logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Macam-macam Jamur yang Bisa Dimakan Ini Lezat dan Juga Sehat

open-summary

Jenis jamur yang bisa dimakan cukup beragam, misalnya seperti jamur shiitake, jamur maitake, jamur tiram, jamur kancing, dan lainnya. Makanan ini menyehatkan dan lezat untuk dikonsumsi.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

28 Apr 2020

macam-macam jamur yang bisa dimakan dan lezat salah satunya adalah jamur shiitake

Jamur enoki dan jamur shittake merupakan contoh dari jamur yang bisa dimakan

Table of Content

  • Macam-macam jamur yang bisa dimakan dan manfaatnya untuk kesehatan
  • Cara mengolah jamur yang bisa dimakan
  • Catatan dari SehatQ

Jamur merupakan makhluk yang tergolong ke dalam kingdom Fungi, sehingga tak masuk ke dalam kelompok tumbuhan maupun hewan. Ada banyak macam-macam jamur yang bisa ditemukan. Beberapa di antaranya bisa dimakan dan bernutrisi tinggi. Apa saja jenis jamur yang bermanfaat bagi manusia?

Advertisement

Baca Juga

  • Beragam Manfaat Memasak dengan Slow Cooker dan Resepnya
  • 10 Manfaat Kacang Navy, Bisa Bantu Turunkan Risiko Diabetes
  • 15 Sayuran Hijau yang Sebaiknya Rutin Dikonsumsi

Macam-macam jamur yang bisa dimakan dan manfaatnya untuk kesehatan

Menjadi panganan yang bernutrisi, berikut ini jenis jamur yang bisa dimakan dan potensi manfaatnya:

1. Jamur shiitake

Jenis jamur yang dapat dikonsumsi pertama dan paling terkenal adalah jamur shiitake. Shiitake merupakan salah satu jamur yang populer di dunia. Berasal dari Asia Timur, jamur ini sangat kaya dengan nutrisi dan khasiat kesehatan.

Kandungan nutrisi jamur bisa berbeda-beda bergantung pada jenisnya. Namun, secara umum jamur mengandung rendah lemak dan kolesterol serta mengandung vitamin, protein, serat dan mineral. 

Dalam 100 gram jamur shiitake mengandung nutrisi:

  • Protein: 2.4 gram 
  • Magnesium: 14 miligram
  • Kalium: 243 miligram
  • Vitamin B6: 0.2 miligram
  • Folat: 32 mikrogram
  • Fosfor: 76 miligram

Jamur shiitake juga mengandung antioksidan, antiradang, antivirus, dan antidiabetes. Dilaporkan bahwa jamur shiitake juga membantu menjaga kesehatan jantung, menjaga kesehatan imun, hingga berpotensi untuk melawan sel kanker.

Jamur shiitake juga memiliki potensi khasiat untuk menguatkan tulang, serta memiliki sifat antibakteri dan antivirus.

2. Jamur maitake

Dalam bahasa Jepang, ‘maitake’ artinya jamur menari. Konon katanya, nama tersebut diberikan kepada jamur ini karena orang cenderung bahagia saat menemukannya di alam liar.

Menurut penelitian, jamur maitake cocok dikonsumsi sebagai obat karena bebas lemak, rendah natrium, kolesterol dan kalori. Kandungan nutrisi dalam jamur maitake di antaranya kaya akan antioksidan, beta-glukan, vitamin B, vitamin C, tembaga, kalium, serat, mineral, dan asam amino.

Jamur maitake bersifat adaptogen, yakni makanan atau zat yang mampu melawan stres di tubuh. Jamur maitake juga memiliki potensi khasiat lain, seperti dilaporkan untuk melawan sel kanker, mengendalikan kolesterol, menjaga kesehatan imun, hingga mengontrol tekanan darah.

3. Jamur tiram

Jamur tiram mungkin menjadi salah satu jenis jamur yang bisa dimakan dan populer di Indonesia. Jamur yang kaya nutrisi namun rendah gula ini memiliki beragam potensi manfaat kesehatan, seperti mengendalikan kolesterol, menjaga kesehatan jantung, bahkan mengandung senyawa yang berpotensi untuk melawan sel kanker.

Dalam 100 gram jamur tiram mengandung gizi:

  • Air: 92.5 miligram
  • Energi: 30 kalori
  • Protein: 1.9 gram
  • Lemak: 0.1 gram
  • Karbohidrat: 5.5 gram
  • Serat: 3.6 gram
  • Kalsium: 9 miligram
  • Fosfor: 83 miligram
  • Zat besi: 0.7 miligram
  • Natrium: 22 mg
  • Kalium: 226 miligram
  • Zinc: 0.8 mg
  • Niasin: 1 miligram

Jamur tiram juga mengandung senyawa yang dapat bertindak sebagai imunomodulator, untuk membantu menjaga daya tahan tubuh.

4. Jamur kancing dan jamur portobello

Jamur kancing merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Saat masih muda, jamur ini berwarna putih sehingga disebut sebagai white mushroom. Kemudian, jamur putih akan menjelma menjadi jamur portobello saat berusia ‘matang’ dengan sempurna. Jamur portobello cenderung lebih besar dan lebih gelap.

Salah satu jamur yang mengandung vitamin D adalah jamur kancing. Vitamin dalam jamur kancing ini bahkan mencukupi 33 persen kebutuhan vitamin D harian. Selain vitamin D, jamur kancing juga mengandung vitamin B9, serat, protein, lemak, selenium, dan fosfor. 

Seperti kebanyakan jamur lainnya, jamur kancing juga cenderung rendah kalori. Jamur ini dilaporkan memiliki sifat antikanker serta mengendalikan gula darah. Kandungan polisakarida pada jamur ini juga berpotensi untuk menjaga kesehatan pencernaan, karena bisa menjadi makanan untuk bakteri baik.

Baca juga: Adakah Manfaat Kesehatan dalam Jamur Truffle yang Mahal?

5. Jamur enoki

Jamur enoki mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh, seperti vitamin B, potasium, zat besi, zinc, tembaga, fosfor, hingga selenium.

Tampilan jamur ini memang agak berbeda dari jenis jamur yang bisa dimakan lainnya. Namun, walau cenderung ‘kurus’ dan kecil, jamur enoki juga bernutrisi tinggi dan memiliki sejumlah manfaat kesehatan.

Jamur enoki yang bisa dimakan
Jamur enoki memiliki bentuk kurus nan kecil

Salah satu potensi manfaat jamur enoki adalah menjaga sistem imun, manfaat khas jamur-jamur lain. Studi pada hewan juga menemukan, kandungan proflamin pada jamur enoki berpotensi untuk melawan tumor.

6. Jamur chaga

Jamur chaga merupakan jamur yang umumnya tumbuh di area yang dingin. Bentuknya yang ‘tak menawan’ berkebalikan dengan nutrisi dan khasiatnya. Jamur chaga juga sering dijual dalam bentuk bubuk.

Jamur chaga mengandung berbagai nutrisi yang penting untuk tubuh, termasuk energi, protein, karbohidrat, gula, lemak, serat, dan sodium. Riset terkait jamur chaga juga masih terus berlanjut.

Beberapa potensi manfaat dari jamur ini termasuk meningkatkan daya tahan tubuh, melawan peradangan, melawan sel kanker, hingga mengendalikan gula darah. Jamur chaga juga memiliki potensi untuk mengontrol kolesterol.

7. Jamur kuping

Salah satu macam-macam jamur yang bisa dimakan dan terkenal di Indonesia adalah jamur kuping. Biasanya, jamur ini diolah untuk menu dalam hidangan berkuah ataupun tumisan.

Jamur kuping mengandung rendah kalori dan lemak. Namun, jamur kuping kaya akan serat, antioksidan, asam omega, riboflavin, selenium, dan vitamin B5. Jamur kuping juga memiliki kandungan mineral dan protein yang lebih tinggi dari jenis jamur lainnya.

Melihat kandungan gizinya, dikutip dari penelitian, manfaat jamur kuping untuk kesehatan sangat banyak. Mulai dari mencegah penyakit alzheimer, membantu menjaga kesehatan sel tubuh, menjaga berat badan, mencegah anemia, mencegah penyakit jantung, hingga menutrisi rambut, kulit, mata, dan hati.

8. Jamur merang

Macam-macam jamur lainnya yang bisa dimakan adalah jamur merang. Jamur ini mengandung selenium yang lebih tinggi dibandingkan jenis jamur lainnya. Selain selenium, kandungan nutrisi jamur merang lainnya adalah natrium, zat besi, folat, fosfor, dan protein.

Beberapa manfaat jamur merang untuk kesehatan di antaranya adalah meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan tiroid, meredakan gejala asma, mengatasi anemia, meningkatkan kekuatan otot, hingga mencegah berbagai gangguan kesehatan kronis, seperti mencegah kanker, hingga penyakit kardiovaskular.

Cara mengolah jamur yang bisa dimakan

Jamur merupakan panganan yang sangat fleksibel. Jamur bisa diolah dengan berbagai cara dan mencampurkannya dengan berbagai variasi makanan lain. Misalnya, irisan jamur bisa dimasukkan ke salad, dipanggang, atau ditumis.

Jamur yang bisa dimakan
Jamur bisa dicampurkan dengan panganan lain, seperti telur

Kita juga bisa mencampurkan jamur ke sup, sandwich, atau mungkin masakan Italia seperti pasta. Jamur Portobello sering disajikan sebagai "steak" karena teksturnya yang seperti daging, terutama bagi Anda yang tidak mengonsumsi panganan hewani.

Apa pun cara yang Anda gunakan untuk mengolah jamur, makanan ini bisa menyumbang citarasa pada sajian di rumah. Namun, sebelum mengolahnya ada cara memilih, menyimpan, dan membersihkan jamur menurut sumber yang perlu Anda ketahui agar nutrisi dalam jamur menjadi maksimal.

  • Pertama, pilihlah jamur yang terlihat segar dan kokoh yang sudah dikemas plastik pembungkus. Hindari jamur yang memiliki tanda memar atau tanda pembusukan lainnya.
  • Kedua, penyimpanan jamur tidak boleh dilakukan terlalu lama. Jamur segar harus diolah sesegera mungkin. Jika ada sisa jamur, Anda perlu mengemasnya kembali dengan rapat dan menaruhnya di lemari es dalam jangka waktu lima hari. Jamur juga bisa dibekukan dan dapat disimpan selama 8-12 bulan, namun sebelumnya harus dikukus atau ditumis terlebih dahulu.
  • Ketiga, cara membersihkan jamur adalah dapat dilakukan dengan air mengalir dan pastikan semua alat dapur yang digunakan juga telah bersih untuk menghindari keracunan makanan.

Baca juga: Mengenal Jamur Shimeji, Jamur dari Asia Timur yang Kaya Manfaat

Catatan dari SehatQ

Jenis jamur yang bisa dimakan cukup banyak tersedia. Karena beberapa jamur bisa sangat beracun, Anda lebih disarankan untuk membeli jamur di supermarket atau pasar yang sudah dijamin kualitasnya.

Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter seputar macam-macam jamur yang bisa dimakan dan bermanfaat untuk kesehatan, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

makanan sehatmakanan dietnutrisi

Ditulis oleh Arif Putra

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved