Efek samping daun kelor ternyata bisa mengganggu kerja obat diabetes dan hipertensi, bahkan berbahaya bagi ibu hamil jika konsumsinya dicampur dengan bagian tumbuhan kelor yang lain.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
15 Nov 2020
Efek samping daun kelor ternyata bisa merugikan kesehatan
Table of Content
Manfaatnya untuk kesehatan sudah banyak dikenal, tapi sayangnya banyak orang masih mengabaikan efek samping daun kelor. Padahal, kemungkinan alergi hingga tekanan darah yang turun berlebihan (hipotensi) bisa muncul sebagai efek samping daun kelor.
Advertisement
Tentu tidak ada salahnya apabila Anda beralih pada daun kelor sebagai pengobatan alternatif untuk beberapa kondisi. Namun, dengan mengenali lebih jauh soal efek sampingnya, Anda diharapkan bisa lebih waspada dan berhati-hati dalam mengonsumsinya.
Di balik segudang manfaatnya, daun kelor ternyata memiliki efek samping yang bisa membahayakan tubuh jika tidak dikonsumsi sesuai aturan. Berikut ini beberapa efek samping daun kelor yang perlu Anda waspadai:
Efek samping daun kelor untuk ibu hamil sendiri memang belum terbukti secara ilmiah. Namun, jika ada suplemen daun kelor yang dicampur dengan batang, akar, maupun bunga kelor, ibu hamil tidak disarankan untuk mengonsumsinya.
Pasalanya, akar, batang, dan bunga kelor mengandun zat kimia yang bisa membuat rahim berkontraksi. Bahkan pada praktik pengobatan tradisional, batang dan akar kelor biasa digunakan untuk menggugurkan kandungan.
Oleh karena itu sebelum mengonsumsi daun kelor selama kehamilan, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter kandungan untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.
Daun kelor dinilai memiliki manfaat bisa membantu menurunkan kadar gula darah. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orang yang memanfaatkannya sebagai bahan herbal alternatif untuk mengobati diabetes.
Namun jika sedang menjalani pengobatan medis untuk diabetes, sebaiknya berkonsultasilah terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsi daun kelor.
Sebab, mengonsumsi keduanya secara bersamaan berisiko menurunkan kadar gula darah, akan dirasakan berlebihan. Tubuh bisa mengalami hipoglikemia atau kadar gula darah di bawah normal.
Sama halnya seperti jika kadarnya berlebih, kadar gula darah di bawah normal juga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan irama jantung, kejang, hingga kehilangan kesadaran atau pingsan.
Mekanisme efek samping daun kelor yang satu ini tidak jauh berbeda dari yang telah disebutkan. Jika rutin mengonsumsi obat darah tinggi, sebaiknya tunda niat Anda untuk mencoba daun kelor, sebelum berkonsultasi dengan ke dokter yang merawat.
Pasalnya, apabila daun kelor dalam jumlah tertentu dan obat darah tinggi dikonsumsi bersamaan, tekanan darah bisa turun hingga di bawah batas normal. Kondisi ini disebut sebagai hipotensi dan bisa membuat pengidapnya lemas, pusing, hingga pingsan.
Menggunakan daun kelor dalam dosis berlebih dinilai berpotensi menambah keparahan kondisi hipotiroidisme. Hipotirodisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon dalam jumlah yang cukup.
Hal ini bisa menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu, seperti berat badan naik tanpa sebab yang jelas, depresi, rambut dan kulit yang kering, nyeri otot, dan badan selalu terasa lelah.
Organ-organ tubuh mengolah obat yang kita konsumsi, sehingga bahan aktif di dalamnya bisa diserap oleh sel dan menyembuhkan penyakit.
Sebagian obat ada yang diolah oleh ginjal, dan sebagian lagi oleh hati. Efek samping daun kelor berhubungan dengan obat yang diolah oleh hati.
Konsumsi daun kelor berlebihan dinilai dapat memperlambat proses pengolahan obat di hati. Jika dikonsumsi bersamaan, daun kelor bisa meningkatkan efek obat yang diolah oleh hati dan kemungkinan timbulnya efek samping dari obat tersebut.
Contoh obat-obatan yang diolah oleh hati antara lain lovastatin, ketoconazole, itraconazole, fexofenadine, dan triazolam.
Pada beberapa orang, daun kelor juga bisa memicu reaksi alergi, sehingga jika setelah mengonsumsinya Anda merasakan gejala alergi seperti gatal, sesak napas, dan bengkak di wajah, segera periksakan diri ke dokter.
Baca Juga
Setelah mengetahui kemungkinan efek samping daun kelor, Anda diharapkan lebih berhati-hati dalam mengonsumsi herbal yang satu ini. Namun tidak bisa dipungkiri, jika menilik manfaat daun kelor, sulit untuk tidak tertarik menggunakan daun ini sebagai obat alternatif.
Itu tentu sah-sah saja dilakukan, selama Anda mengerti dosis yang tepat dan mewaspadai efek sampingnya. Berikut ini sekilas tentang manfaat daun kelor yang sayang jika dilewatkan.
Ekstrak daun kelor dinilai bisa mencegah pertumbuhan kanker di tubuh. Manfaat ini didapatkan dari suatu zat bernama niazimicin. Zat ini dinilai bisa menghambat perkembangan sel kanker.
Daun kelor memiliki sifat antibakteri dan antibiotik alami, sehingga bisa menghambat dan menyingkirkan berbagai patogen penyebab gangguan pencernaan. Kandungan vitamin B yang tinggi di dalamnya juga bisa melancarkan proses pencernaan.
Manfaat daun kelor untuk menurunkan kadar gula darah sudah terbukti secara ilmiah. Sebuah jurnal mengungkapkan, mengonsumsi daun kelor bubuk dalam dosis tertentu, bisa membantu menurunkan kadar gula darah dan melancarkan sirkulasi insulin di tubuh.
Mengonsumsi ekstrak daun kelor juga dinilai mampu membantu menurunkan kolesterol. Dengan kata lain, daun ini juga dianggap berperan dalam menjaga kesehatan jantung. Sebab, kolesterol tinggi adalah salah satu penyebab paling umum dari penyakit jantung.
Daun kelor mengandung kalsium dan fosfor, dua mineral yang penting untuk menjaga kesehatan tulang. Sifat antiperadangan yang dimilikinya juga dapat membantu mengatasi kondisi seperti radang sendi dan gangguan tulang lainnya.
Melihat efek samping daun kelor dan manfaatnya, daun ini memang cukup berpotensi untuk meningkatkan kesehatan Anda. Apabila ingin menggunkan daun kelor sebagai pengobatan herbal, pelajari betul dosis yang benar.
Jika berlebihan, maka risiko munculnya efek samping akan semakin besar. Sebaliknya, jika dosisnya kurang, maka manfaatnya tidak akan terasa.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar efek samping daun kelor maupun bahan herbal lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Ayam beku lebih tahan lama. Namun, ada risiko kontaminasi bakteri jika salah pengolahan. Selain itu, mana yang lebih sehat antara ayam beku dan segar?
3 Jul 2021
Kelp adalah jenis rumput laut yang menawarkan manfaat untuk kesehatan. Manfaat kelp termasuk mengandung tinggi antioksidan, bersifat antikanker, dan dapat disisipkan untuk diet penurunan berat badan
14 Des 2020
Miso adalah pasta yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasi bersama bakteri koji. Miso sering digunakan sebagai bahan utama pembuatan sup miso. Di balik rasanya yang gurih, sup miso memiliki manfaat kesehatan yang menjadi rahasia sehat orang Jepang. Mulai dari meningkatkan imunitas tubuh, menjaga dan menyehatkan sistem pencernaan, hingga mencegah berkembangnya sel kanker payudara.
12 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved