logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Jenis Antibiotik Makrolida untuk Infeksi Bakteri dan Efek Sampingnya

open-summary

Makrolida adalah kelas antibiotik yang umum diresepkan dokter untuk mengobati infeksi bakteri. Terdapat empat jenis antibiotik makrolida yang utama, yakni erythromycin, azithromycin, clarithromycin, serta fidaxomicin. Sebagian besar antibiotik makrolida dapat menangani beragam jenis infeksi, kecuali fidaxomicin.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

31 Jul 2020

Salah satu jenis antibiotik makrolida yaitu erythromycin

Erythromycin merupakan salah satu jenis antibiotik makrolida

Table of Content

  • Apa itu makrolida?
  • Jenis-jenis antibiotik makrolida dan efek samping umumnya
  • Catatan dari SehatQ

Antibiotik merupakan kelompok obat-obatan untuk mengatasi infeksi bakteri. Antibiotik pun terdiri atas beberapa kelas yang dibedakan berdasarkan cara kerjanya. Salah satu kelas antibiotik yang umum diresepkan dokter yaitu makrolida. Kenali jenis-jenis antibiotik makrolida dan efek sampingnya.

Advertisement

Apa itu makrolida?

Makrolida adalah salah satu golongan antibiotik untuk mengobati beragam infeksi bakteri. Kelas antibiotik ini dapat melawan beragam strain bakteri, mulai dari streptococci, staphylococci, listeria, clostridia, hingga corynebacteria.

Makrolida bekerja dengan menghambat sintesis protein pada bakteri. Secara spesifik, penghambatan tersebut dilakukan pada bagian bakteri yang disebut ribosom 50S.

Menurut RXList dan Drugs, terdapat empat jenis antibiotik makrolida, yaitu erythromycin, azithromycin, clarithromycin, dan fidaxomicin.

Jenis-jenis antibiotik makrolida dan efek samping umumnya

Berikut ini jenis-jenis antibiotik makrolida serta efek sampingnya:

1. Erythromycin (eritromisin)

Erythromycin adalah antibiotik makrolida yang pertama kali ditemukan. Antibiotik ini pertama kali dibuat tahun 1952 dengan mengisolasi bakteri Streptomyces erythreus. Erythromycin dapat mengobati beragam infeksi bakteri, seperti bronkitis, pneumonia, infeksi menular seksual, infeksi telinga, infeksi saluran kemih, bahkan infeksi pada kulit.

Erythromycin tersedia dalam beberapa bentuk, termasuk kapsul, tablet, kapsul rilis tunda, tablet rilis tunda, serta cairan. Biasanya, erythromycin dikonsumsi empat kali sehari, tiga kali sehari, atau dua kali sehari. Selalu ikuti anjuran dan arahan penggunaan erythromycin dari dokter Anda.

Ada beberapa efek samping yang umum dipicu oleh erythromycin. Beberapa di antaranya, yaitu:

  • Sakit perut
  • Diare
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Hilangnya selera makan

Apabila efek samping di atas terasa parah dan berlangsung lama, Anda harus kembali menemui dokter.

2. Azithromycin (azitromisin)

Azithromycin juga menjadi jenis antibiotik makrolida yang mampu mengatasi beragam infeksi bakteri, mulai dari infeksi pernapasan (bronkitis dan pneumonia), infeksi pada kulit, hingga infeksi pada telinga. Antibiotik golongan makrolida ini juga mampu mencegah dan menangani Mycobacterium avium complex (MAC), jenis infeksi paru-paru yang kerap menyerap orang dengan HIV.

Antibiotik makrolida
Azithromycin dapat mengatasi beragam jenis infeksi bakteri

Azithromycin tersedia dalam bentuk tablet, cairan, dan cairan rilis diperpanjang. Tablet dan cairan azithromycin biasanya dikonsumsi satu kali sehari selama 1-5 hari, boleh dengan atau tanpa makanan. Sementara itu, cairan rilis diperpanjang dikonsumsi saat perut kosong untuk sekali konsumsi. Pasien MAC biasanya mengonsumsi antibiotik makrolida ini sekali seminggu.

Beberapa efek samping yang umum akibat konsumsi azithromycin, termasuk:

  • Mual
  • Diare
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Sakit kepala

3. Clarithromycin (klaritromisin)

Clarithromycin adalah antibiotik makrolida yang juga diresepkan dokter untuk beragam infeksi bakteri. Infeksi tersebut mulai dari pneumonia hingga infeksi pada telinga, sinus, kulit, maupun tenggorokan.

Seperti azithromycin, clarithromycin juga bisa diresepkan dokter untuk mencegah dan mengobati MAC pada pasien HIV. Tukak lambung, yang pada banyak kasus terjadi akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori, juga bisa diatasi dengan clarithromycin dengan kombinasi obat-obatan lain.

Clarithromycin tersedia dalam bentuk tablet, tablet rilis diperpanjang, dan cairan. Tablet dan cairan clarithromycin biasanya dikonsumsi tiga kali sehari atau dua kali sehari, dengan atau tanpa makanan selama 7-14 hari. Sementara itu, tablet rilis diperpanjang dikonsumsi dengan makanan sekali sehari selama 7-14 hari. Pada beberapa kasus, penggunaan clarithromycin bisa lebih lama tergantung kondisi pasien.

Efek samping berikut ini umum terjadi dalam penggunaan clarithromycin:

  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Maag
  • Perut bergas
  • Perubahan rasa saat mengecap
  • Sakit kepala

Apabila efek samping cenderung parah atau terjadi dalam waktu lama, sehingga hubungi dokter.

4. Fidaxomicin (fidaxomisin)

Tak seperti antibiotik makrolida lain, fidaxomicin hanya dapat digunakan untuk mengobati diare akibat infeksi Clostridium difficile. Obat ini dapat diberikan pada orang dewasa, anak-anak, serta bayi di atas enam bulan. Fidaxomicin tidak dapat mengobati infeksi bakteri di bagian tubuh lain.

Fidaxomicin tersedia dalam bentuk tablet maupun cairan. Antibiotik golongan makrolida ini biasanya dikonsumsi dengan atau tanpa makanan sebanyak dua kali sehari selama 10 hari. Selalu ikuti arahan dokter jika Anda diresepkan antibiotik, termasuk fidaxomicin.

Seperti antibiotik makrolida lain, fidaxomicin dapat menimbulkan efek samping tertentu, termasuk:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Sembelit

Apabila efek samping di atas sangat menyiksa Anda atau berlangsung lama, Anda harus segera menemui dokter.

Baca Juga

  • Pilihan Antibiotik Radang Tenggorokan yang Biasanya Diresepkan Dokter
  • Aminoglikosida Sebagai Kelas Antibiotik, Apa Saja Efek Sampingnya?
  • Kegunaan Amoxicillin Banyak, Tapi Tidak Bisa Sembarangan

Catatan dari SehatQ

Antibiotik makrolida umumnya dapat mengobati beragam infeksi bakteri di tubuh, kecuali fidaxomicin yang khusus untuk mengobati infeksi Clostridium difficile. Setiap antibiotik makrolida dapat memicu beragam efek samping dan risiko peringatan lain sehingga harus Anda diskusikan pada dokter dengan gamblang sebelum menggunakannya.

Advertisement

antibiotikantibiotik aminoglikosidaantibiotik quinoloneantibiotik sulfonamida

Ditulis oleh Arif Putra

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved