Matematika seringkali menjadi momok bagi anak dan juga orangtua yang mengajarinya. Namun Anda tak perlu khawatir karena sekarang Anda bisa mengajarkan anak berhitung mudah dengan menggunakan jarinya lewat metode jarimatika. Mau tahu seperti apa caranya? Ini dia.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
16 Apr 2020
Metode jarimatika membuat anak lebih mudah berhitung dengan jari
Table of Content
Bukan matematika namanya jika tidak penuh dengan urusan hitung menghitung. Jika metode menghitung pertambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian selama ini perlu kertas coretan – terlebih jika lebih dari 1 digit – ada yang jauh lebih sederhana, yaitu jarimatika. Lewat jarimatika, menghitung hingga angka 9999 pun bisa dilakukan hanya dengan 10 jari.
Advertisement
Jarimatika pertama kali digagas oleh pasangan suami istri Dodik Mariyanto dan Septi Peni Wulandari, ketika mencari cara agar berhitung bisa jadi lebih menyenangkan. Awalnya, jarimatika yang merupakan singkatan dari “jari” dan “aritmatika” ini dicoba oleh ketiga buah hati mereka di rumah, sebelum akhirnya populer hingga kini.
Baca Juga
Anak-anak dari usia 4 tahun pun bisa mulai belajar tentang jarimatika, karena dikemas dengan cara yang menyenangkan. Artinya, bukannya harus berkutat dengan buku pelajaran dan menghitung deretan angka saja, tapi jarimatika mengajak anak berhitung layaknya memecahkan teka-teki.
Meski demikian, tentu usia anak turut menyesuaikan level jarimatika yang dipelajari. Jika masih berada di tahap perkenalan, anak-anak hanya diberi pemahaman fungsi jari-jari tangan kanan dan tangan kiri.
Pembagian levelnya sebagai berikut:
Lewat jarimatika, anak bisa menghitung KaBaTaKu (kali, bagi, tambah, kurang) hingga banyak digit. Semakin terbiasa menghitung dengan cara jarimatika, akan semakin lincah pula menggunakannya.
Pada tahap awal mengenal metode jarimatika, anak perlu tahu operasi hitung dasar. Itulah mengapa jarimatika cocok untuk anak yang sudah hafal operasi hitung dasar sederhana di luar kepala.
Metode jarimatika mengikuti prinsip sebagai berikut:
Sementara untuk tangan kiri, gambarannya adalah:
Konsep tangan kanan dan tangan kiri sama, hanya saja tangan kanan mengacu pada satuan, sementara tangan kiri untuk puluhan.
Saat menghitung penjumlahan sederhana seperti 6 + 72, maka yang perlu dilakukan:
Setelah seluruh jari tangan terbuka, maka hasilnya bisa dibaca:
Dengan demikian, hasilnya adalah 78.
Kemudian, ini contoh menghitung pengurangan lewat jarimatika 44-12, maka caranya adalah:
Dari hasil akhir jumlah jari tangan kanan dan kiri yang terbuka, maka diketahui 44-12 = 32.
Ketika anak sudah terbiasa menggunakan jarinya untuk berhitung, maka prosesnya akan jadi lebih cepat. Tentunya, tak perlu lagi kertas coretan untuk menghitung hasil dari perhitungan sederhana hingga rumit sekalipun, cukup mengandalkan 10 jari tangan.
Wajar apabila saat baru mencoba metode jarimatika, anak masih belum terbiasa atau mungkin bingung. Namun dengan memperkenalkan jarimatika dengan cara menyenangkan, maka dengan cepat otak si kecil akan menyerap metode baru yang canggih ini.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Menarche adalah istilah medis untuk haid pertama pada anak perempuan. Tanda-tandanya beragam, mulai dari tumbuh jerawat, perut kembung, rasa nyeri payudara, hingga sakit punggung.
23 Des 2021
Payudara sakit saat menyusui bisa membuat ibu enggan memberikan ASI pada anak. Terdapat beberapa cara untuk mengatasi payudara sakit, seperti menjaga payudara tetap bersih hingga tidak menggunakan bra yang terlalu ketat.
5 Sep 2022
Makanan ibu hamil agar bayi berkulit putih adalah mitos karena warna kulit berkaitan dengan faktor genetik. Namun, ada makanan yang dapat membuat kulit bayi sehat.
24 Des 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved