Obat keputihan untuk ibu hamil perlu dipilih tergantung penyebabnya. Gunakan antibiotik untuk infeksi bakteri dan obat antijamur untuk infeksi jamur yang sesuai dengan petunjuk dokter.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
26 Agt 2023
Pilih yang cocok untuk kamu, ya!
Table of Content
Mengalami keputihan saat hamil adalah hal yang normal terjadi. Namun, keputihan yang keluar memiliki warna dan bau yang tidak biasa, bisa menandakan infeksi di area vagina. Infeksi tersebut harus segera diatasi dengan obat keputihan untuk ibu hamil yang aman dan efektif, sebelum memberikan dampak buruk pada ibu maupun janin.
Advertisement
Obat yang digunakan untuk mengatasi keputihan saat hamil bisa berbeda, tergantung dari penyebabnya. Kamu perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat tertentu.
Obat keputihan saat hamil hanya bisa efektif apabila diberikan sesuai penyebabnya, seperti berikut ini.
Obat keputihan ibu hamil yang pertama adalah obat antijamur. Keputihan pada ibu hamil yang disebabkan oleh infeksi jamur bisa disembuhkan dengan obat antijamur berupa krim atau secara supositoria (dimasukkan melalui anus). Obat ini akan membantu meredakan infeksi dalam waktu tujuh hari.
Jenis obat yang biasanya diresepkan oleh dokter untuk mengatasi kondisi ini antara lain:
Baca juga: Inilah Penyebab Keputihan Kuning Saat Hamil
Ibu hamil yang mengalami infeksi bakteri bisa menjalani terapi pengobatan dengan mengonsumsi antibiotik. Selain dalam bentuk obat minum, antibiotik juga bisa diberikan dalam bentuk salep atau gel yang dapat dioleskan langsung ke vagina.
Obat keputihan untuk ibu hamil jenis antibiotik yang diberikan biasanya adalah clindamycin atau metronidazole. Jika diberikan dalam bentuk obat minum, antibiotik tersebut harus dikonsumsi dua kali sehari selama 7 hari. Sementara itu dalam bentuk obat oles, penggunaannya harus dilakukan setiap hari sebelum tidur selama 5 hari.
Apabila keputihan yang terjadi disebabkan oleh infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri, maka ibu hamil akan diobati menggunakan antibiotik. Sementara itu infeksi yang terjadi disebabkan oleh virus, akan diobati menggunakan obat antivirus.
Baca juga: Mengenal Penyebab Keputihan saat Hamil Tua dan Cara Mengatasinya
Selain mengonsumsi obat keputihan untuk ibu hamil, cara menghilangkan keputihan saat hamil juga bisa disertai dengan semangat untuk menjaga kebersihan organ intim.
Sejumlah cara mengobati keputihaan saat hamil yang bisa secara rutin Anda ikuti di antaranya:
Selain cara mengobati, Anda juga perlu menerapkan langkah pencegahan untuk menghindari keputihan saat hamil dengan selalu membersihkan organ intim dengan benar. Selain itu, hindari juga melakukan vaginal douche atau terlalu sering menggunakan sabun pembersih kewanitaan.
Pengobatan keputihan yang terjadi saat hamil bisa berbeda-beda tergantung penyebabnya. Ada baiknya jika kamu memahami terlebih dahulu soal hal-hal yang dapat menyebabkan keputihan pada ibu hamil, seperti berikut ini.
Keputihan normal pada ibu hamil bisa muncul karena perubahan atau fluktuasi hormon di tubuh. Saat hamil, leher rahim dan dinding vagina juga akan melunak, membuat tubuh memproduksi lebih banyak cairan keputihan untuk melindungi tubuh dari infeksi.
Pada akhir masa kehamilan atau trimester akhir, posisi kepala bayi yang sudah mulai ada di dekat leher rahim, bisa menekan organ tersebut dan membuat produksi keputihan meningkat.
Baca juga: 7 Jenis Keputihan Saat Hamil, Kenali Mana yang Berbahaya
Jika keputihan yang keluar saat hamil berwarna putih keruh dan disertai gumpalan-gumpalan, kamu kemungkinan sedang mengalami infeksi jamur. Infeksi jamur sering terjadi pada ibu hamil, karena berbagai perubahan yang terjadi pada tubuh membuatnya jadi lebih rentan terhadap infeksi.
Keputihan yang disebabkan oleh infeksi jamur biasanya juga akan disertai dengan rasa sakit saat buang air kecil, gatal, dan area vagina terasa panas.
Ibu hamil yang mengalami infeksi bakteri, biasanya akan mengeluarkan keputihan yang berwarna abu-abu disertai bau amis yang menyengat. Infeksi bakteri pada vagina atau vaginosis bakteri bisa terjadi akibat ketidakseimbangan bakteri baik di vagina.
Dikutip dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), Infeksi menular seksual tidak menutup kemungkinan juga bisa terjadi di masa kehamilan. Salah satu ciri yang cukup khas pada kondisi ini adalah keluarnya keputihan yang berwarna hijau atau kuning.
Infeksi ini dapat membahayakan ibu maupun janin yang dikandungnya, karena meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan.
Keputihan yang keluar saat hamil juga bisa menandakan gangguan kehamilan. Jika berwarna merah muda, maka ada kemungkinan keputihan tersebut menandakan keguguran atau kehamilan ektopik.
Keguguran dan kehamilan ektopik juga dapat ditandai dengan keputihan berwarna merah gelap. Jika ini sampai terjadi, segeralah memeriksakan diri ke dokter.
Baca juga: Komplikasi Kehamilan yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil
Untuk membantu mengatasi keputihan yang keluar akibat gangguan kehamilan, dokter akan melakukan prosedur yang sesuai dengan kondisi. Pada kasus keguguran atau kehamilan ektopik, misalnya, prosedur seperti kuretase mungkin akan dilakukan.
Para ibu hami yang merasa terganggu dan khawatir akan keputihan yang dialami, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter kandungan. Dengan begitu, kehamilan akan terjaga dengan baik.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Apakah hamil muda boleh berhubungan? Faktanya, hal ini tidak membahayakan janin, asalkan Anda melakukannya tidak lebih dari 3 kali seminggu dan tidak melakukan seks anal.
3 Mei 2019
Keluhan ibu hamil trimester 1 yang paling sering muncul adalah rasa mual, muntah, hingga demam. Ada juga kondisi pendarahan hingga vagina tidak nyaman.
10 Mei 2023
Cara menggunakan test pack yang benar dapat dilakukan dengan menyimpan urine di dalam wadah dan memasukkan ujung test pack ke dalamnya. Setelah itu, test pack akan memberikan hasil positif atau negatif.
5 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved