Distorsi kognitif terjadi ketika seseorang memiliki pola pikir tidak akurat dan cenderung bias secara negatif. Ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan mental dan menjalani terapi perilaku kognitif, distorsi inilah yang diidentifikasi sehingga bisa disembuhkan.
2023-03-24 14:13:01
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Distorsi kognitif dapat menyebabkan kesalahan berpikir
Table of Content
Distorsi kognitif terjadi ketika seseorang memiliki pola pikir tidak akurat dan cenderung bias secara negatif. Ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan mental dan menjalani terapi perilaku kognitif, distorsi inilah yang diidentifikasi sehingga bisa disembuhkan.
Advertisement
Ada banyak hal yang bisa disembuhkan lewat identifikasi cognitive distortion ini, mulai dari depresi, cemas berlebih, kecanduan, hingga gangguan makan. Penting menyembuhkan distorsi kognitif karena bisa memperburuk masalah gangguan psikologis.
Dalam buku The Feeling Good Handbook, David Burns, MD, seorang pakar terapi perilaku kognitif mengidentifikasi 10 jenis distorsi kognitif. Setiap dari pola pikir yang salah ini bisa membuat seseorang mengalami masalah psikologis. Apa saja jenisnya?
Pola pikir distorsi kognitif ini berarti melihat segala sesuatu secara absolut. Hanya ada hitam dan putih. Tak ada ruang untuk abu-abu di antaranya. Ini yang membuat seseorang bisa sulit keluar dari gangguan psikologis yang dialaminya.
Mereka merasa jika sekali gagal menjalani terapi, artinya sudah gagal total dan tak ada ruang untuk memperbaikinya.
Dalam distorsi kognitif ini, sangat sering muncul kata “selalu” atau “tidak pernah”. Sebab, mereka selalu menggeneralisasi apa yang terjadi setelah suatu kejadian atau rentetan kasus tertentu. Seakan-akan tidak ada ruang untuk hal lain karena telah ada generalisasi.
Mental filter ini adalah lawan dari over-generalisasi. Namun, keduanya sama-sama memberikan dampak negatif. Orang dengan distorsi kognitif semacam ini cenderung fokus pada satu kejadian secara eksklusif dan melupakan hal lain.
Sebagai contoh, seseorang yang merasa hanya bisa luwes bergaul ketika mengonsumsi obat terlarang sebelumnya. Jika tidak, ia akan merasa rendah diri dan tidak disukai orang di sekitarnya.
Dalam pemikiran discounting the positive, ini berarti mengabaikan atau tidak memberikan validasi pada hal-hal baik yang terjadi padanya. Alhasil, ini bisa berdampak bahkan pada relasi dengan orang lain di sekitar.
Sangat tidak bijak menarik kesimpulan terlalu cepat. Distorsi kognitif semacam ini terdiri dari dua jenis, yang pertama adalah membaca pikiran. Ini berarti menyimpulkan reaksi seseorang sudah menggambarkan pemikiran mereka. Kedua, ada juga jenis lain berupa prediksi apa yang akan terjadi. Biasanya, ini dilakukan untuk menghindari tantangan.
Kecenderungan membesar-besarkan hal yang dirasa sebagai hal negatif atau sumber masalah. Di saat yang sama, distorsi kognitif ini juga mengkerdilkan manfaat yang ada dari hal tersebut. Pola pikir semacam ini rentan membuat seseorang yang kecanduan kembali terjebak dalam pola yang sama.
Cara seseorang menilai dirinya sendiri atau lingkungan sekitarnya hanya berdasarkan pada emosi. Alhasil, ada kemungkinan menilai diri sendiri sebagai sosok yang tidak berharga dan bisa terjebak dalam masalah psikologis seperti gangguan makan.
Distorsi kognitif berupa “should” statements ini sebenarnya merupakan cara seseorang berbicara pada dirinya sendiri. Sayangnya, hal ini menjadi distorsi karena cenderung menekankan hal-hal yang seharusnya dilakukan. Akibatnya, cenderung meremehkan ide dan pemikiran diri sendiri.
Akibatnya, seorang individu rentan merasa terus-menerus gagal. Ini juga bisa menjadi asal mula munculnya kepanikan hingga kecemasan berlebih.
Labeling adalah distorsi kognitif dengan cara memberikan label tentang diri sendiri atau orang lain sebagai sifatnya. Jadi, bukan hanya melihatnya sebagai individu dengan berbagai sifat dan karakter. Pemberian label sepihak, seperti menyimpulkan orang yang tidak tersenyum sebagai orang sombong.
Jika dikaitkan dengan masalah gangguan mental seperti kecanduan, bisa terjadi ketika seseorang merasa dirinya sebagai orang gagal. Dari situ, dia merasa tidak bisa diterima masyarakat dan lebih baik melarikan diri ke obat-obatan terlarang.
Ada pula kecenderungan distorsi kognitif dengan menyalahkan diri sendiri atau orang lain. Ini terjadi meskipun apa yang terjadi melibatkan banyak faktor lain dan di luar kendali. Bisa jadi ini juga terpengaruh dari apa yang diterimanya sejak kecil.
Contohnya, terlalu sering mendengar orangtua menyalahkan dirinya saat kecil, akan membentuk dirinya sebagai sosok yang tidak percaya diri dan melarikan diri ke obat-obatan terlarang.
Kabar baiknya, distorsi kognitif bisa diperbaiki dari waktu ke waktu. Beberapa cara untuk mengubahnya adalah:
Langkah pertama adalah dengan mengetahui jenis distorsi kognitif apa yang terjadi. Biasanya, pemikiran ini muncul sebagai penyebab mood berantakan atau merasa cemas berlebih.
Jangan hanya memakai kacamata kuda dan terpaku pada satu hal saja. Lihat ada banyak alternatif di luar sana. Ada kemungkinan di luar hitam dan putih. Cari bukti-bukti objektif serta interpretasi positif sehingga pemikiran jadi lebih luas.
Coba analisis apa untung dan rugi yang muncul setelah terjebak dalam distorsi kognitif. Tulis apa saja yang menjadi keuntungan dan kerugian. Dari situ, bisa dijadikan motivasi untuk mengubahnya secara perlahan.
Bentuk terapi yang satu ini membantu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir tak sehat. Biasanya, terapi ini punya target tertentu. Hanya saja, perlu beberapa kali sesi hingga melihat hasilnya. Tentunya, harus didampingi terapis profesional dan berpengalaman.
Baca Juga
Merasa terjebak dalam distorsi kognitif atau pemikiran yang salah? Menyadari ada yang salah saja sudah merupakan langkah awal tepat. Sebab, pola pikir ini kerap kali merupakan kebiasaan yang bias dan berdampak negatif. Mungkin saja orang tidak sadar apa yang dilakukannya itu salah.
Lebih jauh lagi, jenis dari distorsi kognitif sangat beragam. Jika ingin mengatasi dan mengubahnya, terapi perilaku kognitif bisa jadi cara efektif.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar bagaimana kebiasaan distorsi kognitif berdampak pada kesehatan mental, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Multivitamin anak tidak wajib dikonsumsi oleh Si Kecil. Faktanya, hanya anak-anak tertentu saja yang membutuhkan multivitamin anak, seperti anak yang mengalami masalah tumbuh kembang atau memiliki kondisi medis tertentu. Ketahui berbagai vitamin yang bisa Anda berikan ke anak berdasarkan kondisinya di sini.
Selain lezat dan menyegarkan, manfaat buah belimbing untuk kesehatan sangatlah beragam, mulai dari menyehatkan jantung hingga mencegah peradangan.
Kesehatan gigi dan mulut dapat dirawat dengan cara-cara sederhana, tanpa memerlukan biaya yang mahal. Cara Anda menyikat gigi juga bisa menjadi solusinya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved