Ada banyak jenis obat sakit pinggang yang aman digunakan, mulai dari paracetamol, ibuprofen, hingga obat opioid dan antidepresan. Perlu diingat, tidak semua orang cocok mengonsumsi jenis obat yang sama.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
7 Sep 2023
Obat sakit pinggang ada banyak jenisnya, salah satunya ibuprofen
Table of Content
Selain pijat menggunakan balsem dan minyak, obat sakit pinggang juga efektif untuk meredakan keluhan nyeri di area pinggang atau punggung bagian bawah. Jenis obat yang bisa dikonsumsi atau dipakai pun ada beragam, mulai dari yang bisa dibeli bebas hingga yang harus ditukar menggunakan resep dokter.
Advertisement
Perlu diingat, obat sakit pinggang tidak bersifat menyembuhkan, tapi meredakan. Artinya, obat ini akan membantu mengurangi rasa sakit sementara waktu, tapi tidak akan menyelesaikan akar permasalahan yang menyebabkan Anda sakit pinggang.
Tidak semua orang juga cocok menggunakan semua jenis obat sakit pinggang. Semua itu, tergantung dari tingkat keparahan, riwayat alergi, hingga risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Berikut ini beberapa jenis obat yang bisa meredakan sakit pinggang.
Paracetamol adalah alternatif pertama obat sakit pinggang yang aman untuk dikonsumsi. Selain dapat dengan mudah didapatkan di apotek, obat ini juga cenderung lebih nyaman di perut.
Memang, saat ini belum banyak penelitian yang mengaitkan penggunaan paracetamol sebagai penghilang rasa sakit pinggang. Namun, obat ini sudah sering digunakan sebagai obat pereda nyeri saat sakit gigi, sakit kepala, dan dalam masa penyembuhan setelah operasi.
Paracetamol baiknya digunakan secukupnya saja, sesuai anjuran. Sebab, pada penggunaan berlebihan, obat ini bisa menyebabkan kerusakan hati. Dosis maksimum konsumsi paracetamol adalah sebanyak 3.000 mg per hari.
Obat golongan AINS, sudah sering digunakan sebagai obat sakit pinggang. Obat golongan ini bisa Anda peroleh, dengan atau tanpa resep dokter. Contoh obat yang termasuk dalam golongan ini adalah ibuprofen dan naproxen.
Selain meredakan nyeri, obat golongan AINS juga dapat meredakan pembengkakan dan peradangan yang terjadi di sendi maupun otot.
Karena mudah didapat, obat ini seringkali digunakan secara berlebihan. Padahal, dalam dosis berlebih, obat AINS berpotensi menimbulkan efek samping seperti luka di lambung, perdarahan, hingga kerusakan ginjal.
Jadi, saat mengonsumsi obat sakit pinggang yang satu ini, pastikan Anda mengikuti aturan pakainya dengan cermat. Jangan berlebihan, tapi jangan juga dikurangi.
Apabila AINS tidak dapat meredakan sakit pinggang yang Anda alami, dokter dapat meresepkan obat relaksan otot (muscle relaxant). Contoh relaksan otot yang bisa digunakan sebagai obat sakit pinggang antara lain:
Obat ini bekerja dengan cara mengurai kram otot yang bisa menyebabkan sakit pinggang. Relaksan otot juga sering digunakan untuk mengatasi sakit pinggang akut, seperti yang muncul akibat cedera saat olahraga, misalnya.
Salah satu efek samping obat relaksan otot adalah membuat Anda mengantuk. Sehingga, sebaiknya hindari akvitias mengemudi setelah mengonsumsinya.
Sama seperti obat golongan AINS, obat golongan kortikosteroid juga bisa meredakan nyeri sekaligus peradangan atau inflamasi di tubuh. Namun, obat ini tidak bisa didapatkan secara bebas di apotek, karena harus melalui resep dokter.
Selain diminum, obat kortikosteroid juga bisa diberikan melalui suntikan. Contoh obat yang termasuk dalam golongan ini adalah methylprednisolon.
Apabila penggunaan obat AINS dan relaksan otot tidak memberikan pengaruh berarti dalam meredakan sakit pinggang, dokter biasanya baru akan meresepkan kortikosteroid.
Pada kondisi sakit pinggang yang parah, dokter bisa meresepkan obat yang lebih keras, yaitu golongan opioid. Obat yang efektif mengurangi nyeri ini, akan berinteraksi langsung dengan reseptor di sel saraf di tubuh dan otak.
Contoh obat golongan opiod di antaranya adalah oxycodone dan campuran antara acetaminofen dan hydrocodone.
Meski termasuk obat keras, opioid masih aman dikonsumsi selama digunakan dalam jangka waktu pendek dan sesuai dengan resep dokter. Jika digunakan diluar ketentuan, obat ini dapat menimbulkan efek euforia dan membuat kecanduan.
Hal ini juga lah yang membuat obat golongan opioid tidak digunakan sebelum pilihan perawatan lainnya terbukti tidak memberikan hasil.
Tahukah Anda, sakit di area persendian, seperti pinggang juga merupakan salah satu gejala depresi? Sehingga, obat antidepresan juga dapat digunakan untuk mengurangi stres emosional yang merupakan pemicu munculnya sakit pinggang.
Penggunaan obat antidepresan untuk mengatasi sakit pinggang juga dinilai efektif karena reaksi kimia yang terjadi pada sel saraf yang memicu depresi, ternyata juga mengontrol alur nyeri di otak.
Sehingga, penggunaan obat ini, akan memengaruhi reaksi kimia tersebut dan hasilnya, sakit pinggang akan berkurang. Antidepresan yang biasanya diresepkan dokter adalah amitriptyline dan nortriptyline.
Meski efektif, antidepresan juga bisa menimbulkan beberapa efek samping yang perlu Anda kenali, seperti membuat mengantuk, nafsu makan berkurang, konstipasi, mulut kering, dan tubuh terasa lelah.
Selain obat minum, obat oles seperti salep, krim, atau bahkan yang tersedia dalam bentuk patch atau koyo juga efektif untuk mengurangi nyeri di area pinggang. Obat oles untuk sakit pinggang biasanya berisi menthol, camphor, atau lidocaine yang dapat memberikan efek dingin atau panas di area yang dioleskan.
Selain minum obat sakit pinggang, ada beberapa cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi sakit pinggang, seperti:
Baca Juga: 11 Obat Sakit Pinggang Alami yang Bisa Kamu Gunakan
Setiap penggunaan obat sakit pinggang haruslah sesuai dengan petunjuk aturan pakai. Karena obat hanya akan meredakan sakit pinggang sementara waktu, maka sebaiknya segera hubungi dokter untuk memeriksakan kondisi Anda.
Dokter akan melakukan perawatan lain yang sesuai dengan penyebab sakit pinggang yang Anda alami, seperti saraf kejepit, radang sendi, atau cedera. Pahami juga riwayat alergi obat yang dimiliki dan sampaikan ke dokter sebelum Anda mendapatkan resep obat sakit pinggang tertentu.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Cara mengobati sakit pinggang dengan olahraga bisa Anda lakukan di rumah. Saat mengalami sakit pinggang, gerakan latihan yang tepat dapat memperkuat otot pinggang perut dan otot tungkai
6 Mei 2019
Faktor psikologis adalah salah satu penyebab nyeri pinggang kronik yang sering dilupakan. Walaupun tidak mudah, memahami faktor psikologis dan mencoba untuk mengaturnya mungkin adalah cara yang efektif untuk mengurangi nyeri pinggang
14 Jun 2019
Ada beragam penyebab sakit pinggang pada lansia. Salah satunya adalah paget’s disease. Jarang didengar, penyakit ini sebenarnya memiliki ciri yang cukup khas, seperti perubahan bentuk kaki, maupun tangan menjadi lebih bengkok.
18 Jul 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved