Secara umum, jenis luka dibedakan menjadi dua, yaitu luka terbuka dan luka tertutup. Luka terbuka umumnya merusak jaringan kulit dan menyebabkan perdarahan (baik ringan maupun berat. Sementara itu, luka tertutup tidak mempelihatkan darah yang mengalir ke luar tubuh serta tak ada jaringan kulit yang rusak.
2023-03-22 12:34:58
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Perawatan luka akan bergantung pada jenis luka yang dialami
Mengalami luka tentu bukan hal yang langka untuk setiap orang. Bahkan, hal sesederhana digigit nyamuk pun bisa menyebabkan luka jika Anda terus menggaruknya. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa ada berbagai jenis luka yang mungkin terjadi?
Advertisement
Secara umum, jenis luka dibagi menjadi dua, yaitu luka terbuka dan tertutup, alias luka dalam. Luka dalam tak seperti luka terbuka yang mungkin memunculkan darah yang terlihat nyata. Akan tetapi, keduanya sama-sama tak bisa diremehkan.
Mengingat karakteristiknya berbeda, penanganan macam-macam luka pun berbeda.
Indian Journal of Plastic Surgery mendefinisikan luka terbuka adalah cedera yang terjadi di kulit atau jaringan yang lebih dalam. Terdapat beberapa jenis luka terbuka, yaitu:
Luka lecet, atau abrasi, terjadi ketika kulit bergesekan dengan permukaan yang kasar atau keras. Hal ini menyebabkan kulit Anda baret.
Biasanya, luka lecet terjadi ketika Anda terjatuh. Darah yang keluar akibat luka abrasi biasanya tidak banyak. Namun, Anda perlu segera membersihkan luka untuk mencegah terjadinya infeksi.
Mengutip StatPearls Publishing, luka lecet adalah jenis luka yang paling ringan dalam proses penyembuhan luka. Biasanya, luka ini juga tidak akan menimbulkan bekas.
Jenis luka laserasi terjadi ketika tercipta robekan pada kulit Anda. Teriris pisau atau gunting, tersayat kertas, atau peralatan lainnya bisa menyebabkan luka robek.
Umumnya, luka sayat dapat diobati dengan mudah di rumah. Akan tetapi, jika sayatan atau robekan yang terjadi cukup dalam, kondisi ini bisa membuat perdarahan lebih sulit berhenti.
Dalam kondisi ini, Anda mungkin membutuhkan pertolongan medis. Sebagai pertolongan pertama, Anda bisa melakukan beberapa hal untuk menghentikan perdarahan, yaitu:
Avulsi setipe dengan luka robek atau laserasi. Namun, robekan yang terjadi pada luka avulsi umumnya lebih dalam dan berat.
Kulit memiliki 3 lapisan utama, yaitu epidermis (paling luar), dermis, dan subkutan (jaringan lemak bawah kulit). Pada luka robek (laserasi), lapisan yang terluka umumnya epidermis dan jaringan yang berada di bawahnya.
Namun, pada luka koyak, robekan yang terjadi meliputi 3 lapisan utama kulit. Itu sebabnya, kondisi ini membutuhkan pertolongan medis segera.
Luka avulsi dapat terjadi akibat kecelakaan kerja atau kecelakaan kendaraan bermotor. Tak hanya itu, Mayo Clinic menyebut luka koyak dapat terjadi akibat tulang yang patah.
Ini terjadi ketika bagian tulang yang terhubung dengan otot (tendon) dan ligamen patah dan merobek kulit.
Luka tusuk biasanya disebabkan oleh benda yang runcing, seperti paku atau gigitan binatang. Sama seperti luka koyak, puncture wound juga cenderung dalam. Perbedaannya terletak di lebar luka yang terjadi.
Luka tusuk cenderung tidak menyebabkan perdarahan hebat seperti pada luka koyak atau laserasi.
Mengingat luka yang terjadi cukup dalam, Anda perlu membersihkannya untuk mencegah infeksi.
Akan tetapi, jika luka tusuk cukup dalam dan benda yang menusuk masih menancap, Anda sebaiknya tidak buru-buru mencabutnya. Pergilah ke dokter jika Anda tidak yakin.
Pasalnya, mencabut benda yang menusuk bisa saja mengakibatkan perdarahan dalam, seperti tertusuk pisau misalnya.
Baca Juga
Sesuai namanya, luka operasi adalah jenis luka yang muncul akibat proses pembedahan atau operasi. Luka sayatan saat operasi (insisi) bisa bervariasi ukurannya bergantung jenis operasi yang dijalani.
Beberapa bisa menimbulkan bekas luka, beberapa bisa pulih sepenuhnya.
Orang yang mendapatkan luka operasi akan lebih rentan mengalami infeksi, khususnya pada 30 hari pasca-operasi.
Untuk perawatan luka bekas operasi di rumah, pastikan Anda memperhatikan instruksi dokter. Pasalnya, ada beberapa cara menutup luka operasi yang dilakukan dokter, yang mungkin membutuhkan perawatan yang berbeda-beda.
Luka operasi (insisi) dapat ditutup dengan jahitan, stapler medis, atau perekat steril. Pastikan Anda selalu mencuci tangan sebelum menangani bekas luka Anda.
Luka bakar adalah kerusakan jaringan kulit akibat adanya suhu panas, entah itu berbentuk cair, padat, atau uap. Artinya, walau disebut luka bakar, luka ini tidak selalu berarti disebabkan oleh api.
Uap air panas atau air panas sekalipun dapat menyebabkan luka bakar.
Luka ini umumnya dapat pulih sempurna, tapi ini juga tergantung pada derajat luka bakar yang dialami. Meski begitu, untuk derajat yang cukup berat, seseorang membutuhkan bantuan medis sesegera mungkin untuk mencegah komplikasi, atau bahkan kematian.
Terdapat 3 derajat luka bakar:
Selain luka terbuka, jenis luka lainnya adalah luka tertutup. Luka tertutup adalah luka yang terjadi di bagian dalam tubuh. Umumnya, ditandai dengan memar atau lebam.
Luka tertutup biasanya tidak menyebabkan perdarahan yang dapat dilihat oleh mata. Permukaan kulit juga tetap rapat.
Ada macam-macam luka tertutup, yaitu:
Kontusio adalah jenis luka dalam yang menyebabkan rusaknya pembuluh darah kecil dan kapiler, otot dan jaringan penopangnya, begitu perdarahan atau luka yang terjadi pada organ dalam.
Cedera olahraga adalah salah satu jenis kontusio. Gejala luka kontusio antara lain lebam yang menyakitkan disertai perubahan warna kulit menjadi kemerahan atau kebiruan di area yang terdampak.
Merupakan perdarahan yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah kecil dan kapiler. Kondisi ini menyebabkan darah berkumpul di titik tertentu.
Gejala hematoma antara lain memar yang terasa sakit disertai bengkak yang terasa lunak.
Crush injury merupakan luka tertutup yang terjadi ketika bagian tubuh terhimpit di antara dua benda yang berat. Bentuk luka tertutup yang muncul bisa memar kecil, hingga yang paling berat, kerusakan bagian tubuh.
Baca Juga
Tergantung jenis luka yang dialami, tujuan pengobatan dan cara menanganinya pun berbeda.
Pada luka terbuka, misalnya, tujuan perawatan luka berfokus untuk mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat proses penyembuhan luka. Cara merawat luka terbuka, antara lain:
Untuk luka terbuka, Anda harus memperhatikan apakah terdapat tanda-tanda infeksi, seperti luka yang membengkak, memerah, dan terasa hangat. Tanda luka infeksi lainnya adalah munculnya nanah.
Dokter mungkin akan meresepkan obat pengering luka serta antibiotik jika luka infeksi.
Sementara itu, perawatan luka tertutup bertujuan untuk meminimalisir rasa sakit dan mencegah perdarahan dalam yang lebih besar lagi.
Perawatan luka tertutup biasanya dapat dilakukan dengan metode RICE, yakni rest (istirahat), ice (kompres dingin), compress (kompres), dan elevation (meninggikan posisinya). Metode ini juga menjadi salah satu pertolongan pertama luka memar agar bengkak tidak memburuk dan memar tidak meluas.
Mengompresnya dan membebatnya dengan perban elastis membantu mengurangi mobiltas pada area terdampak. Dengan begitu, proses pemulihan bisa lebih cepat.
Anda mungkin juga perlu menjalani rontgen atau pemeriksaan pencitraan lainnya untuk memastikan organ dalam Anda baik-baik saja.
Obat antinyeri mungkin juga diperlukan untuk meredakan rasa sakit yang Anda alami.
Jika memar dan rasa sakit tak kunjung hilang atau malah memburuk, segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Anda juga bisa mengumpulkan berbagai informasi mengenai macam-macam luka dan penanganannya lewat konsultasi online dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Buah kawista atau bael fruit dipercaya memiliki banyak khasiat bagi tubuh. Mulai dari manfaatnya sebagai antidiare, antibakteri, antikanker, antioksidan, hingga penyembuh luka. Tapi bagaimanakah pendapat dunia medis?
Cara menghilangkan bekas luka di kaki bisa dilakukan dengan gel lidah buaya, kentang, bahkan baking soda. Anda juga dapat menggunakan sunscreen, sabun, hingga silicone untuk memudarkan bekas luka yang membandel.
Tourniquet adalah alat pertolongan pertama yang perannya sangat penting. Fungsi tourniquet membantu menghentikan aliran darah pada luka terbuka. Alat yang kerap dijumpai saat mengukur tekanan darah ini hanya boleh digunakan pada kondisi darurat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved