logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kehamilan

7 Warna Keputihan Saat Hamil, Mana yang Berbahaya?

open-summary

Warna keputihan saat hamil mampu menggambarkan adanya infeksi pada alat kelamin wanita. Idealnya, warna keputihan yang normal pada ibu hamil adalah putih susu atau bening seperti putih telur.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

23 Agt 2023

Warna keputihan saat hamil yang normal adalah bening seperti putih telur

Warna keputihan saat hamil mampu mengindikasikan adanya infeksi kelamin

Table of Content

  • Jenis keputihan saat hamil
  • Cara menjaga kesehatan vagina

Warna keputihan saat hamil bisa menjadi tanda ibu mengalami kondisi kesehatan tertentu.

Advertisement

Ketika sedang mengandung, seorang perempuan bisa beberapa kali merasakan cairan keluar dari vagina. 

Warna keputihan saat hamil beragam dan belum tentu berbahaya. Indikator masalah adalah saat cairan vagina yang keluar beraroma menyengat serta berwarna tidak biasa.

Bahkan sejak awal diketahui mengandung, baik volume maupun frekuensi keputihan bisa jadi lebih banyak. Ini adalah salah satu tanda-tanda kehamilan yang paling awal.

Jenis keputihan saat hamil

Warna keputihan normal saat hamil adalah putih susu atau bening seperti putih telur
Warna keputihan normal saat hamil adalah putih susu atau bening seperti putih telur

Sangat wajar jika ibu hamil mendapati ada keputihan yang lebih banyak dari biasa. Justru ini sangat bermanfaat karena dapat menurunkan risiko infeksi saluran kemih dan vagina.

Lebih jauh lagi, saat mengandung warna dari cairan yang keluar bisa lebih beragam. Warna keputihan saat hamil ternyata mampu memberikan gambaran ciri keputihan yang tidak normal.

Lantas, apa saja warna keputihan saat hamil yang kerap muncul?

1. Bening atau putih

Warna keputihan saat hamil yang bening seperti putih telur atau putih susu bisa berarti leukorrhea. Ini adalah warna keputihan normal saat hamil, terutama jika aromanya tidak terlalu menyengat.

Pada warna keputihan normal saat hamil, saat memasuki trimester pertama, keputihan saat hamil terjadi karena aliran darah menuju vagina meningkat.

Warna keputihan saat hamil pada fase ini pun menyerupai putih telur.

Meski demikian, perubahan kuantitas dan konsistensi juga bisa berarti ada masalah.

Apabila ibu hamil mengeluarkan keputihan terus menerus dengan konsistensi kental seperti jelly, coba konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan.

Ini bisa jadi tanda persalinan prematur.

2. Putih kental

Keputihan berwarna putih susu dan gatal, terlihat seperti cottage cheese, bisa jadi tanda infeksi jamur Candida. Terjadinya infeksi jamur cukup umum, terutama bagi ibu hamil.

Umumnya, gejala lain yang muncul adalah rasa gatal, hingga sensasi terbakar dan nyeri ketika buang air kecil dan berhubungan seksual.

3. Kekuningan atau kehijauan

Infeksi menular seksual membuat warna keputihan saat hamil menjadi kuning, hijau, bahkan abu-abu
Infeksi menular seksual membuat warna keputihan saat hamil menjadi kuning, hijau, bahkan abu-abu

Keputihan berwarna kuning saat hamil atau kehijauan menandakan adanya infeksi menular seksual seperti chlamydia atau trichomoniasis. 

Selain itu, biasanya juga disertai dengan kemerahan dan iritasi di kelamin. Namun ada juga infeksi yang tidak menimbulkan gejala apapun.

Lebih jauh lagi, keputihan berwarna hijau dan menggumpal saat hamil akibat trichomoniasis dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan yang bisa berdampak pada ibu dan juga bayi. 

Komplikasi ini terkadang tidak terlihat hingga persalinan selesai, seperti lahir prematur dan berat bayi lahir rendah.

Hanya saja, bisa berpengaruh terhadap sistem saraf dan pertumbuhan anak. Bahkan, komplikasi juga bisa menyebabkan infertilitas pada perempuan.

Baca Juga

  • Hamil 9 Minggu, Inilah yang Terjadi pada Ibu dan Janin
  • Loratadine untuk Ibu Hamil dan Menyusui: Fungsi, Dosis, dan Keamanannya
  • Manfaat Makan Pepaya untuk Ibu Hamil

4. Abu-abu

Warna keputihan saat hamil yang abu-abu bisa menjadi indikasi adanya infeksi vagina berupa bacterial vaginosis.

Umumnya, keputihan semacam ini juga disertai aroma amis yang semakin kuat setelah berhubungan seksual.

Bacterial vaginosis atau BV terjadi karena ada ketidakseimbangan pada vagina.

Menggunakan sabun pembersih kewanitaan dan berhubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan merupakan faktor risiko terjadinya BV.

Ini rentan dialami perempuan di usia produktifnya.

5. Kecokelatan

Adanya warna cokelat pada cairan vagina berarti ada darah cukup lama yang keluar dari tubuh. Ini bisa jadi tanda-tanda awal seseorang hamil. 

Keputihan berwarna coklat saat hamil muda adalah hal yang lumrah. Biasanya, warna keputihan saat hamil ini muncul hingga hamil 12 minggu. Flek pun juga bisa berwarna merah atau merah muda.

Lendir kecokelatan ini biasanya tidak perlu dirisaukan. Namun ketika warnanya menjadi cokelat gelap, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

6. Merah muda

Warna keputihan saat hamil pink bisa berarti normal dan tidak. Lendir dengan warna merah muda bisa terjadi pada awal kehamilan atau menjelang persalinan.

Selain itu, ini juga bisa dialami perempuan yang mengalami keguguran atau kehamilan ektopik.

Dalam sebuah studi dengan 4.510 partisipan, keluarnya flek berwarna merah muda pada trimester awal tidak menunjukkan risiko keguguran. Selain itu, cairan vagina berwarna pink juga bisa keluar setelah berhubungan seksual.

7. Merah

Cairan vagina berwarna merah harus segera mendapatkan penanganan darurat.

Utamanya apabila darah yang keluar cukup banyak, mengandung gumpalan, dan disertai kram perut. Itu bisa menjadi tanda terjadinya keguguran atau kehamilan ektopik.

Selain itu, penyebab keluarnya keputihan berwarna merah juga bisa tidak serius. Pada trimester pertama, flek kemerahan bisa muncul karena infeksi atau perlekatan ke dinding rahim. Sekitar 7-24% ibu hamil mengalaminya.

Bergantung pada penyebabnya, dokter bisa meresepkan antibiotik yang aman untuk ibu hamil ketika ada indikasi infeksi bakteri. 

Namun jika warna keputihan normal saat hamil dan aromanya pun tidak mengganggu, tidak perlu khawatir.

Cara menjaga kesehatan vagina

Pastikan Anda menggunakan celana dalam yang kering dan tidak terlalu ketat agar terhindar dari keputihan akibat infeksi 
Pastikan Anda menggunakan celana dalam yang kering dan tidak terlalu ketat agar terhindar dari keputihan akibat infeksi 

Di tengah semua perubahan hormon dan fisik ketika mengandung, jangan sampai masalah pada vagina menambah beban pikiran bumil.

Oleh sebab itu, penting untuk menjaga kesehatan vagina dengan melakukan beberapa hal seperti:

  • Menghindari penggunaan sabun pembersih kewanitaan
  • Membilas vagina dari depan ke belakang, bukan sebaliknya agar tidak terkontaminasi kuman dari anus
  • Memastikan vagina benar-benar kering sebelum mengenakan pakaian dalam
  • Hindari mengenakan celana terlalu ketat
  • Mengonsumsi makanan bergizi
  • Mengurangi konsumsi makanan dengan pemanis tambahan
  • Mengonsumsi makanan mengandung probiotik yang aman untuk ibu hamil

Mengalami keputihan saat hamil adalah hal yang wajar. Warna keputihan normal saat hamil adalah bening seperti putih telur.

Namun apabila disertai dengan aroma menyengat dan rasa tidak nyaman, bisa jadi merupakan gejala infeksi.

Kenali kapan harus segera berkonsultasi dengan dokter ketika keputihan dirasa tidak seperti biasa. Jika Anda ingin tahu lebih lanjut seputar keputihan ketika mengandung, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

menjaga kehamilankehamilantrimester pertama kehamilanhamilmasalah kehamilanibu hamilkehamilan ektopik

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved