Aktivitas seksual memberikan kenikmatan sekaligus memiliki banyak risiko jika dilakukan tanpa menggunakan kondom. Ketahui jenis seks yang cukup bahaya di sini.
2023-03-29 05:09:43
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Biarpun nikmat, Anda tetap harus hati-hati
Table of Content
Jika dilakukan dengan baik dan benar, ada banyak sekali manfaat berhubungan seks untuk kesehatan. Sebut saja membakar kalori, mengurangi risiko penyakit jantung, hingga mengurangi gejala gangguan stres. Sayangnya, ada juga aktivitas seksual yang berbahaya dan memunculkan risiko penularan penyakit.
Advertisement
Seks berisiko tak ayal berkontribusi terhadap berbagai infeksi menular seksual, mulai dari sifilis, herpes genital, HIV dan AIDS, dan banyak infeksi lainnya. Karena itu, Anda perlu memberikan pengetahuan untuk diri sendiri supaya bisa lebih waspada.
Gejala infeksi menular seksual sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Anda bisa saja tertular setelah melakukan aktivitas seksual yang berisiko. Berikut ini jenis seks yang meningkatkan risiko penyakit kelamin tersebut.
Sering berganti pasangan seksual membuat Anda lebih berisiko untuk tertular berbagai macam penyakit. Makin sering berganti partner, makin besar kemungkinan terhadap riwayat penyakit kelamin.
Ada ungkapan yang menyebutkan, "apabila berhubungan seks dengan seseorang, Anda otomatis juga berhubungan seks dengan orang lain." Anda mungkin tidak tahu pengalaman seksual pasangan sebelumnya. Setia dengan satu orang menjadi cara utama untuk menghindari risiko penyakit kelamin.
Anda tentu sudah sering mendengar dampak buruk hubungan seks tanpa pengaman. Perilaku seksual yang dimaksud mencakup seks melalui vagina (vaginal), seks melalui anus (anal), maupun seks melalui mulut (oral).
Kondom dapat mengurangi risiko tertular dari berbagai infeksi menular seksual, termasuk HIV dan AIDS. Selalu gunakan kondom saat berhubungan seks, terlebih jika Anda tidak mengetahui riwayat kesehatan pasangan.
Walau tidak bisa 100%, penggunaan kondom tetap dipercaya sebagai cara aman untuk menghindari infeksi seksual. Pastikan juga Anda tidak melepas kondom selama berhubungan seksual.
Sesuai namanya, jenis seks ini dilakukan melalui penetrasi penis ke saluran anus pasangan. Perilaku seks ini termasuk berisiko karena anus tidak seperti vagina yang dapat memproduksi pelumas secara alami. Seks anal rentan membuat jaringan di dalam anus menjadi terluka.
Tak hanya itu, jaringan di dalam anus juga lebih sensitif daripada jaringan di luarnya. Hal ini membuat jaringan di dalam anus juga rentan robek dan berdarah yang membuat infeksi virus dan bakteri mudah terjadi. Oleh karena itu, penerima penetrasi 13 kali lebih rentan untuk terkena efek buruk seks anal.
Selain risiko penyakit menular seksual, seperti infeksi gonorea dan klamidia, seks anal juga dapat memperparah wasir yang diderita oleh penerima penetrasi. Jika Anda masih ingin melakukan hubungan seks anal, selalu gunakan kondom dan pelumas berbahan dasar air.
Selain itu, lakukan gerakan dengan perlahan. Dorongan yang terlalu cepat bisa memicu luka pada jaringan di dalam anus. Selalu komunikasikan dengan pasangan Anda mengenai dampak seks anal serta penanganannya.
Seks oral lebih berbahaya lagi lantaran alat kelamin akan bersentuhan langsung dengan mulut. Hal ini memudahkan virus dan bakteri untuk berpindah dari satu orang ke orang lain. Contoh aktivitas seksual ini memiliki risiko terkena kencing nanah, sifilis, herpes, dan masih banyak lagi.
Namun, bukan berarti seks oral tidak diperbolehkan. Hanya saja, Anda dan pasangan perlu menjaga kebersihan aera intim tersebut. Tidak ada salahnya juga menggunakan kondom saat melakukan seks oral.
Baca juga: Tips Oral Seks untuk Memanjakan Suami
Perkembangan teknologi memudahkan segala aspek kehidupan, termasuk perihal mencari pasangan. Kehadiran aplikasi cari jodoh yang bisa diunduh dengan cepat membuat Anda tak lagi sulit mencari teman kencan.
Kehadiran aplikasi model ini tentu juga memiliki risiko negatif. Aplikasi kencan diasosiasikan dengan gangguan mental, tindak kejahatan, dan perilaku seks berisiko. Perilaku seks berisiko yang kerap yang dimaksud, termasuk seks tanpa kondom serta seks yang berganti pasangan.
Sebuah studi tahun 2017 membuktikan, kencan online memicu peningkatan terjadinya perilaku seks berisiko, di kalangan penggunanya. Penelitian lain yang dilakukan di Hong Kong juga menemukan hasil serupa.
Penelitian tersebut mengungkap, pemakai aplikasi kencan kerap berhubungan seks tanpa kondom serta rentan melakukan hubungan seks dengan berganti pasangan. Mengurangi penggunaan aplikasi kencan menjadi langkah terbaik, untuk menghindari Anda dari risiko penyakit kelamin. Apabila terpaksa, selalu berhubungan intim dengan menggunakan kondom karena Anda tak pernah tahu riwayat kesehatan dari calon pasangan dan partner seks, terutama yang ditemukan melalui aplikasi kencan.
Skrining pemeriksaan infeksi penyakit menular seksual, termasuk tes HIV, perlu rutin dijalani untuk mengetahui status kesehatan Anda. Selain itu, Anda juga harus mengetahui status kesehatan pasangan, terutama sebelum memutuskan untuk menikahi seseorang yang akan menjadi teman hidup Anda. Dengan mengetahui status masing-masing, penanganan dari dokter akan memudahkan Anda untuk terhindar dari dampak yang lebih buruk.
Baca juga: Makanan untuk Meningkatkan Kualitas Seks
Biarpun praktiknya sama-sama mencari kepuasan, tetap ada hal yang perlu diperhatikan dalam berhubungan seksual. Ada sebagian aktivitas yang bisa berisiko menularkan penyakit jika tidak dilakukan dengan tepat. Pastikan juga Anda mengontrol gairah seksual yang muncul dalam diri.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar hubungan seksual, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Artikel Terkait
Spooning sex adalah gaya bercinta memeluk pasangan dari belakang sambil berbaring. Posisi ini dapat menambah keintiman tanpa perlu membutuhkan banyak usaha.
Mulai dari manis, asam, pahit, gurih, atau ada sensasi metal. Bahkan, ada kemungkinan vagina memiliki rasa serupa dengan makanan yang baru dikonsumsi.
Kondiloma akuminata atau kutil kelamin merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus HPV. Kondiloma biasanya terjadi pada penderita infeksi penyakit menular seksual.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved