adalah kelompok penyakit paru-paru progresif jangka panjang. Dari jenis-jenis penyakit di kelompok ini, yang umum terjadi yakni emfisema dan bronkitis kronis.
Sayangnya, tidak ada obat untuk menyembuhkan PPOK. Namun, obat-obatan dari dokter dapat memperlambat perkembangan penyakit-penyakit ini.
Selain itu, cara terbaik untuk mencegah terjangkit dari PPOK adalah berhenti merokok, serta menghindari asap dari perokok di sekitar Anda, serta zat lain yang berbahaya untuk paru-paru.
Infeksi saluran pernapas bawah merupakan kelompok penyakit, yang menyerang saluran pernapasan bawah hingga paru-paru. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, maupun bakteri.
Gejala paling umum adalah batuk-batuk. Namun, Anda juga dapat mengalami sesak napas, napas pendek, hingga perasaan kencang pada dada. Penyakit ini jika tidak diatasi, dapat menyebabkan gagal napas hingga kematian.
Alzheimer maupun penyakit demensia lainnya tidak hanya membuat penderitanya hilang ingatan, namun juga dapat merenggut nyawa. Alzheimer merupakan penyakit progresif, yang dapat menyerang kinerja otak, termasuk dalam berpikir, bernalar, dan perilaku normal lainnya.
Penyakit alzheimer merupakan jenis demensia yang paling umum terjadi. Sebanyak 60-80% demensia termasuk ke dalam Alzheimer. Penyakit ini dimulai dengan masalah ingatan ringan, serta kesulitan dalam mengingat informasi.
Tak hanya infeksi, saluran pernapasan juga dapat mengalami kanker, yang termasuk dalam jenis-jenis penyakit paling mematikan. Kanker di saluran pernapasan meliputi kanker paru, bronkus (cabang batang tenggorokan), dan trakea (batang tenggorokan).
Baik kanker paru, trakea, maupun bronkus, dapat menyerang siapa saja. Namun, perokok dan memiliki riwayat merokok, berisiko lebih tinggi untuk menderita kanker-kanker tersebut. Faktor keturunan maupun faktor lingkungan, juga dapat menjadi faktor risiko.
Diabetes melitus adalah penyakit yang berkaitan dengan adanya masalah pada hormon insulin, yang berperan dalam merubah gula menjadi energi. Masalah tersebut dapat berupa kalenjar pankreas yang tidak dapat menghasilkan insulin (diabetes tipe 1), yang penyebabnya tak diketahui. Atau juga bisa terjadi, karena kadar insulin sedikit, maupun hormon insulin, yang tidak berfungsi dengan semestinya (diabetes tipe 2).
Sebagian faktor risiko diabetes melitus, dapat Anda cegah. Beberapa faktor tersebut antara lain tidak mengonsumsi makanan bergizi, malas berolahraga, atau membiarkan bobot menjadi berlebih. Tekanan darah tinggi juga dapat meningkatkan risiko diabetes.
Anda mungkin sudah familiar dengan penyakit ini. Diare terjadi apabila Anda buang air besar lebih dari tiga kali, dalam satu hari. Apabila kondisi ini terjadi, Anda berisiko untuk kehilangan elektrolit dan air, yang dapat memicu terjadinya dehidrasi. Apabila tidak ditangani, dehidrasi dapat menyebabkan kematian.
Diare dapat disebabkan oleh virus atau bakteri, yang terdapat dalam air atau makanan yang tidak bersih. Biasanya, penyakit ini kerap menyerang daerah yang memiliki sanitasi yang buruk. Dengan begitu, cara terbaik mencegah diare adalah memastikan mengonsumsi makanan yang bersih, sering mencuci tangan, serta memperhatikan sanitasi di rumah.
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit pada paru-paru, yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini memiliki beberapa faktor risiko, seperti terinfeksi HIV, menderita diabetes dan bobot tubuh yang rendah. Penyakit ini juga bisa menular jika Anda menghirup dahak atau air liur melalui percikan penderita TBC lain, atau mengonsumsi obat yang bisa melemahkan sistem imun.
Pastikan Anda sudah mendapatkan vaksin bacillus Calmette-Guerin (BCG), agar terhindar dari TBC. Vaksin ini, biasanya sudah diberikan sejak usia 2 bulan.
Ada beberapa faktor risiko dari jenis penyakit paling mematikan di atas, yang sebenarnya bisa Anda waspadai. Misalnya, rokok harus Anda jauhi, karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung iskemik, stroke, hingga kanker di saluran pernapasan. Menjalani gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, menjaga kebersihan makanan, dan menjaga berat badan sembari berolahraga, menjadi cara utama dalam menghindari berbagai penyakit.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Ada perbedaan dari gejala chikungunya dan DBD. Penyebab keduanya adalah virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes. Namun, gejala chikungunya yang dominan adalah nyeri sendi. Ini bisa menetap beberapa bulan bahkan tahunan setelah infeksi terjadi.
25 Feb 2022
Ciri-ciri penyakit ambeien pada wanita meliputi keluar darah saat BAB, anus terasa sangat gatal, hingga munculnya benjolan di anus. Kondisi ini lebih sering terjadi saat sedang hamil atau setelah melewati persalinan normal.
2 Feb 2021
Glioblastoma adalah jenis kanker otak stadium 4 yang paling sering terjadi. Penyakit ini memiliki gejala, seperti mual, sakit kepala hebat, dan kejang. Ketahui pula bagaimana pengobatannya.
1 Agt 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved