Keju Mozarella merupakan salah satu keju meleleh yang lezat dan. Namun ada beberapa keju meleleh lainnya yang tak kalah sehat. Beberapa diantaranya adalah keju feta, blue cheese, cheddar, parmesan, hingga cottage. Keju ini cocok untuk dimasukkan ke menu diet Anda
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
17 Agt 2020
Keju mengandung sodium yang diperlukan tubuh
Table of Content
Tren makanan dengan isian keju yang bisa meleleh seperti keju mozarella atau cheddar begitu populer beberapa tahun belakangan ini. Meski demikian, tak sedikit yang merasa makanan dengan olahan keju meleleh ini justru penuh dengan sodium, lemak, dan tentu saja kalori.
Advertisement
Padahal, keju mengandung banyak nutrisi berupa protein, kalsium, bahkan mencegah penyakit seperti osteoporosis dan jantung. Beberapa jenis keju pun lebih bernutrisi dibandingkan dengan yang lain.
Keju yang bisa meleleh seperti keju mozarella dan cheddar ternyata masuk dalam daftar jenis keju yang menyehatkan. Tak hanya lezat diolah menjadi olahan makanan lezat, nutrisi di dalamnya pun bermanfaat bagi tubuh.
Lalu, apa saja jenis keju yang menyehatkan?
Keju mozarella termasuk keju yang bisa meleleh dan paling populer diolah menjadi berbagai masakan. Warnanya putih dengan tekstur lembut dan berasal dari Italia. Dibandingkan dengan keju lainnya, mozarella mengandung kalori dan sodium lebih rendah.
Di dalam keju mozarella juga terdapat bakteri yang bersifat probiotik yaitu Lactobacillus casei dan Lactobacillus fermentum. Berdasarkan penelitian, jenis bakteri probiotik itu baik untuk sistem pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, bahkan menangkal inflamasi.
Terbuat dari susu sapi, kambing, atau domba, blue cheese diolah dengan biakan jamur Penicillium. Warna keju ini adalah putih dengan bintik berwarna abu atau biru. Proses pembuatannya membuat blue cheese memiliki aroma dan rasa yang menyengat.
Jika dibandingkan dengan jenis keju lain, blue cheese termasuk yang mengandung kalsium paling banyak. Dalam 28 gram blue cheese saja, sudah memenuhi 33% angka kecukupan gizi harian untuk kalsium. Mengonsumsi blue cheese dapat mengurangi risiko masalah pada tulang.
Sering digunakan dalam campuran salad, keju feta dari Yunani bertekstur lembut dengan rasa yang asin. Dalam proses pembuatannya, keju feta harus direndam cukup lama sehingga kandungan sodiumnya pun tinggi yaitu 370 mg. namun, kadar kalori dalam 28 gram keju feta hanya sekitar 80 saja.
Keju feta mengandung conjugated lionelic acid atau CLA yang dapat mengurangi lemak tubuh dan menyeimbangkan komposisi tubuh. Namun, penelitian terkait hal ini masih terus dikembangkan. Keju feta biasanya dikonsumsi dengan salad atau olahan telur.
Keju parmesan memiliki tekstur keras dengan rasa perpaduan antara gurih dan kacang. Keju ini terbuat dari susu sapi yang belum dipasteurisasi dan didiamkan selama 12 bulan untuk membunuh bakteri berbahaya. Dalam 28 gram keju parmesan, terdapat kandungan mineral fosfor yang cukup tinggi, memenuhi 30% AKG.
Keju parmesan sangat tinggi kalsium dan fosfor sehingga baik untuk kesehatan tulang. Dalam penelitian yang melibatkan 5.000 orang dewasa dari Korea, konsumsi kedua jenis mineral ini membuat massa tulang mereka lebih baik, termasuk di tulang paha.
Termasuk jenis keju yang bisa meleleh, cheddar terbuat dari susu sapi yang didiamkan selama beberapa bulan. Bergantung pada jenisnya, keju cheddar bisa berasa lembut hingga cukup tajam. Tak hanya kaya protein dan kalsium, keju cheddar juga merupakan sumber vitamin K yang baik.
Dengan adanya kandungan vitamin K, keju cheddar dapat menjaga kesehatan jantung dan tulang. Tak hanya itu, keju cheddar juga mencegah penumpukan kalsium di dinding pembuluh darah.
Menariknya lagi, dalam sebuah studi yang melibatkan 16.000 perempuan dewasa, mereka yang mengonsumsi cukup vitamin K terbukti rendah risiko mengalami penyakit jantung hingga 8 tahun kemudian.
Keju cottage juga memiliki tekstur lembut dengan warna putih. Dibandingkan dengan jenis keju lainnya, keju cottage mengandung banyak protein yaitu sekitar 12 gram pada tiap 110 gram sajian keju cottage tinggi lemak.
Meski demikian, kandungan kalorinya rendah sehingga bisa jadi pilihan bagi yang sedang menjaga berat badan. Mengonsumsi keju tinggi protein seperti cottage cheese membuat seseorang kenyang lebih lama.
Baca Juga
Bergantung pada jenis dan tekstur keju, ada banyak cara mengolahnya dalam sajian makanan bergizi. Namun bagi ibu hamil, beberapa jenis keju seperti brie, camembert, atau feta tidak aman dikonsumsi karena belum melewati proses pasteurisasi. Bisa jadi, masih ada kandungan bakteri penyebab infeksi listeriosis.
Kemudian, bagi yang sedang menjalani diet maka perhatikan asupan kalori dan kadar sodium dari keju. Apabila dikonsumsi dalam porsi wajar, bukan masalah. Justru, bisa memberikan banyak manfaat berkat kandungan nutrisi dari keju.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Stress eating atau emotional eating adalah reaksi yang normal, ketika seseorang mencari kenyamanan lewat konsumsi makanan yang belum tentu bernutrisi.
14 Sep 2020
Dampak negatif dari terlalu banyak mengonsumsi gula cair bisa tidak disadari. Bukan hanya minuman yang jelas-jelas tidak disarankan seperti soda saja, tapi juga jus buah dalam kemasan yang kerap dianggap lebih sehat.
20 Mei 2020
Camu-camu berry adalah buah yang berasal dari hutan Amazon. Buah ini dikenal memiliki manfaat kesehatan, seperti kaya akan vitamin C, antioksidan, dan bisa melawan peradangan.
24 Feb 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved