logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Mengenal Jenis Obat Pengencer Darah dan Perbedaan Cara Kerjanya

open-summary

Ada dua jenis obat pengencer darah, yaitu antikoagulan dan antiplatelet. Meskipun sama-sama berfungsi untuk mencegah gumpalan darah, kedua golongan obat ini memiliki cara kerja yang berbeda.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

31 Agt 2022

Obat pengencer darah yang sering digunakan antara lain warfarin dan heparin

Obat pengencer darah biasa digunakan untuk mengatasi stroke dan penyakit jantung

Table of Content

  • Siapa yang membutuhkan obat pengencer darah?
  • Cara kerja dan jenis obat pengencer darah
  • Efek samping obat pengencer darah
  • Catatan dari SehatQ

Terbentuknya gumpalan darah bisa menjadi penyebab penyakit berbahaya, seperti serangan jantung dan stroke. Untuk mengurangi penggumpalan darah, dokter biasanya akan meresepkan obat pengencer darah.

Advertisement

Obat pengencer darah bukanlah jenis obat-obatan bebas dan konsumsinya harus lewat resep dokter.

Sebab, jika dikonsumsi sembarangan, obat ini bisa menimbulkan berbagai efek samping berbahaya.

Lebih lanjut, berikut penjelasan soal obat yang biasa digunakan untuk mengencerkan darah yang perlu Anda ketahui.

Siapa yang membutuhkan obat pengencer darah?

Mengutip Medline Plus, pengencer darah adalah obat yang dapat mencegah pembentukan gumpalan atau pembekuan darah. Bukan untuk memecah gumpalan, tetapi menghentikan agar tidak semakin membesar.

Ini penting sebagai bentuk pencegahan serangan jantung, stroke, atau penyumbatan darah. Anda mungkin perlu mengonsumsi obat pengencer darah apabila mempunyai kondisi kesehatan, seperti:

  • Penyakit jantung
  • Gangguan pembuluh darah
  • Detak jantung abnormal (fibrilasi atrium)
  • Penggantian katup jantung
  • Risiko pembekuan darah setelah operasi
  • Cacat jantung bawaan

Baca Juga

  • 9 Penyebab Perut Mual dan Kepala Pusing yang Sering Terjadi
  • Pentingnya Sedia Asuransi Sebelum Terkena Penyakit Kritis
  • Makanan untuk Penderita Stroke yang Boleh dan Tidak Dikonsumsi

Cara kerja dan jenis obat pengencer darah

Cara kerja obat antikoagulan dan antiplatelet berbeda
Cara kerja obat antikoagulan dan antiplatelet berbeda

Pertama, perlu diketahui bahwa obat pengecer darah tidak akan benar-benar membuat darah Anda encer.

Namun, obat ini memang dirancang untuk mencegah penggumpalan, sehingga darah mengalir dengan lancar ke seluruh tubuh. Ada dua jenis obat pengencer darah, yaitu golongan antikoagulan dan antiplatelet.

Perbedaan utama dari antikoagulan dan antiplatelet adalah cara kerjanya.

Antikoagulan berfungsi untuk memperlambat pembekuan darah, sedangkan antiplatelet mencegah trombosit menggumpal. Berikut ini cara kerja dari masing-masing jenisnya:

1. Antikoagulan

Obat antikoagulan bekerja dengan cara menghambat proses terbentuknya gumpalan di pembuluh darah. Sebenarnya, gumpalan darah diperlukan untuk menghentikan perdarahan yang terjadi akibat luka.

Akan tetapi, beberapa kondisi kesehatan membuat darah seseorang lebih rentan menggumpal walaupun dalam keadaan normal. Jika gumpalan ini terbentuk di pembuluh darah, aliran darah menuju ke organ vital, seperti otak, jantung, dan paru-paru akan terhambat.

Normalnya, saat terjadi perdarahan, tubuh akan memulai proses pembekuan darah dengan bantuan faktor pembekuan. Tubuh bisa memproduksi faktor pembekuan dengan bantuan vitamin K.

Cara kerja obat pengencer darah golongan antikoagulan adalah dengan mencegah tubuh mengubah vitamin K menjadi faktor pembekuan tadi. Beberapa jenis obat antikoagulan yang umum, antara lain:

  • Warfarin
  • Heparin
  • Rivaroxaban
  • Dabigtran
  • Apixaban
  • Edoxaban
  • Enoxaparin
  • Fondaparinux

2. Antiplatelet

Berbeda dari obat antikoagulan, obat pengencer darah golongan antiplatelet bekerja dengan cara mencegah platelet (trombosit, alias keping darah) menempel satu sama lain, serta melekat di dinding pembuluh darah.

Platelet (trombosit) ini juga berperan dalam pembekuan darah.

Efek obat antiplatelet lebih lemah dari antikoagulan untuk mengurai sumbatan. Itu sebabnya, antiplatelet lebih sering diresepkan pada orang yang berisiko mengalami penyumbatan pembuluh darah.

Dengan kata lain, antiplatelet sering diberikan sebagai salah satu tindakan pencegahan untuk orang yang berisiko tinggi mengalami penyumbatan pembuluh darah.

Berikut adalah beberapa macam obat antiplatelet untuk mengatasi darah kental:

Efek samping obat pengencer darah

Macam-macam obat pengencer darah tersebut umumnya aman dikonsumsi selama berada di bawah pengawasan dokter. Namun, tetap saja ada risiko efek samping yang mungkin terjadi.

Perdarahan berlebih menjadi salah satu efek samping yang paling umum terjadi pada penggunaan obat pengencer darah. Perdarahan ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti:

  • Darah menstruasi yang keluar berlebihan
  • Urine dan feses yang keluar dengan disertai darah
  • Mimisan
  • Gusi berdarah
  • Darah yang tidak kunjung berhenti saat terluka

Selain itu, konsumsi obat pengencer darah juga bisa menimbulkan efek samping berupa pusing, lemah otot, rambut rontok, dan bintik-bintik merah di kulit.

Ketika mengonsumsi obat ini, risiko Anda terkena perdarahan internal saat mengalami cedera juga jadi semakin tinggi.

Oleh karena itu, apabila Anda termasuk rutin mengonsumsi obat pengencer darah, segera periksakan diri ke dokter setelah mengalami benturan atau kecelakaan.

Sampaikan juga ke dokter gigi jika Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah. Sebab, beberapa prosedur perawatan gigi, bisa memicu perdarahan. Dengan adanya obat ini di tubuh, maka darah akan sulit berhenti.

Pastikan juga Anda memberitahukan dokter sebelum mengonsumsi jenis obat-obatan lain. Pasalnya, obat pengencer darah, seperti antiplatelet bisa menimbulkan interaksi obat jika diminum bersamaan dengan obat lain.

Interaksi ini dapat membuat obat jadi kehilangan keampuhannya atau bahkan meningkatkan risiko efek samping..

Obat yang dapat menimbulkan interaksi dengan obat pengencer darah antara lain:

  • Antibiotik
  • Antidepresan
  • Obat golongan kortikosteroid (obat untuk meredakan peradangan)
  • Antikonvulsan (obat untuk mengatasi epilepsi)
  • Obat golongan antiinflamasi non-steroid (OAINS), seperti ibuprofen

Catatan dari SehatQ

Gumpalan darah bisa menyebabkan serangan jantung, sehingga dokter sering meresepkan obat pengencer darah pada pasien berisiko mengalaminya. Untuk mengurangi risiko efek samping, selalu patuhi dosis dan aturan minum.

Jangan mengonsumsi obat orang lain, meski Anda merasa memiliki kondisi dan keluhan yang sama.

Gejala serupa belum tentu menunjukkan penyakit yang sama pula. Agar lebih aman, konsultasikan ke dokter sebelum menggunakan obat untuk membantu mengatasi darah kental.

Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai obat pengencer darah? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.

Download sekarang di App store dan Google Play.

Advertisement

penyakitpenyakit jantungpembekuan darahpenyumbatan pembuluh darahstrokepengentalan darah

Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved