Tersedia beragam matras bayi atau kasur bayi yang bisa dipilih. Mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap jenis matras dapat membuat Bunda dan Ayah memilih dengan tepat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
8 Jul 2020
Terdapat beragam matras bayi yang dijual di pasaran
Table of Content
Pemilihan matras bayi atau kasur bayi tentu hal penting yang perlu dipertimbangkan oleh para orang tua saat Si Kecil lahir.
Advertisement
Pemilihan matras bayi akan berpengaruh besar pada:
Oleh karena itu, orang tua perlu mempertimbangkan jenis matras bayi yang akan dibeli dengan benar-benar matang.
Terdapat berbagai jenis matras bayi yang dijual di pasaran. Beberapa bahan atau jenis ini meliputi:
Kasur busa adalah pilihan kasur paling ringan dan umumnya dengan harga paling bersahabat. Kasur ini pun tersedia dalam berbagai variasi ketebalan, sehingga cocok untuk melengkapi tempat tidur Si Kecil.
Kasur busa juga dianggap mudah untuk dibersihkan. Namun kasur ini dinilai kurang awet karena mudah berubah bentuk atau kempis setelah beberapa tahun.
Kasur innerspring merupakan salah satu jenis kasur springbed. Ini berarti kasur ini memiliki pusat per yang dilapisi dengan busa, bantalan, dan kain.
Bahan kasur innerspring dinilai lebih adem daripada kasur busa. Karena itu, matras bayi ini cocok untuk cuaca panas dan tidak membuat bayi berkeringat saat tidur.
Tak hanya itu, kasur innerspring pun lebih awet bila dibandingkan dengan kasur busa. Namun harganya cenderung lebih mahal dan mungkin lebih sulit dibersihkan.
Sesuai namanya, matras bayi ini terbuat dari bahan-bahan alami. Contohnya, katun, wol, serat kelapa, atau lateks alami.
Kasur organik cocok untuk orang tua yang tidak mau buah hati tidur di kasur berbahan sintesis. Kasur ini juga cukup kokoh dan awet sehingga bisa digunakan hingga bertahun-tahun.
Meski demikian, kasur organik termasuk mahal dan kurang umum di pasaran dariapada kasur innerspring dan kasur busa.
Kasur hipoalergenik cocok bila Si Kecil memiliki alergi tertentu atau mengidap asma. Pasalnya, kasur ini dilapisi pelindung yang bisa dilepas dan dicuci untuk menyingkirkan tungau ataupun debu.
Namun sama seperti matras bayi jenis organik, harga kasur hipoalergenik cukup mahal dan mengeruk kocek Anda.
Selain jenis matras, orang tua juga bisa mempertimbangkan bahan pembuat matras. Beberapa matras bayi didesain menggunakan bahan-bahan yang nyaman (breathable).
Bahan breathable biasa ditandai dengan banyaknya pori (mesh) pada kasur. Pilihan bahan ini dinilai dapat membuat bayi tetap bisa bernapas dengan nyaman.
Para orang tua pun perlu mempertimbangkan tipe matras bayi yang diinginkan. Sebagian matras bayi memiliki dua sisi, di mana salah satu sisinya lebih kokoh dari yang lainnya.
Sisi yang kokoh cocok untuk bayi. Sedangkan sisi yang lebih lembut bisa digunakan ketika buah hati sudah memasuki usia balita.
Selain jenis dan bahan kasur Si Kecil, beberapa hal di bawah ini juga penting untuk dipertimbangkan saat memilih matras bayi:
Pastikan isi kasur tidak ada yang keluar dari jahitan, seperti busa, wol, dan lateks. Jahitan yang tidak rapi dan isi matras yang keluar bisa saja masuk ke saluran napas bayi dan menyebabkan sesak napas hingga kematian bayi secara tiba-tiba atau SIDS.
Ukuran kasur yang dipilih sebaiknya benar-benar pas dengan tempat tidur bayi. Jangan sampai ada celah di antara tepi matras dan tempat tidur bayi.
Adanya celah tersebut memungkinkan penumpukan kotoran hingga berpotensi memicu kecelakaan yang bisa berbahaya bagi buah hati.
Matras bayi mungkin perlu diganti atau dijemur secara berkala. Karena itu, penting untuk memperhatikan beratnya.
Kasur bayi biasanya memiliki berat 4,5-9 kg. Tapi ada juga matras dengan berat lebih dari 12 kg, terutama jenis innerspring.
Semakin kokoh matras bayi, semakin baik pula bagi kesehatan buah hati. Salah satu cara untuk memeriksa tingkat kekokohan ini adalah dengan menekan permukaan tangan Anda di permukaan kasur.
Bila bekas tekanan tangan Anda membekas di permukaan kasur setelah Anda mengangkat tangan, berarti kasur tersebut tidak terlalu kokoh.
Matras bayi yang kokoh seharusnya bisa langsung kembali ke bentuk semula meski sudah ditekan. Hal ini penting untuk menjaga pertumbuhan dan kesehatan bayi.
Jika kasur bayi mudah melesak, potensi terjadinya bayi sesak napas bisa meningkat. Misalnya saat buah hati tak sengaja berpindah posisi dan tidur tengkurap.
Baca Juga
Beberapa kasur tersedia dengan lapisan antiair. Ini berarti, cairan sulit merembes saat bayi mengompol atau buang air besar.
Lapisan matras bayi biasanya terbuat dari nilon. Bahan ini umumnya tidak mudah robek maupun basah.
Orang tua sebaiknya memastikan bahwa kasur yang dipilih sudah tersertifikasi dengan baik. Sertifikasi ini umumnya berfungsi memastikan bahwa matras bayi terbuat dari bahan-bahan yang aman dan tidak menghasilkan emisi berbahaya.
Dengan menyimak informasi tersebut, Anda kini sudah tahu berbagai jenis matras bayi dan hal-hal yang perlu diperhatikan saat memilihnya.
Bila Anda masih bingung dan ragu, Anda bisa berkonsultasi ke dokter anak mengenai matras bayi yang cocok untuk buah hati. Dengan ini, pilihan Anda menjadi lebih aman.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Trimirasti
Referensi
Artikel Terkait
Zipper bag berfungsi untuk menjaga makanan dan berbagai perlengkapan bayi agar tetap higienis. Gunakan plastik ziplock ramah lingkungan yang bebas bahan kimia berbahaya agar anak tetap sehat.
13 Apr 2022
Cooler bag ASI adalah alat pendingin yang menjaga ASI agar tidak rusak. Cara menyimpan ASI di cooler bag adalah dengan mendinginkan kantong es dan meletakkannya di bagian tengah tas dan isi ASI di dalam botol atau kantong tidak terlalu penuh.
16 Mei 2020
Sedot ingus bayi untuk menghilangkan lendir pada hidung tersumbat aman dilakukan jika memakai alatnya dengan benar, seperti tidak menyedot ingus hingga lebih dari 4 kali sehari.
13 Mei 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R Hakbar Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved