Macam-macam cedera olahraga paling umum terjadi karena kurang pemanasan, terlalu memforsir, atau mungkin kecelakaan yang terjadi. Salah satu jenis cedera olahraga yang paling umum terjadi adalah keseleo.
9 Jul 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Cedera otot dan tulang adalah jenis cedera yang paling umum ketika olahraga
Table of Content
Ada banyak manfaat olahraga yang tentu kita semua telah sama-sama sepakat. Meski begitu, jika tidak menjalankannya dengan benar, ada risiko cedera yang mungkin terjadi ketika Anda olahraga.
Advertisement
Bukan hanya sekadar terkilir, ada beberapa jenis cedera yang mungkin terjadi saat Anda berolahraga, bahkan ada pula yang memerlukan tindakan operasi.
Ketahui macam-macam cedera olahraga plus cara mencegahnya.
Cedera olahraga bisa terjadi bukan hanya karena kurang persiapan atau pemanasan, melainkan karena olahraga yang berlebihan. Kecelakaan juga bisa menyebabkan seseorang mengalami cedera ketika berolahraga.
Berikut ini adalah beberapa jenis cedera yang paling umum terjadi saat seseorang berolahraga:
Keseleo di pergelangan kaki adalah salah satu jenis cedera olahraga yang paling sering terjadi. Keseleo terjadi ketika ligamen (jaringan penghubung tulang) meregang berlebihan atau bahkan robek.
Sebenarnya, keseleo ini tidak hanya bisa terjadi di pergelangan kaki. Mengutip Cleveland Clinic, keseleo juga dapat terjadi di lutut atau pergelangan tangan.
Keseleo biasanya terjadi ketika Anda melakukan gerakan memutar atau mengubah pergelangan kaki secara tiba-tiba, atau bertumpu pada permukaan yang tidak rata.
Untuk mengatasi cedera olahraga yang terjadi di pergelangan kaki, Anda perlu mengistirahatkan kaki Anda. Anda juga bisa membebatnya agar area yang mengalami cedera tidak terlalu banyak bergerak. Mengompres dengan es juga membantu meringankan nyeri dan bengkak yang muncul.
Kram otot juga jadi salah satu jenis cedera yang umum terjadi ketika Anda berolahraga. Biasanya, kram otot terjadi ketika Anda tidak melakukan pemanasan yang cukup, kemudian langsung memforsir tenaga saat berolahraga.
Kram otot ditandai dengan rasa sakit intens tapi cukup singkat, biasanya kurang dari satu menit. Meski begitu, rasa sakitnya bisa menetap hingga 10 menit setelah nyeri hebat pergi. Kram dapat terjadi di mana saja. Betis, paha, dan punggung adalah beberapa bagian tubuh yang umum mengalami kram.
Kram bisa terjadi lagi dalam waktu singkat, jika Anda langsung memaksanya olahraga kembali tanpa beristirahat atau memulihkan diri.
Cedera lutut biasanya terjadi pada cabang olahraga atletik yang kerap menggunakan lutut sebagai tumpuan berat badan. Jenis cedera yang terjadi bisa dari otot yang terlalu meregang atau bahkan robek.
Ada dua jenis cedera lutut yang umum terjadi yaitu jumper’s knee dan runner’s knee. Jumper’s knee adalah peradangan pada otot di tempurung lutut yang menghubungkan dengan tulang kering.
Mengutip John Hopkins Medicine, kondisi ini dapat terjadi karena penggunaan sendi lutut secara berlebihan, misalnya berulang kali melompat pada permukaan yang keras atau melompat dari ketinggian tertentu.
Sementara itu, runner's knee terjadi ketika tempurung lutut tidak bisa bergerak dengan baik di poros tulang paha. Cedera ini bisa membuat lutut Anda berbunyi ketika digerakkan. Cedera ini umumnya disebabkan oleh olahraga seperti berlari atau berjalan.
Mengistirahatkan lutut, menempatkan posisi lutut lebih tinggi dari badan, dan mengompres dengan es adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meredakan sakit dan bengkak yang terjadi.
Cedera bahu lebih umum terjadi pada atlet olahraga bisbol ataupun golf karena kerap bertumpu pada bahu. Jenis cedera olahraga ini ditandai dengan rasa sakit dari bahu yang menjalar hingga ke pergelangan tangan yang berada di sisi telapak tangan.
Rasa sakit yang muncul terjadi akibat kerusakan tendon yang menekuk ke arah pergelangan tangan depan.
Beberapa olahraga yang juga membuat Anda lebih berisiko mengalami cedera bahu, antara lain:
Penanganan cedera bahu yang dapat Anda lakukan, antara lain memperkuat otot lengan dan bahu dengan melakukan stretching. Dokter mungkin juga merekomendasikan penggunaan penyangga untuk lengan yang terdampak untuk mengurangi ketegangan otot dan tendon.
BACA JUGA: Jenis Pengobatan Dislokasi Bahu yang Efektif dan Aman
Salah satu cedera otot yang juga dapat terjadi ketika olahraga adalah cedera tendon Achilles. Tendon Achilles adalah otot yang menghubungkan antara tulang betis dengan tumit dan berperan penting dalam macam-macam aktivitas, seperti melompat, berlari, dan berjalan.
Cedera tendon Achilles menyebabkan rasa sakit di kaki belakang bagian bawah. Cedera terjadi ketika otot tersebut terlalu banyak digunakan. Cedera yang terjadi bisa berupa otot yang meregang atau bahkan robek.
Robekan kecil yang terjadi di tendon bisa menyebabkan rasa sakit dan membengkak. Jika tendon Achilles ini sampai putus, Anda mungkin saja mendengar bunyi “pop” dari belakang tumit Anda. Jika ini yg terjadi, Anda perlu mendapatkan penanganan dokter segera.
Shin splint, alias cedera tulang kering, ditandai dengan rasa nyeri pada betis dan tulang kering atas. Cedera pada tulang kering ini terjadi akibat adanya peradangan otot.
Shin splint sangat berisiko pada atlet olahraga yang banyak melakukan gerakan lari dan melompat. Mengutip American Academy of Orthopaedic Surgeons, shin splints ini sering terjadi akibat perubahan aktivitas fisik secara tiba-tiba, baik dalam perubahan frekuensi ataupun intensitas olahraga.
Memiliki kaki yang datar (flat feet) atau tidak menggunakan sepatu yang tepat saat berolahraga juga bisa menyebabkan cedera tulang kering.
Hamstring adalah otot yang terletak di bagian paha belakang. Anda mungkin lebih sering menyebut cedera olahraga yang satu ini sebagai “paha ketarik”.
Cedera Hamstring adalah jenis cedera yang paling sering terjadi pada atlet, khususnya yang kerap melakukan sprint. Risiko Anda mengalami cedera otot paha belakang ini lebih tinggi pada atlet sepak bola atau basket.
Seperti halnya cedera otot lain, cedera Hamstring biasanya terjadi karena otot yang digunakan secara berlebihan. Meski demikian, Anda tak perlu terlalu khawatir karena cedera Hamstring umumnya tidak membutuhkan operasi.
Penanganan cedera Hamstring akibat olahraga biasanya mengandalkan metode RICE, imobilisasi (menjaga agar tidak banyak bergerak), dan terapi fisik.
Dislokasi juga salah satu cedera olahraga yang mungkin terjadi. Dislokasi adalah kondisi ketika tulang sendi bergeser keluar dari tempatnya. Saat olahraga, jenis cedera ini dapat terjadi karena benturan atau terjatuh. Bisa juga akibat melemahnya otot dan tendon.
Cedera bisa menyebabkan nyeri hebat dan membuat area persendian yang terdampak tidak bisa digerakkan.
Untuk mengatasinya, dokter biasanya akan mengembalikan posisi sendi yang keluar dengan teknik manipulasi. Mengistirahatkan sendi yang terdampak juga dapat membantu mempercepat pemulihan.
Operasi biasanya akan dipilih jika cara-cara di atas tidak berhasil.
Cedera yang terjadi saat olahraga juga dapat menyebabkan punggung bagian bawah terasa sakit. Nyeri punggung bawah biasanya terjadi akibat kerusakan tendon dan otot yang berkontraksi.
Cedera ini biasanya terjadi akibat trauma hebat. Angkat berat dan sepak bola adalah beberapa olahraga yang dapat meningkatkan risiko sakit punggung bawah.
Gerakan memutar pinggang, seperti yang dilakukan atlet bisbol, golf, dan basket juga bisa menyebabkan jenis cedera olahraga ini.
BACA JUGA: 7 Jenis Obat Sakit Pinggang Resep dan Non Resep yang Aman
Patah tulang juga bisa terjadi ketika Anda berolahraga. Cedera ini terjadi saat Anda terlempar atau terjatuh.
Tingkat keparahan cedera ini juga bervariasi, bisa mulai dari retak hingga tulang yang patah sampai menembus kulit. Kebanyakan patah tulang terjadi di bagian lengan atau kaki.
Bukan hanya benturan atau trauma, penggunaan tulang secara berlebihan bisa menyebabkan retakan kecil pada tulang. Cedera ini lebih sering terjadi pada mereka yang aktif melakukan olahraga senam atau berlari.
Pada pelari, retakan ini lebih rentan terjadi di bagian telapak kaki.
Gegar otak adalah cedera otak ringan yang terjadi akibat benturan di kepala saat Anda berolahraga. Gejala yang paling umum adalah sakit kepala dan mual muntah.
Beberapa aktivitas atau olahraga yang meningkatkan risiko Anda mengalami gegar otak, antara lain bersepeda, sepak bola, basket, atau tinju.
Umumnya, gegar otak tidak mengancam nyawa. Gegar otak juga cenderung tidak menyebabkan kerusakan permanen pada otak. Perubahan struktur otak dapat saja terjadi jika mengalami gegar otak berulang.
Untuk mencegahnya, pastikan Anda menggunakan pengaman kepala, seperti helm, saat bersepeda.
BACA JUGA: Tukang Urut untuk Menangani Cedera, Aman atau Berbahaya?
Jenis cedera yang paling umum terjadi ketika berolahraga adalah cedera otot dan tulang. Untuk itu, cara mencegah cedera saat olahraga yang bisa Anda lakukan adalah dengan memperkuat otot, yaitu dengan cara melakukan pemanasan dengan benar sebelum benar-benar berolahraga.
Selain itu, pastikan Anda tahu kapan saatnya istirahat. Terlalu memforsir diri dapat memperbesar risiko Anda mengalami cedera. Sebaiknya, naikkan intensitas olahraga Anda sedikit demi sedikit. Jangan lupa, lakukan pendinginan setelahnya.
Umumnya, penanganan cedera olahraga yang paling sering dilakukan adalah dengan metode RICE. Akan tetapi, tergantung pada jenis cedera yang Anda alami, dokter mungkin akan melakukan tindakan tertentu sesuai yang dibutuhkan.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau kebingungan mengenai gejala yang Anda rasakan setelah mengalami cedera, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter.
Anda juga bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara menangani jempol tangan sakit harus dilakukan berdasarkan penyebabnya. Kondisi ini bisa muncul akibat beragam faktor, dari terkilir, retak atau patah tulang, kista ganglion, hingga carpal tunnel syndrome (CTS).
Wajah tidak simetris bisa jadi merupakan hal yang normal. Namun, dapat pula mengindikasikan kondisi medis tertentu, seperti bell’s palsy, tortikolis, atau stroke.
Dokter spesialis kedokteran olahraga berfokus untuk membantu mencegah dan mengobati cedera olahraga. Mereka juga dapat membantu memberikan bantuan untuk meningkatkan performa latihan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved