logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Sex & Relationship

When You Love Someone: Beda Jatuh Cinta dengan Mencintai Seseorang

open-summary

Jatuh cinta memang menimbulkan kebahagiaan pada diri. Namun, adakalanya hubungan yang kini dijalani tak sekadar jatuh cinta, namun sudah di tahap ‘mencintai’. Apa perbedaan jatuh cinta dengan mencintai?


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

18 Apr 2023

Jatuh cinta mungkin dapat berbeda kondisinya dengan mencintai seseorang

Jatuh cinta dengan pasangan mungkin berbeda dengan mencintai seseorang

Table of Content

  • Jatuh cinta, seperti apa rasanya?
  • Lalu, apa bedanya dengan ‘mencintai seseorang’?
  • Catatan dari SehatQ

Di awal-awal pertemuan dan berpacaran, Anda merasakan gejolak jatuh cinta pada pasangan. Segala hal di dunia terasa baru. Anda pun berusaha memperlihatkan sifat terbaik pada dirinya. Namun, seiring berjalannya waktu, penerimaan kekurangan pasangan penting untuk menjaga relasi. Apa perbedaan jatuh cinta dengan mencintai?

Advertisement

Jatuh cinta, seperti apa rasanya?

Saat jatuh cinta, kita umumnya merasakan perasaan yang intens yang biasanya muncul di awal-awal hubungan romantis. Berikut ini yang mungkin Anda alami, saat jatuh cinta dengan pasangan:

1. Merasa berenergi saat bersamanya

Mungkin tak pernah kita sadari, namun ada sains di balik jatuh cinta. Jatuh cinta melibatkan banyak hormon yang membalut diri dengan berbagai jenis perasaan, dan membuat perasaan tersebut naik turun.

Misalnya, kita mengalami peningkatan kadar senyawa dopamin dan norepinefrin. Peningkatan kadar senyawa ini berujung pada:

  • Rasa senang
  • Rasa gugup yang menyenangkan
  • Euforia

Hormon lain juga berperan dalam proses ini, seperti penurunan kadar serotonin yang membuat kita memiliki hasrat serta testosteron dan estrogen yang memunculkan birahi. Ada pula oksitosin dan vasopresin yang meningkatkan kepercayaan dan empati.

2. Kita tak sabar untuk bertemu dengannya

Jatuh cinta membuat kita merasa hampa saat tak bersama orang terkasih. Anda mungkin akan bertanya-tanya dalam hati, “Apa yang sedang ia lakukan?”. Walau Anda dan pasangan mungkin sudah berencana untuk bertemu, detik-detik penantian itu terasa sangat lama. Setuju?

3. Saat jatuh cinta, dunia menjadi menyenangkan

Jatuh cinta sering membuat kita mengalami cara pandang dalam hidup. Bahkan, aktivitas yang awalnya membosankan bagi kita, berubah menjadi menyenangkan saat bersamanya.

Orang yang sedang dimabuk cinta tiba-tiba akan ingin mencoba hal baru, karena pasangannya menyukai hobi tersebut.

4. Selalu memberi waktu untuk orang yang dicintai

Saat jatuh cinta, kita berusaha untuk selalu hadir di samping orang yang disayangi. Bahkan, sesibuk apapun pekerjaan dan kegiatan yang harus Anda lakukan, selalu ada celah untuk menjadwalkan kencan dan pertemuan.

5. Anda rela berkorban untuk orang yang dicintai

Saat kasmaran, kita cenderung akan mendedikasikan diri untuk pasangan, serta mau melakukan apapun untuk membantunya dan menyenangkannya.

Kecenderungan untuk rela berkorban dapat dipengaruhi oleh rasa empati. Beberapa hormon yang terlibat dalam proses jatuh cinta juga kadang berperan dalam bagaimana kita memutuskan untuk membantu pasangan.

6. Mengidolakannya

Jatuh cinta dengan seseorang membuat kita bisa mengidentifikasi hal positif yang ia miliki. Kita pun fokus pada sifat-sifat baik tersebut, dan kadang mengabaikan sifat buruk yang ia miliki. Walau hal ini normal, memerhatikan sifat buruk seseorang sebenarnya penting untuk keberlanjutan hubungan Anda jangka panjang.

Baca Juga

  • Public Display of Affection atau Bermesraan di Tempat Umum, Bolehkah Dilakukan?
  • Demisexual Adalah Sulit Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
  • Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga yang Bisa Anda Coba

Lalu, apa bedanya dengan ‘mencintai seseorang’?

Seiring berjalannya waktu, perasaan yang Anda miliki mungkin akan berubah. Anda mencintainya, namun percikan jatuh cinta tersebut mungkin akan berkurang. Seperti apakah?

1. Lebih realistis terhadap diri sendiri

Jatuh cinta membuat kita ingin menjadi yang terbaik. Kita pun akan cenderung menyembunyikan sifat buruk yang kita miliki.

Namun, saat telah lama menjalin hubungan, kita akan lebih realistis dan santai dengan diri sendiri. Kita tak takut lagi memperlihatkan sifat buruk yang kita miliki. Anda dan pasangan akan menerima kekurangan tersebut.

2. Lebih nyaman untuk mengekspresikan pendapat

Jatuh cinta cenderung membuat kita menerima semua pendapatnya dan perkataannya, walau kadang tak kita sadari. Namun, saat berada di fase mencintai, lebih mudah bagi kita untuk mengekspresikan opini pada pasangan. Walau kadang ada perbedaan pendapat, Anda dan pasangan akan menemukan cara untuk berkompromi.

3. Perlu banyak usaha untuk bisa intim dengan pasangan

Di awal-awal hubungan, Anda dan pasangan mungkin lebih mudah untuk bercinta dan berhubungan seks. Namun, seiring berjalannya waktu, keintiman dan hubungan seks cenderung akan lebih jarang.

Walau begitu, meski hubungan seks tersebut lebih jarang dilakukan, usaha Anda dan pasangan untuk menemukan keintiman tersebut akan sangat berarti untuk keberlangsungan hubungan.

4. Akan butuh banyak usaha dalam menjalani hubungan

Hubungan awal saat Anda dan pasangan saling jatuh cinta mungkin cenderung mulus. Namun, bertahun-tahun setelahnya justru akan sebaliknya. Banyak rintangan yang mungkin perlu dilalui untuk mempertahankan hubungan.

Mencintai pasangan
Mencintai seseorang berarti menerima segala kekurangannya

Menghabiskan waktu dengan pasangan mungkin sedikit sulit, tak lagi seperti dulu di awal-awal hubungan. Namun, apabila Anda benar-benar mencintai pasangan, pasti selalu ada cara untuk menunjukkan kepedulian Anda.

5. Merasa sangat terhubung satu sama lain

Tak perlu ditanyakan lagi, bahwa mencintai seseorang melibatkan kepercayaan dan koneksi diri satu sama lain. Mencintai ini membuat Anda memahami apa yang ia sukai, yang tidak ia sukai, nilai-nilai yang ia pegang, tanpa membuat Anda berpikir panjang.

Catatan dari SehatQ

Jatuh cinta di awal memang berbeda maknanya dengan mencintai pasangan. Seiring berjalannya waktu, perasaan Anda pada pasangan mungkin tak seintens dulu. Walau normal terjadi, mencintai pasangan untuk jangka panjang membantu Anda untuk menemukan cara dan usaha agar tetap bersama.

Advertisement

mempertahankan pernikahanpernikahanpercintaan

Ditulis oleh Arif Putra

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved