Obat keputihan di apotik antara lain metronidazole, clyndamycin, tinidazole, miconazole, dan butoconazole. Penggunaanya tergantung dari penyebab keputihan yang terjadi. Obat-obatan ini ada yang bisa dibeli bebas dan harus dengan resep.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
5 Apr 2023
Obat keputihan di apotek antara lain antibiotik dan antijamur
Table of Content
Keputihan bisa jadi salah satu keluhan yang paling banyak disampaikan oleh para wanita di seluruh dunia. Jika keputihan ini sudah sangat mengganggu atau bahkan sampai menyebabkan infeksi, Anda dapat membeli obat keputihan di apotek yang terjamin keamanannya.
Advertisement
Keputihan adalah cairan atau lendir yang keluar dari vagina. Lendir ini berfungsi menjaga kesehatan alat kelamin wanita agar terhindar dari infeksi. Keputihan yang normal biasanya tidak berbau, berwarna putih atau bening, serta tebal dan lengket.
Wanita umur berapa pun dapat mengalami keputihan, tapi lendir yang dihasilkan biasanya akan meningkat saat sedang hamil, menggunakan alat KB, dan dalam masa subur.
Meski demikian, keputihan bisa saha menjadi tanda infeksi sehingga harus mendapatkan pengobatan yang tepat.
Tidak semua keputihan harus dihilangkan menggunakan obat. Keputihan yang dirawat dengan obat adalah keputihan yang disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti infeksi bakteri, jamur, maupun penyakit menular seksual.
Berikut ciri-ciri keputihan tidak normal yang perlu diobati dengan konsumsi obat keputihan:
Keputihan yang berwarna cokelat atau bercampur dengan bercak darah mungkin menandakan siklus menstruasi tidak normal. Dalam kasus yang jarang, keputihan yang serupa flek ini dapat disebabkan oleh kanker serviks atau endometrium. Keputihan abnormal ini biasanya juga dibarengi dengan gejala lain, seperti perdarahan lewat vagina dan nyeri panggul.
Keputihan berwarna kuning mungkin saja menandakan penyakit menular seksual, seperti gonore. Biasanya, kondisi ini diikuti dengan munculnya bau tidak sedap. Keputihan ini bisa dibarengi dengan gejala seperti pendarahan saat tidak sedang menstruasi, nyeri panggul, dan rasa sakit saat buang air kecil.
Keputihan jenis ini biasanya menandakan penyakit menular seksual, yakni trikomoniasis. Keputihan ini juga disertai rasa nyeri dan gatal ketika buang air kecil.
Keputihan dengan ciri ini menandakan peluruhan dinding rahim setelah melahirkan. Jika Anda tidak melahirkan dan menemukan keputihan dengan warna ini, waspadai adanya luka pada area kelamin.
Keputihan dengan warna dan karakteristik ini menandakan infeksi jamur Candida. Keputihan ini juga disertai bengkak dan nyeri di sekitar vulva, rasa gatal, dan nyeri saat berhubungan seksual.
Keputihan ini menandakan infeksi bakteri (vaginosis bakteri). Keputihan ini biasa disertai sensasi terbakar, kemerahan, dan bengkak pada vagina atau vulva.
Jika Anda tidak yakin dengan penyebab keputihan abnormal yang Anda alami, jangan sembarangan membeli obat keputihan di apotek. Sebaliknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapat diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Baca Juga
Keputihan yang normal memang tidak membutuhkan pengobatan apa pun. Akan tetapi, jika keputihan sudah terlalu banyak akibat masalah kesehatan tertentu, Anda tentu perlu mengobatinya.
Setelah mengenali penyebab keputihan abnormal yang Anda alami, berikut beberapa obat keputihan di apotek yang dapat Anda pilih berdasarkan penyebabnya:
Keputihan yang disebabkan oleh infeksi bakteri (vaginosis bakteri) dapat diobati dengan pemberian antibiotik.
Obat keputihan di apotek berupa antibiotik harus disertai dengan resep dokter. Beberapa pilihan antibiotik untuk keputihan yang disebabkan oleh infeksi bakteri, antara lain:
Dokter dapat meresepkan antibiotik tablet minum atau obat oles. Pastikan Anda mengikuti anjuran dokter agar penyembuhan berlangsung lebih cepat.
Keputihan gatal akibat infeksi jamur dapat disembuhkan dengan obat antijamur, baik krim, obat minum, ataupun supositoria. Beberapa pilihan obat antijamur untuk keputihan yang dapat Anda beli secara bebas di apotik, antara lain:
Dokter juga dapat meresepkan obat lain, seperti fluconazole, yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter.
Bila keputihan disebabkan oleh trikomoniasis atau gonore, Anda bisa membeli obat yang mengandung metronidazole atau tinidazole tablet di apotek. Namun, pastikan Anda memeriksakan diri terlebih dulu ke dokter agar obat yang diberikan tepat sasaran.
Keputihan juga bisa disebabkan oleh atrofi vagina akibat menopause. Untuk kondisi ini, Anda dapat menggunakan krim atau tablet yang mengandung estrogen yang bisa dibeli di apotek dengan resep dokter.
Selama menggunakan obat keputihan di apotek, Anda juga harus menjaga higienitas area kewanitaan. Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan, antara lain:
Anda juga bisa minum yogurt untuk membantu bakteri baik di vagina melawan aktivitas bakteri jahat yang berlebihan. Bila kondisi Anda tidak membaik setelah beberapa hari menggunakan obat keputihan di apotek, segera konsultasikan dengan dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Munculnya keputihan adalah hal yang normal. Warna cairan vagina yang muncul bisa jadi penanda kondisi tubuhmu. Bagaimana warna keputihan yang normal dan tidak?
22 Feb 2023
Keputihan saat hamil muda perlu Anda ketahui ciri-cirinya untuk mendeteksi adanya keputihan abnormal yang bisa berbahaya untuk janin, seperti berwarna hijau atau coklat, berbau hingga terasa gatal.
3 Mei 2019
Obat keputihan untuk ibu hamil perlu dipilih tergantung penyebabnya. Gunakan antibiotik untuk infeksi bakteri dan obat antijamur untuk infeksi jamur yang sesuai dengan petunjuk dokter.
26 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved