Jenis-jenis teh yang ada di Indonesia dan paling menyehatkan di antaranya adalah teh hijau, teh melati, teh jahe, teh dan teh hitam. Macam-macam teh tersebut memiliki manfaatnya mulai dari meredakan pilek hingga mencegah kanker.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
24 Des 2020
Jenis-jenis teh yang menyehatkan antara lain teh hitam dan teh hijau
Table of Content
Di dunia ini, ada ratusan jenis teh yang bisa diminum. Dari seluruh macam-macam teh yang berlimpah itu, beberapa di antaranya dianggap menyehatkan, sehingga bisa membantu mencegah bahkan meredakan penyakit.
Advertisement
Yang selama ini sudah akrab di telinga masyarakat adalah teh hijau dan teh hitam. Namun, tak ada salahnya untuk mencicipi jenis teh di Indonesia lainnya yang tidak kalah berkhasiat.
Baca Juga
Bagi Anda penikmat teh, berikut ini beberapa jenis yang baik untuk dijadikan variasi minuman dan manfaat teh selengkapnya:
Teh hijau adalah salah satu jenis teh paling menyehatkan di dunia. Klaim ini datang dari berbagai komponen yang ada di dalamnya, salah satunya adalah ECGC.
ECGC merupakan antioksidan jenis flavonoid yang bisa mencegah paparan radikal bebas berlebih pemicu berbagai jenis kanker, seperti kanker paru-paru, lambung, kandung kemih, payudara, dan usus besar.
Minum teh hijau secara teratur juga dipercaya bisa menurunkan risiko terkena penyakit jantung maupun penyumbatan pembuluh darah. Teh hijau juga mengandung kadar kafein dan theanin yang dapat meningkatkan fokus.
Menikmati segelas teh melati bisa memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan, baik itu secara fisik maupun mental. Sebab, bunga melati mengandung antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit berbahaya.
Aroma melati yang harum semerbak juga dapat menghadirkan rasa nyaman, meredakan saraf-saraf yang tegang, dan membantu memperbaiki suasana hati.
Kandungan methyl jasmonate yang terdapat di bunga berwarna putih ini bahkan terbukti mampu mempercepat matinya sel kanker serviks.
Sudah sejak lama jenis teh yang satu ini dinikmati sebagai minuman favorit sekaligus minuman herbal yang menyehatkan. Jahe, selain bisa menghangatkan tubuh juga kaya akan antioksidan yang bisa melindungi tubuh dari berbagai penyakit berbahaya.
Jahe juga sudah terbukti secara ilmiah bisa mengurangi mual, terutama pada awal kehamilan dan pasien kanker yang sedang menjalani pengobatan kemoterapi. Dengan mengonsumsi teh jenis ini, peradangan yang ada di tubuh bisa mereda dan daya tahan tubuh akan meningkat.
Tak hanya sampai di situ, rempah yang satu ini juga dapat membantu meredakan nyeri haid dan sembelit.
Baca Juga: Khasiat Air Rebusan Jahe, Serai, dan Gula Merah untuk Kesehatan
Salah satu jenis teh berdasarkan pengolahannya yang panjang adalah teh hitam. Teh hitam termasuk salah satu jenis teh yang paling banyak dikonsumsi di dunia.
Selain bisa menghangatkan tubuh, menikmati secangkir teh hitam juga akan memberikan keuntungan untuk tubuh, karena kandungan polifenol yang ada di dalamnya.
Polifenol merupakan komponen khas pada tumbuhan, yang terbagi lagi menjadi beberapa jenis termasuk katekin, flavonoid, dan tanin. Flavonoid sendiri sudah terbukti bisa memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan.
Salah satu manfaat teh hitam yang cukup besar adalah potensinya untuk melindungi paru-paru dari kerusakan akibat paparan asap rokok. Teh ini juga dipercaya dapat menurunkan risiko terjadinya stroke.
Dibandingkan dengan teh hitam, kandungan kafein dalam teh oolong lebih tinggi, sehingga membuatnya terasa lebih pekat. Jenis teh yang satu ini dipercaya bisa membantu menurunkan kadar lemak di tubuh orang-orang dengan kelebihan berat badan.
Mengonsumsi teh oolong secara teratur juga dinilai bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida. Namun, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memastikannya.
Sama seperti teh hijau, teh putih juga mengandung ECGC, flavonoid yang dapat mengurangi dampak paparan radikal bebas berlebih dan mengurangi risiko munculnya kanker, penyakit jantung, maupun penyumbatan pembuluh darah.
Pemrosesan teh ini adalah dengan memetik kuncup daun teh yang masih menutup kemudian dikeringkan dengan temperatur rendah. Kuncup daun teh tersebut juga tidak melalui proses oksidasi.
Teh chamomile adalah salah satu jenis teh herbal yang tidak mengandung kafein. Oleh karena itu, teh ini bisa membuat Anda merasa lebih rileks saat mengonsumsinya.
Beberapa orang percaya bahwa dengan mengonsumsi teh chamomile, gangguan kecemasan dan insomnia bisa mereda. Secara tradisional, ratusan tahun yang lalu, teh chamomile bahkan juga digunakan untuk mengatasi luka di kulit dan wasir.
Pada penelitian yang dilakukan menggunakan hewan uji, teh chamomile terbukti miliki sifat antibakteri, anti-inflamasi, dan bisa melindungi organ hati dari kerusakan.
Penelitian ini juga membuktikan bahwa teh chamomile efektif untuk mengatasi diare dan tukak lambung pada tikus sebagai hewan uji. Masih diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui efek yang sama dari teh ini pada manusia.
Selain sensasi dinginnya yang menyegarkan, teh peppermint juga dapat memberikan manfaat untuk kesehatan saluran pencernaan. Jenis teh yang satu ini juga mengandung antioksidan, dan bersifat antibakteri, antikanker, dan antivirus.
Biasanya, teh ini akan memberikan kenyamanan jika dikonsumsi saat Anda merasa mual, kram perut, maupun mengalami gangguan pencernaan lainnya.
Sama seperti warna bunganya yang cantik, teh kembang sepatu juga akan terlihat berwarna merah terang saat diseduh. Rasanya pun berbeda dari teh lainnya, karena sensasi asam dan segar lebih mendominasi.
Salah satu manfaat teh kembang sepatu yang dikenal luas adalah membantu menurunkan tekanan darah. Hingga saat ini, penelitian yang dilakukan untuk memastikan manfaat ini masih dilakukan dalam skala kecil. Oleh karena itu, penelitian lanjutan masih perlu dilakukan.
Meski sehat, sebaiknya jangan mengonsumsi teh kembang sepatu bersamaan dengan obat diuretik, karena kedua bahan ini bisa berinteraksi, dan membuat efektivitas obat maupun risiko munculnya efek samping obat jadi meningkat.
Teh kembang sepatu juga bisa berinteraksi dengan aspirin dengan memperpendek efeknya di tubuh, sehingga Anda sebaiknya memberi jarak 3-4 jam jika ingin mengonsumsi keduanya.
Di Indonesia, teh echinacea mungkin belum sepopuler jenis-jens teh lainnya. Namun, minuman yang terbuat dari seduhan bunga dengan nama yang sama itu sebenarnya sudah populer di berbagai negara sebagai obat alami untuk mencegah dan meredakan pilek.
Secara ilmiah, tumbuhan ini juga sudah terbukti bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini lah yang membuatnya mampu menghalau virus penyebab pilek.
Jika dikonsumsi saat mengalami kondisi ini, teh echinacea dapat memperpendek durasi pilek, dan meredakan keparahan gejala yang muncul.
Macam teh lainnya adalah red tea atau rooibos tea yang terbuat dari daun semak Aspalathus linearis. Varian teh ini tinggi antioksidan, yaitu aspalathin dan quercetin.
Kedua antioksidan tersebut dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker. Selain itu, red tea dianggap mampu mengatur kadar gula darah dan menurunkan resistensi insulin.
Baca juga: Camellia Sinensis, Nama Lain Tanaman Teh yang Bermanfaat bagi Kesehatan
Menikmati segelas teh memang bisa memberikan manfaat kesehatan untuk tubuh. Namun, sebaiknya Anda tidak melakukannya sebagai langkah pengobatan utama, kecuali memang jika disarankan oleh dokter.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa penelitian menemukan manfaat kayu manis untuk diabetes yang dinilai berpotensi. Bahan alami ini dipercaya dapat meniru efek insulin, menurunkan kadar gula darah, hingga mengatasi infeksi.
27 Sep 2023
Tidak cuma memberikan energi, manfaat pisang juga untuk meningkatkan konsentrasi, mengatur gula darah, hingga baik untuk mata dan kulit.
19 Jul 2019
Kandungan tempe tak boleh Anda abaikan manfaatnya. Protein, lemak sehat, hingga prebiotik terbaik bisa Anda dapatkan dari tempe untuk memenuhi kebutuhan kesehatan Anda.
3 Jan 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved