Kontraksi saat hamil belum tentu tanda Anda segera melahirkan. Jika sering terjadi, terlebih jika usia kehamilan masih jauh dari HPL, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
17 Apr 2022
Kontraksi saat hamil belum tentu tanda akan melahirkan
Table of Content
Kontraksi saat hamil adalah hal yang normal terjadi, terutama menjelang persalinan. Akan tetapi, tak semua kontraksi menandakan ibu hamil siap melahirkan. Ada berbagai jenis kontraksi yang mungkin saja terjadi selama kehamilan.
Advertisement
Hal ini bisa saja membuat Anda bingung ketika merasa perut kencang saat hamil. Agar tak keliru dan bingung, simak ulasan mengenai jenis dan hal-hal yang harus dilakukan ibu hamil saat kontraksi berikut ini.
Kontraksi saat hamil biasanya melibatkan otot-otot rahim yang mengencang dan mengendur, serta menimbulkan nyeri. Ini merupakan bagian normal dalam proses kehamilan hingga persalinan.
Pada umumnya, kontraksi merupakan cara tubuh membantu mendorong bayi dan membuat bayi berada pada posisi siap untuk lahir selama proses persalinan.
Dikutip dari jurnal StatPearls, fungsi kontraksi adalah untuk mengeluarkan bayi dari rongga rahim dan meminimalkan perdarahan setelah persalinan.
Kontraksi saat hamil tak selalu menjadi tanda segera melahirkan. Saat Anda merasa seperti kontraksi terjadi, terkadang Anda berpikir akan segera melahirkan, padahal sebenarnya tidak. Pasalnya, memang ada beberapa jenis kontraksi yang dapat terjadi selama masa kehamilan.
Berikut ini adalah beberapa jenis kontraksi saat hamil hingga melahirkan yang mungkin terjadi:
Kontraksi dini menandakan bahwa tubuh sedang bersiap untuk persalinan atau melahirkan. Saat ini terjadi, Anda mungkin akan merasakan perut mengencang dan mengeras.
Kontraksi dini saat hamil juga bisa terjadi karena adanya peregangan ligamen di sekitar rahim, dehidrasi, sembelit, hingga perut bergas.
Jika kontraksi dini yang terjadi disertai bercak darah saat hamil, perdarahan, atau sakit perut, Anda perlu segera menemui dokter untuk menyingkirkan kemungkinan kehamilan ektopik atau kemungkinan keguguran.
BACA JUGA: 5 Tips Melahirkan Normal Lancar dan Cepat, Tanpa Rasa Sakit
Saat hamil tua, Anda mungkin saja merasakan ketidaknyamanan di perut dan menganggap bahwa Anda akan segera melahirkan. Kondisi ini dikenal dengan kontraksi palsu, alias Braxton Hicks.
Kontraksi palsu biasanya terjadi pada trimester kedua dan berlangsung secara acak selama 30 detik sampai 2 menit dan tidak terasa lebih kuat dari waktu ke waktu.
Kontraksi palsu saat hamil biasanya tidak menyakitkan, dapat berhent saat berjalan atau beristirahat dan bisa dipicu oleh berbagai hal, seperti olahraga.
Kontraksi prematur bisa terjadi sebelum kehamilan memasuki usia 37 minggu. Anda patut waspada dan berkonsultasi dengan dokter jika kontraksi datang secara teratur setiap 10 menit atau kurang, padahal belum dekat HPL. Ini bisa menandakan kemungkinan terjadinya persalinan prematur.
Kontraksi seks biasanya terjadi setelah atau ketika Anda berhubungan seks saat hamil.
Kontraksi ini akan mereda dalam beberapa jam dan tidak akan mengganggu kehamilan atau memicu terjadinya persalinan. Mungkin Anda hanya akan mengalami bercak setelahnya.
Namun, segera hubungi dokter jika kontraksi setelah berhubungan seks terjadi berkepanjangan dan menimbulkan gejala yang mengganggu, seperti nyeri, keputihan, perdarahan, hingga penurunan gerak janin.
Kontraksi saat hamil yang teratur dan dekat dengan HPL bisa jadi menandakan Anda akan segera melahirkan. Kontraksi persalinan akan membuat perut sesekali mengencang dan tidak nyaman dimulai dari punggung bawah dan bergerak ke depan perut.
Selanjutnya, Anda akan mengalami kram yang menyakitkan hingga seperti sakit perut karena bergas. Saat persalinan berlangsung, kontraksi ini akan semakin kuat dan intens serta terus berlanjut meskipun Anda mengubah posisi tubuh.
Kontraksi punggung bisa terjadi saat kontraksi persalinan berlangsung. Ini merupakan akibat dari posisi bayi saat bergerak ke jalan lahir.
Bayi yang akan keluar sering kali memberikan tekanan lebih pada saraf di punggung ibu. Ini menyebabkan sensasi nyeri dan kram yang menjalar ke rahim hingga punggung bagian bawah.
BACA JUGA: Cara Menghitung Kontraksi agar Akurat, Ibu Hamil Wajib Tahu
Saat mengalami kontraksi, tak jarang ibu hamil bingung kapan saat yang tepat harus ke dokter? Sebelum buru-buru panik memutuskan ke rumah sakit, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa sakit dan tidak nyaman saat kontraksi terjadi. Ini berlaku untuk kontraksi yang berhubungan dengan persalinan ataupun kontraksi palsu.
Tidak selamanya kontraksi menandakan Anda akan segera melahirkan. Kontraksi bisa lelah, dehidrasi, atau terlalu banyak jalan kaki. Beberapa teknik berikut ini bisa membantu meredakan dan menghilangkan kontraksi palsu, antara lain:
Anda perlu segera ke dokter jika kontraksi saat hamil semakin kuat dan tidak bisa hilang dengan beristirahat.
Pada kontraksi rahim yang berkaitan dengan persalinan, beberapa cara berikut ini bisa Anda lakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan, antara lain:
BACA JUGA: Makanan Agar Kuat Mengejan Saat Melahirkan, Apa Saja?
Konsultasikan dengan dokter apakah Anda membutuhkan obat analgesik atau bius untuk meredakan dan menghilangkan nyeri.
Anda juga harus segera ke dokter jika mengalami beberapa kondisi berikut ini:
Kontraksi saat hamil bisa menandakan bayi sedang dalam jalan lahir atau bisa saja adanya pergerakan rahim.
Rutin memeriksakan kehamilan bisa menjadi cara mencegah timbulnya kontraksi yang tidak diinginkan dan mempersiapkan teknik koping saat kontraksi terjadi yang sesuai dengan kondisi Anda.
Jika masih ada pertanyaan seputar jenis-jenis kontraksi saat hamil, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari
Referensi
Artikel Terkait
Janin cegukan dan tendangan pada janin merupakan dua hal yang berbeda. Bayi cegukan dalam kandungan umumnya terjadi pada satu area perut saja, sementara tendangan janin bisa terjadi di area yang berbeda-beda.
7 Feb 2020
Intrauterine Growth Restriction (IUGR) atau yang dikenal dengan Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) disebabkan oleh janin yang tidak mengalami pertumbuhan sesuai usia kandungan ibu dan mengakibatkan berat badan bayi lahir rendah.
10 Jun 2019
Beberapa tanda IUD bermasalah adalah posisi iUD bergeser, IUD sudah kedaluwarsa, dan terjadi kehamilan. Risiko terjadinya IUD yang bermasalah jadi lebih besar pada wanita yang berusia muda dan baru menjalani aborsi medis.
8 Mei 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved