Secara umum, katarak disebabkan oleh penumpukan protein pada lensa mata yang umumnya dipengaruhi oleh usia tua. Ini disebut katarak senilis. Namun, ada banyak jenis katarak, yang bahkan dapat terjadi sejak lahir.
9 Jan 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Katarak senilis adalah jenis yang paling umum terjadi
Table of Content
Penyakit katarak merupakan salah satu jenis penyakit mata yang ditandai dengan kekeruhan pada lensa mata dengan pertambahan usia. Orang yang menderita katarak akan merasakan penglihatan menjadi kabur, susah melihat di malam hari, hingga penglihatan ganda. Ada beberapa jenis katarak yang dibedakan berdasarkan lokasi dan penyebabnya. Berikut penjelasan selengkapnya
Advertisement
Katarak adalah kondisi mengeruhnya lensa mata karena penumpukan protein. Ada beberapa jenis katarak yang dibedakan berdasarkan lokasi dan penyebabnya.
Bergantung lokasinya, katarak pada lensa mata dapat terjadi pada bagian tengah (nukleus), tepi lensa, dan lensa belakang.
Sementara itu jika dilihat dari penyebabnya, ada beberapa macam katarak, seperti yang disebabkan oleh cacat lahir, cedera tertentu, atau bahkan usia yang paling umum terjadi. Masing-masing katarak mungkin memiliki gejala dan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Berikut adalah jenis-jenis katarak yang perlu diketahui:
Katarak sklerotik nuklir adalah jenis katarak yang paling umum menyerang, karena faktor usia penderitanya. Tipe katarak ini menyebabkan keruhan yang berwarna kekuningan, dan terjadi dengan perlahan.
Selain itu, bagian tengah lensa mata atau nukleus penderita katarak nuklir, juga menjadi keras. Perubahan kemampuan penglihatan penderita jenis katarak ini juga terjadi dengan perlahan.
Pada beberapa kasus, orang yang mengalami katarak nuklir akan merasakan adanya peningkatan ketajaman penglihatan. Namun setelahnya, akan terjadi penurunan yang signifikan. Peningkatan ketajaman penglihatan yang sementara tersebut, memiliki istilah second sight atau penglihatan kedua.
Katarak kortikal adalah jenis katarak, yang umumnya muncul di bagian korteks lensa mata. Korteks terdiri atas bagian luar dari lensa mata.
Katarak kortikal acapkali menyerupai jari-jari roda, yang mengarah ke tengah lensa. Apabila masuk ke lensa, cahaya cenderung terpencar karena menyentuh gumpalan yang menyerupai jari-jari tersebut.
Katarak subkapsular superior atau posterior subcapsular cataract (PSC), merupakan jenis katarak yang muncul di permukaan belakang lensa mata. Posisi katarak ini tepat di bawah kantong kapsular yang menampung lensa.
Katarak subkapsular posterior kerap dialami oleh orang-orang yang mengonsumsi abat steroid, untuk jangka panjang. Selain itu, jenis katarak ini juga rentan menyerang penderita diabetes melitus tipe 2.
Jenis katarak yang satu ini juga terjadi di lensa mata. Menurut American Academy of Ophthalmology, katarak polikromatik, disebut juga sebagai katarak "pohon natal", merupakan katarak langka yang biasanya dialami oleh penderita dengan distrofi miotonik.
Katarak polikromatik ditandai dengan munculnya kristal berwarna pada lensa mata.
Katarak senilis adalah jenis katarak yang disebabkan oleh usia tua. Ini adalah jenis katarak yang paling umum terjadi.
Gejala katarak jenis senilis dapat mulai muncul sejak usia sekitar 40-50. Namun, perubahannya tidak akan signifikan sampai Anda berusia 60 atau 70-an.
Hal ini terjadi karena semakin bertambah usia maka lensa di mata menjadi kurang fleksibel dan lebih tebal sehingga menyebabkan jaringan di dalam lensa menjadi terurai dan mengaburkan area kecil di dalam lensa yang menyebabkan penglihatan kabur.
Katarak sekunder adalah jenis katarak yang disebabkan oleh tindakan medis tertentu.
Beberapa jenis operasi yang dapat meningkatkan risiko munculnya katarak, antara lain .
Cedera atau trauma yang terjadi pada mata, juga dapat menimbulkan katarak. Jenis katarak ini disebut dengan katarak traumatik. Katarak ini kerap muncul, setelah trauma tumpul pada mata, atau dari paparan bahan kimia tertentu.
Katarak traumatik dapat muncul sesaat setelah cedera terjadi, atau malah bertahun-tahun sesudahnya
Katarak kongenital adalah jenis katarak yang terjadi karena faktor keturunan yang biasa muncul saat bayi lahir atau tidak lama setelahnya. Walau begitu, pada beberapa kasus, katarak kongential tidak mengganggu penglihatan penderitanya secara signifikan.
Dikutip dari NHS UK, katarak jenis ini dapat berkembang pada anak-anak atau remaja. Jenis katarak pada bayi atau anak-anak yang lebih tua dikenal dengan katarak juvenil.
Apabila katarak sangat mengganggu penglihatan, tindakan pembedahan akan diperlukan untuk mengangkat katarak tersebut. Tindakan ini juga bertujuan agar penderita terhindari dari mata juling (strabismus) dan mata malas (amblyopia).
Sesuai namanya, katarak radiasi terjadi karena paparan radiasi sinar tertentu. Walaupun jarang terjadi, katarak dapat terbentuk akibat dipicu paparan sinar ultraviolet dari matahari, dan bentuk radiasi lainnya.
Katarak komplikata adalah jenis katarak yang terjadi pada pasien dengan riwayat uveitis kronis.
Selain karena adanya peradangan pada lapisan tengah lensa mata tersebut, pengobatan yang dilakukan untuk mengatasinya juga bisa memicu terjadinya katarak komplikata ini.
Baca Juga
Mata katarak terjadi saat lensa pada mata yang seharusnya bening, berubah menjadi berwarna keruh. Saat kondisi ini terjadi, penglihatan penderitanya bisa menjadi terganggu. Kerap dialami oleh lansia, cara mencegah mata katarak dibawah ini bisa Anda terapkan:
Jika Anda rutin memeriksakan kesehatan mata ke dokter, kemungkinan munculnya tanda-tanda mata katarak bisa diatasi sejak dini. Katarak yang masih berada pada tahap awal akan lebih mudah ditangani dan diobati oleh dokter spesialis mata.
Orang dewasa dianjurkan untuk memeriksakan mata ke dokter setiap dua tahun sekali hingga berusia 50 tahun. Di atas usia 50 tahun, Anda disarankan untuk memeriksakan mata sebanyak dua kali dalam setahun.
Sementara, untuk orang dengan riwayat diabetes yang lebih berisiko mengalami penyakit mata, sebaiknya lebih sering memeriksakan kondisi mata ke dokter untuk mencegah munculnya katarak atau gangguan mata lainnya.
Paparan sinar ultraviolet (UV) di mata bisa menambah risiko terjadinya mata katarak. Bahkan sinar UV juga bisa membuat mata katarak yang sebelumnya sudah dialami menjadi semakin parah. Hal ini dikarenakan sinar ultraviolet (UV) bisa merusak protein di lensa mata.
Hindari mata dari paparan sinar matahari langsung dengan menggunakan kacamata hitam atau topi lebar, khususnya saat Anda sedang beraktivitas di bawah terik matahari langsung.
Gunakan kacamata hitam yang bisa memblokir 100% sinar UV dan berbentuk lebar menutupi mata, sehingga perlindungan yang didapat bisa lebih maksimal.
Anda dianjurkan untuk selalu menjaga dan memantau kesehatan tubuh secara keeluruhan. Sebab, ada beberapa penyakit tertentu yang bisa meningkatkan risiko mata terkena katarak.
Diabetes, kondisi mata yang tidak sehat, serta komplikasi dari operasi mata yang pernah dijalani bisa jadi salah satu penyebab mata katarak. Anda juga sebaiknya berhati-hati terhadap penggunaan kortikosteroid jangka panjang, karena bisa mempertinggi risiko terkena katarak.
Baca Juga
Cobalah untuk mengonsumsi makanan bernutrisi yang banyak mengandung vitamin serta antioksidan untuk mencegah katarak. Selain menyehatkan tubuh, asupan makanan yang sehat juga dapat menjaga berat badan sekaligus mengurangi risiko terhadap katarak.
Makanan bernutrisi yang baik untuk kesehatan mata adalah biji-bijian, serta sayuran dan buah-buahan berwarna terang. Contohnya, brokoli, bayam, paprika, dan kacang-kacangan.
Obesitas atau kelebihan berat badan bisa meningkatkan risiko terkena diabetes, yang merupakan salah satu faktor risiko mata katarak.
Cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah obesitas adalah menjaga pola makan yang baik dan nutrisi yang seimbang, diimbangi dengan rutin berolahraga, seperti, lari, berenang, atau sekadar berjalan kaki ringan mengitari lingkungan tempat tinggal di pagi hari.
Kebiasaan merokok bisa meningkatkan risiko terkena mata katarak. Asap rokok bisa menimbun lebih banyak radikal bebas di mata Anda. Untuk menurunkan risiko katarak, sebaiknya Anda mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok. Jika Anda merasa fase ini terlaly berat, cobalah berkonsultasi kepada dokter mata.
Jika Anda termasuk penggemar minuman beralkohol, sebaiknya kurangi atau hentikan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi alkohol yang berlebihan bisa meningkatkan risiko terkena mata katarak.
Jika Anda mengalami gangguan penglihatan akibat katarak, segera berkonsultasi pada dokter. Katarak hanya bisa dihilangkan dengan operasi. Namun, jenis katarak yang tidak terlalu mengganggu masih bisa ditangani dengan kacamata tanpa perlu operasi.
Anda harus mempertimbangkan operasi saat katarak sudah mengganggu penglihatan secara keseluruhan hingga menghambat aktivitas.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar jenis mata katarak dan obatnya, serta cara mencegahnya, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui layanan live chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasi SehatQ di App Store dan Google Play sekarang juga!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Meski aman, operasi katarak tetap memiliki risiko efek samping atau komplikasi. Perawatan pasca operasi katarak yang tepat membantu mencegahnya.
Setiap orang idealnya harus rutin periksa mata minimal 2 tahun sekali mulai dari usia 18 hingga 60 tahun. Tes kesehatan mata dapat mencegah risiko katarak dan kebutaan permanen.
Cara menjaga kesehatan mata agar tetap sehat perlu Anda ketahui untuk mencegah kemungkinan rabun dini. Membatasi screen time bisa jadi salah satu solusinya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved