Penyakit katarak merupakan salah satu jenis penyakit mata ditandai dengan kekeruhan pada lensa mata. Jenis katarak yang bisa menyerang mata beragam, tergantung dari lokasi dan penyebabnya.
3.55
(11)
4 Sep 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Jenis katarak dibagi berdasarkan lokasi dan penyebabnya
Table of Content
Penyakit katarak merupakan salah satu jenis penyakit mata yang ditandai dengan kekeruhan pada lensa mata dengan pertambahan usia. Orang yang menderita katarak akan merasakan penglihatan menjadi kabur, susah melihat di malam hari, hingga penglihatan ganda. Selain itu, mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Penderita katarak juga melihat halo atau lingkaran cahaya.
Advertisement
Faktor usia merupakan salah satu penyebab katarak. Walau begitu, faktor lainnya, seperti konsumsi obat steroid, cedera pada mata, hingga menderita diabetes melitus tipe 2, juga dapat menjadi pemicu katarak. Ada beberapa jenis katarak yang dibedakan berdasarkan lokasinya, serta asal mula kemunculan katarak tersebut.
Katarak dapat muncul di beberapa area lensa mata, seperti bagian tengah (nukleus), bagian tepi, hingga bagian belakang.
Berikut ini klasifikasi katarak berdasarkan lokasinya.
Katarak sklerotik nuklir adalah jenis katarak yang paling umum menyerang, karena faktor usia penderitanya. Tipe katarak ini menyebabkan keruhan yang berwarna kekuningan, dan terjadi dengan perlahan.
Selain itu, bagian tengah lensa mata atau nukleus penderita katarak nuklir, juga menjadi keras. Perubahan kemampuan penglihatan penderita jenis katarak ini juga terjadi dengan perlahan.
Pada beberapa kasus, orang yang mengalami katarak nuklir akan merasakan adanya peningkatan ketajaman penglihatan. Namun setelahnya, akan terjadi penurunan yang signifikan. Peningkatan ketajaman penglihatan yang sementara tersebut, memiliki istilah second sight atau penglihatan kedua.
Katarak kortikal adalah jenis katarak, yang umumnya muncul di bagian korteks lensa mata. Korteks terdiri atas bagian luar dari lensa mata.
Katarak kortikal acapkali menyerupai jari-jari roda, yang mengarah ke tengah lensa. Apabila masuk ke lensa, cahaya cenderung terpencar karena menyentuh gumpalan yang menyerupai jari-jari tersebut.
Katarak subkapsular superior atau posterior subcapsular cataract (PSC), merupakan jenis katarak yang muncul di permukaan belakang lensa mata. Posisi katarak ini tepat di bawah kantong kapsular yang menampung lensa.
Katarak subkapsular posterior kerap dialami oleh orang-orang yang mengonsumsi abat steroid, untuk jangka panjang. Selain itu, jenis katarak ini juga rentan menyerang penderita diabetes melitus tipe 2.
Jenis katarak yang satu ini juga terjadi di lensa mata. Menurut American Academy of Ophthalmology, katarak polikromatik, disebut juga sebagai katarak "pohon natal", merupakan katarak langka yang biasanya dialami oleh penderita dengan distrofi miotonik.
Katarak polikromatik ditandai dengan munculnya kristal berwarna pada lensa mata.
Selain berdasarkan lokasi kemunculannya, para ahli juga membagi jenis katarak berdasarkan penyebabnya. Faktor usia merupakan penyebab utama dari katarak. Namun, katarak juga bisa dipicu oleh radiasi, keturunan, hingga cedera pada mata.
Berikut jenis katarak yang dibagi berdasarkan penyebabnya.
Sebagian besar kasus katarak, berkembang seiring bertambahnya usia. Meskipun gejala katarak jenis ini dapat dilihat sejak usia 40-an hingga 50-an, katarak biasanya tidak menjadi signifikan sampai Anda berusia 60-an atau 70-an.
Hal ini terjadi karena semakin bertambah usia maka lensa di mata menjadi kurang fleksibel dan lebih tebal sehingga menyebabkan jaringan di dalam lensa menjadi terurai dan mengaburkan area kecil di dalam lensa yang menyebabkan penglihatan kabur.
Penanganan paling akhir dari katarak adalah tindakan operasi. Namun, terkadang katarak dapat muncul setelah penderitanya menjalani operasi mata, seperti operasi untuk glaukoma atau operasi retina. Katarak yang muncul setelah operasi disebut dengan katarak sekunder.
Cedera atau trauma yang terjadi pada mata, juga dapat menimbulkan katarak. Jenis katarak ini disebut dengan katarak traumatik. Katarak ini kerap muncul, setelah trauma tumpul pada mata, atau dari paparan bahan kimia tertentu.
Katarak traumatik dapat muncul sesaat setelah cedera terjadi, atau malah bertahun-tahun sesudahnya
Katarak kongenital adalah jenis katarak yang terjadi karena faktor keturunan. Walau begitu, pada beberapa kasus, katarak kongential tidak mengganggu penglihatan penderitanya, secara signifikan.
Apabila katarak sangat mengganggu penglihatan, tindakan pembedahan akan diperlukan untuk mengangkat katarak tersebut. Tindakan ini juga bertujuan agar penderita terhindari dari mata juling (strabismus) dan mata malas (amblyopia).
Sesuai namanya, katarak radiasi terjadi karena paparan radiasi sinar tertentu. Walaupun jarang terjadi, katarak dapat terbentuk akibat dipicu paparan sinar ultraviolet dari matahari, dan bentuk radiasi lainnya.
Katarak komplikata adalah jenis katarak yang terjadi pada pasien dengan riwayat uveitis kronis.
Selain karena adanya peradangan pada lapisan tengah lensa mata tersebut, pengobatan yang dilakukan untuk mengatasinya juga bisa memicu terjadinya katarak komplikata ini.
Baca Juga
Klasifikasi katarak juga berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu:
Sayangnya, belum ada obat yang dapat menyembuhkan katarak. Koreksi dengan kacamata mungkin bisa dilakukan, apabila katarak tidak terlalu mengganggu kemampuan penglihatan.
Operasi menjadi satu-satunya 'obat' katarak. Operasi dilakukan untuk mengangkat lensa mata yang sudah keruh dan menggantinya dengan lensa buatan.
Secara umum, operasi katarak aman dilakukan. Namun, tindakan ini tetap memiliki risiko, seperti infeksi dan perdarahan.
Baca Juga
Mata katarak terjadi saat lensa pada mata yang seharusnya bening, berubah menjadi berwarna keruh. Saat kondisi ini terjadi, penglihatan penderitanya bisa menjadi terganggu. Kerap dialami oleh lansia, cara mencegah mata katarak dibawah ini bisa Anda terapkan:
Jika Anda rutin memeriksakan kesehatan mata ke dokter, kemungkinan munculnya tanda-tanda mata katarak bisa diatasi sejak dini. Katarak yang masih berada pada tahap awal akan lebih mudah ditangani dan diobati oleh dokter spesialis mata.
Orang dewasa dianjurkan untuk memeriksakan mata ke dokter setiap dua tahun sekali hingga berusia 50 tahun. Di atas usia 50 tahun, Anda disarankan untuk memeriksakan mata sebanyak dua kali dalam setahun.
Sementara, untuk orang dengan riwayat diabetes yang lebih berisiko mengalami penyakit mata, sebaiknya lebih sering memeriksakan kondisi mata ke dokter untuk mencegah munculnya katarak atau gangguan mata lainnya.
Paparan sinar ultraviolet (UV) di mata bisa menambah risiko terjadinya mata katarak. Bahkan sinar UV juga bisa membuat mata katarak yang sebelumnya sudah dialami menjadi semakin parah. Hal ini dikarenakan sinar ultraviolet (UV) bisa merusak protein di lensa mata.
Hindari mata dari paparan sinar matahari langsung dengan menggunakan kacamata hitam atau topi lebar, khususnya saat Anda sedang beraktivitas di bawah terik matahari langsung.
Gunakan kacamata hitam yang bisa memblokir 100% sinar UV dan berbentuk lebar menutupi mata, sehingga perlindungan yang didapat bisa lebih maksimal.
Anda dianjurkan untuk selalu menjaga dan memantau kesehatan tubuh secara keeluruhan. Sebab, ada beberapa penyakit tertentu yang bisa meningkatkan risiko mata terkena katarak.
Diabetes, kondisi mata yang tidak sehat, serta komplikasi dari operasi mata yang pernah dijalani bisa jadi salah satu penyebab mata katarak. Anda juga sebaiknya berhati-hati terhadap penggunaan kortikosteroid jangka panjang, karena bisa mempertinggi risiko terkena katarak.
Baca Juga
Cobalah untuk mengonsumsi makanan bernutrisi yang banyak mengandung vitamin serta antioksidan untuk mencegah katarak. Selain menyehatkan tubuh, asupan makanan yang sehat juga dapat menjaga berat badan sekaligus mengurangi risiko terhadap katarak.
Makanan bernutrisi yang baik untuk kesehatan mata adalah biji-bijian, serta sayuran dan buah-buahan berwarna terang. Contohnya, brokoli, bayam, paprika, dan kacang-kacangan.
Obesitas atau kelebihan berat badan bisa meningkatkan risiko terkena diabetes, yang merupakan salah satu faktor risiko mata katarak.
Cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah obesitas adalah menjaga pola makan yang baik dan nutrisi yang seimbang, diimbangi dengan rutin berolahraga, seperti, lari, berenang, atau sekadar berjalan kaki ringan mengitari lingkungan tempat tinggal di pagi hari.
Kebiasaan merokok bisa meningkatkan risiko terkena mata katarak. Asap rokok bisa menimbun lebih banyak radikal bebas di mata Anda. Untuk menurunkan risiko katarak, sebaiknya Anda mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok. Jika Anda merasa fase ini terlaly berat, cobalah berkonsultasi kepada dokter.
Jika Anda termasuk penggemar minuman beralkohol, sebaiknya kurangi atau hentikan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi alkohol yang berlebihan bisa meningkatkan risiko terkena mata katarak.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar jenis mata katarak dan obatnya, serta cara mencegahnya, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui layanan live chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasi SehatQ di App Store dan Google Play sekarang juga!
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Alzheimer adalah penyakit yang membuat penderitanya mengalami penurunan daya pikir otak. Apa penyebab Alzheimer dan bagaimana cara mengatasinya?
Banyak orang mencari cara menghilangkan katarak secara alami tanpa operasi. Lantas, apakah ada obat katarak alami yang aman dan ampuh?
Memasuki usia senja, penurunan fungsi kognitif pada lansia pun bisa jadi tak terhindarkan. Salah satu yang paling umum terjadi adalah menurunnya daya ingat alias pikun. Berikut ulasannya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Karlina Lestari
Dijawab oleh dr. Andre Zaini
Dijawab oleh dr. Pany
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved