logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Sex & Relationship

Menurut Studi Sekitar 48.000 Pasien di AS Jalani Operasi Ganti Kelamin

open-summary

Menurut sebuah studi, sekitar 48.000 pasien di Amerika Serikat menjalani operasi ganti kelamin atau gender affirming surgery pada tahun 2016 hingga 2020. Apa sajakah jenis prosedur yang dilakukan?


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

5 Sep 2023

Gender affirming surgery terdiri dari berbagai jenis operasi

Gender affirming surgery terdiri dari berbagai jenis tindakan medis

Table of Content

  • Jenis-jenis gender affirming surgery
  • Risiko komplikasi pada gender affirming surgery

Berdasarkan studi yang dipublikasikan di JAMA Network Open, dari tahun 2016 hingga 2020, tercatat sekitar 48.000 orang di Amerika Serikat menjalani operasi ganti kelamin atau gender affirming surgery. Angka ini meliputi 13.000 jumlah tindakan medis pada tahun 2019 mencapai dan 12.800 di tahun 2020. 

Advertisement

Rata-rata umur pasien yang menjalani tindakan medis tersebut adalah kelompok usia 19-30 tahun. Sementara, operasi pada pasien berusia di bawah 18 tahun jarang terjadi, yaitu kurang dari 1.200 pada tahun dengan jumlah kasus tertinggi.

Operasi yang paling sering dilakukan adalah operasi payudara dan area genital. Para peneliti juga mencatat terdapat sekitar 6.600 prosedur kosmetik yang dilakukan, seperti sedot lemak, pengencangan wajah, serta memperbaiki bentukhidung.

Para peneliti menemukan bahwa asuransi swasta menanggung biaya dari sebagian besar pasien yang menjalani operasi ganti kelamin. Lantas, apa saja jenis tindakan medis pada gender affirming surgery?

Jenis-jenis gender affirming surgery

Berikut macam-macam tindakan medis yang dilakukan pada gender affirming surgery:

1. Vaginoplasty

Vaginoplasty adalah pembedahan rekonstruksi vagina. Dokter bedah akan mengangkat penis dan testis, serta menggunakan jaringan dari penis untuk membuat vagina, klitoris, dan labia.

2. Phalloplasty dan metoidioplasty

Phalloplasty dan metoidioplasty adalah prosedur bedah yang mencakup pengangkatan vagina, rekonstruksi uretra, serta rekonstruksi penis. Dokter bedah dapat menggunakan jaringan vagina atau jaringan di bagian tubuh lain untuk membuat penis.

3. Top surgery

Top surgery adalah operasi pengecilan atau pengangkatan kulit dan jaringan payudara untuk menyesuaikan dengan kontur dada pria. Tindakan medis ini dapat menciptakan penampilan yang lebih maskulin.

4. Facial gender surgery

Selain terapi penggantian hormon yang dapat memberikan perubahan pada wajah untuk menegaskan gender, operasi juga bisa membantu menciptakan tampilan wajah yang diinginkan. Tindakan medis ini dapat berupa:

  • Operasi feminisasi wajah, seperti rekonstruksi hidung, pengencangan alis, rekonstruksi dagu, pipi, dan rahang, pengecilan jakun, pembesaran bibir, serta pengecilan daun telinga
  • Operasi maskulinisasi wajah yang meliputi pemanjangan dan pembesaran dahi, pembesaran pipi, rekonstruksi hidung dan dagu, pembesaran rahang, serta pembentukan jakun

5. Breast augmentation

Breast augmentation atau pembesaran payudara dilakukan dengan memasang implan. Implan berupa silikon akan diletakkan di bawah jaringan payudara (implan subglandular) atau di bawah otot pektoralis (implan subpektoral).

6. Voice surgery

Voice surgery dilakukan dengan memodifikasi karakteristik pita suara yang menentukan nada, termasuk ketegangan, panjang, serta massa pita suara. Prosedur ini dapat membantu menciptakan suara yang lebih feminin atau maskulin.

7. Histerektomi

Histerektomi mencakup pengangkatan rahim maupun organ dan jaringan di sekitarnya, seperti saluran tuba dan ovarium. Pasien yang melakukan operasi ini tidak bisa hamil dan menstruasi lagi.

8. Orchiectomy

Orchiectomy adalah operasi pengangkatan salah satu atau kedua testis, yaitu 2 kelenjar oval yang berada di dalam skrotum yang berfungsi untuk menghasilkan sperma dan hormon testosteron. Prosedur ini dapat dilakukan untuk penegasan gender bagi pria yang melakukan transisi menjadi wanita.

Jenis-jenis tindakan medis pada gender affirming surgery sangat bervariasi. Namun sama seperti operasi pada umumnya, pasien perlu mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi sebelum melakukannya.

Risiko komplikasi pada gender affirming surgery

Prosedur yang berbeda memiliki risiko yang berbeda pula. Umumnya, komplikasi yang signifikan jarang terjadi selama operasi dilakukan oleh dokter bedah yang berlisensi dan berpengalaman.

Namun, tetap ada risiko kecil terjadinya komplikasi dalam tindakan medis apa pun, termasuk operasi ganti kelamin. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Perdarahan
  • Infeksi
  • Efek samping anestesi

Oleh sebab itu, perlu pertimbangan yang benar-benar matang sebelum melakukan operasi ganti kelamin atau gender affirming surgery.

Advertisement

news

Ditulis oleh Dina Rahmawati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved