Obat eksim di apotek bisa didapat secara bebas. Meski demikian, sebaiknya Anda tetap mengikuti panduan yang direkomendasikan oleh dokter agar tidak terjadi efek negatif dari penggunaan obat tersebut.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
16 Agt 2023
Oleskan obat eksim kering di apotek berbentuk salep pada kulit
Table of Content
Obat eksim di apotek bisa digunakan untuk meredakan gejala eksim (dermatitis atopik). Meski eksim tidak bisa disembuhkan, tetapi pada beberapa orang bisa membaik dengan sendirinya seiring bertambahnya usia.
Advertisement
Eksim atau dermatitis atopik adalah suatu kondisi ketika ada bagian kulit yang meradang, gatal, kemerahan, pecah-pecah, dan terasa kasar. Terkadang, eksim juga bisa menyebabkan timbulnya lentingan.
Eksim kering merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan timbul ruam merah, gatal, serta kulit kering dan pecah-pecah.
Gejala eksim kering bisa sangat mengganggu penampilan maupun kenyamanan penderitanya, terutama akibat rasa gatal yang ditimbulkan.
Penyebab eksim memang belum dapat diketahui dengan pasti. Untuk mengatasi eksim, Anda bisa menggunakan obat eksim kering di apotek yang bisa didapat tanpa resep dokter.
Sebelum mengetahui salep eksim kering yang tepat untuk digunakan, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari pengobatan yang keliru, atau justru memperparah kondisi yang dialami.
Jika dokter sudah mendiagnosis Anda dengan dermatitis atopik, ia akan meresepkan salep untuk eksim kering yang bisa didapat di apotek.
Adapun obat eksim di apotek yang biasanya diresepkan oleh dokter adalah sebagai berikut.
Salah satu obat eksim di apotek yang biasanya diresepkan oleh dokter adalah kortikosteroid topikal.
Obat eksim kering di apotek ini biasanya menjadi pilihan utama yang diresepkan oleh dokter apabila kondisi dermatitis Anda sudah cukup meradang dan menyebabkan kulit kaku.
Dokter biasanya akan meresepkan salep eksim kering sesuai dengan tingkat keparahan dan lokasi munculnya eksim kering yang Anda alami.
Misalnya, hidrokortison untuk gejala eksim kering sangat ringan. Betamethasone valerate dan clobetasone butyrate untuk gejala eksim kering taraf sedang.
Betamethasone valerate dosis tinggi dan bethametasone diproprionate untuk gejala eksim kering taraf kuat.
Sementara, gejala eksim kering sangat kuat bisa menggunakan clobetasol proprionate dan diflucortolone valterate.
Pastikan Anda menggunakan salep untuk eksim kering ini sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh dokter.
Biasanya, salep eksim kering kortikosteroid ini dapat digunakan dengan cara mengoleskannya langsung ke area kulit yang mengalami eksim.
Pemakaian obat eksim kering di apotek ini secara rutin diharapkan sudah membuahkan hasil dalam beberapa hari.
Cara pakai obat eksim di apotek yang salah berpotensi menimbulkan efek samping, seperti penipisan kulit, kulit belang, hingga tumbuhnya rambut di area kulit yang diolesi kortikosteroid.
Obat eksim di apotek selanjutnya adalah kortikosteroid tablet.
Umumnya, jarang dokter kulit meresepkan obat eksim kering di apotek satu ini.
Namun, bukan tidak mungkin Anda perlu mengonsumsi obat tablet kortikosteroid.
Terutama, jika mengalami peradangan akibat eksim yang tergolong parah. Akan tetapi, penggunaan obat eksim di apotek ini hanya boleh dilakukan dalam jangka pendek, yaitu 5-7 hari.
Konsumsi kortikosteroid tablet dalam jangka panjang dikhawatirkan dapat menimbulkan efek buruk bagi kesehatan.
Antihistamin juga menjadi obat eksim di apotek lainnya. Antihistamin dapat digunakan untuk mengurangi gejala dermatitis atopik berupa kulit yang gatal.
Obat eksim kering di apotek ini dapat menimbulkan efek samping berupa rasa kantuk.
Meski demikian, ada pula beberapa jenis obat antihistamin terkini yang tidak menyebabkan efek samping tersebut.
Obat eksim di apotek meliputi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
Salep untuk eksim kering ini bisa digunakan pada orang dengan gejala eksim ringan hingga sedang, termasuk peradangan, seraya memulihkan kondisi kulit sampai kembali normal.
Anda bisa mengoleskan salep eksim kering ini sebanyak 2 kali sehari pada area kulit yang terkena.
Pada penderita eksim kronis, dokter mungkin tidak lagi meresepkan obat eksim di apotek.
Dokter kulit kemungkinan akan memberikan obat suntik yang mengandung dupilumab untuk mengendalikan peradangan dari dalam tubuh.
Selain itu, dokter mungkin pula merekomendasikan Anda untuk menjalani terapi sinar ultraviolet (UV).
Obat yang memengaruhi sistem imun juga mungkin diberikan oleh penderita eksim kering.
Namun, obat eksim kering ini hanya diresepkan apabila berbagai obat eksim di apotek di atas tidak mampu menyembuhkan dermatitis atopik yang dialami.
Beberapa jenis obat yang memengaruhi sistem imun adalah azathioprine, cyclosporine, atau methotrexate.
Selain itu, ada pula salep eksim kering mengandung pimecrolimus (krim) atau crisaborole dan tacrolimus (salep) untuk mengatasi gejalanya.
Akan tetapi, jenis obat eksim ini tidak boleh digunakan pada anak di bawah usia 2 tahun.
Pada beberapa orang, dermatitis atopik adalah penyakit kulit kambuhan yang dapat dialami seumur hidup.
Untuk pemakaian obat eksim jangka panjang yang aman, Anda sangat disarankan untuk mendiskusikannya dengan dokter.
Baca Juga: Obat Eksim Kering Menahun di Kaki, Apa Saja?
Selain menggunakan obat-obatan eksim kering di apotek, penting pula bagi penderita eksim untuk melakukan perubahan pola hidup.
Hal ini dilakukan agar gejala eksim tidak sering kambuh di kemudian hari.
Berikut adalah cara mencegah eksim kambuh lagi di kemudian hari.
Salah satu cara mencegah eksim kambuh adalah dengan menggunakan pelembap.
Anda disarankan untuk menggunakan pelembap secara rutin, setidaknya 2 kali sehari.
Bagi Anda yang mengalami gejala kulit sangat kering, sebaiknya gunakan salep untuk eksim kering yang sifatnya lebih berminyak dan tidak terlalu menyengat di kulit ketika dioleskan.
Meski menimbulkan rasa gatal yang tidak tertahankan, sebaiknya jangan menggaruk area kulit yang mengalami dermatitis atopik.
Sebaliknya, bila terasa gatal, redakan dengan cara menekan-nekan kulit.
Anda juga bisa menutupi area kulit yang mengalami eksim dengan kain atau plester agar garukan tidak membuat kulit lebih iritasi.
Mandi air hangat juga menjadi cara mencegah eksim kambuh.
Gunakan sabun mandi yang formulanya lembut di kulit serta tidak menggunakan tambahan zat pewarna dan pewangi.
Bila perlu, Anda bisa mandi air hangat menggunakan bahan tambahan, seperti baking soda atau oatmeal, untuk meredakan rasa gatal yang timbul.
Sesaat setelah mandi, jangan lupa untuk langsung mengoleskan pelembap.
Cara mencegah eksim kambuh juga perlu menggunakan pelembap ruangan.
Ini bertujuan untuk mencegah kulit terpapar udara kering yang rentan dapat membuat eksim semakin parah dan terasa gatal.
Gunakan pakaian longgar dan serat kain yang lembut agar kulit yang gatal tidak semakin parah.
Cara mencegah eksim kambuh ini juga sekaligus menghindari iritasi pada kulit.
Pastikan Anda menggunakan bahan pakaian yang menyerap keringat untuk menghindari kuman atau bakteri yang dapat menimbulkan rasa gatal di kulit.
Anda juga bisa menggunakan kompres air dingin untuk meredakan kulit yang gatal.
Caranya, rendam kain waslap atau handuk bersih ke dalam baskom berisi air dingin atau air es batu.
Kemudian, angkat dan peras airnya, tempelkan pada area kulit yang gatal.
The National Eczema Association (NEA) melaporkan bahwa cuka apel dapat meredakan gejala eksim. Namun, mereka juga memperingatkan untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan cuka apel. Sebab, kandungan asamnya dapat merusak jaringan lunak.
Selain itu, belum ada penelitian yang bisa membuktikan bahwa cuka apel efektif dalam meredakan gejala eksim.
Baca Juga: Cara Mengobati Eksim yang Mudah Dilakukan di Rumah
Apa pun jenis obat eksim kering di apotek yang dipilih, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hal tersebut bertujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam menggunakan obat eksim kering di apotek maupun salep untuk eksim kering. Kesalahan dalam menggunakan salep untuk eksim kering bisa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Jika Anda masih punya pertanyaan seputar salep eksim kering, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter kulit.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Tanda lahir bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Umumnya tak berbahaya. Namun pada beberapa kondisi seperti hemangioma, ada risiko mengarah ke kanker kulit.
30 Mei 2021
Gudik atau kudis adalah penyakit kulit berupa ruam kemerahan yang gatal dan bisa menular. Cara mengobati gudik dapat dilakukan dengan menggunakan obat oles.
8 Agt 2023
Tidak hanya rambut, alis juga tidak luput dari ketombe. Ketombe di alis dapat disebabkan oleh jamur hingga respons imun. Bagaimana cara mengatasinya?
10 Jul 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved