Untuk dapat memasang dan melepas tampon dengan benar, perlu latihan berkali-kali. Ada kalanya, tampon mungkin tersangkut dan sulit dikeluarkan. Meski begitu, jangan dulu panik karena Anda bisa melepas sendiri tampon sebelum meminta bantuan dokter.
20 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Bagian ujung tampon memiliki tali agar bisa ditarik keluar dari vagina
Table of Content
Tampon menstruasi memang belum terlalu populer di Indonesia. Sebagian besar wanita lebih memilih menggunakan pembalut biasa saat sedang haid.
Advertisement
Selain karena kurang umum, salah satu alasan wanita tidak menggunakan tampon adalah karena dianggap tidak aman. Padahal jika cara memakai tampon dilakukan dengan benar, tidak ada yang perlu Anda khawatirkan.
Tampon adalah produk kewanitaan yang berfungsi menyerap darah haid. Tampon berbentuk silinder dan biasanya terbuat dari katun, rayon, atau campuran keduanya.
Desain tampon memungkinkan alat penyerap darah haid ini untuk masuk ke dalam vagina dengan mudah ketika digunakan.
Beberapa jenis tampon memiliki aplikator dari plastik atau tabung kardus untuk membantu wanita menempatkannya ke dalam vagina. Namun ada juga yang bisa dimasukkan dengan menggunakan jari-jari. Karena itu, cara memakai tampon bisa sedikit berbeda pada masing-masing produk.
Berbeda dengan pembalut yang menyerap darah setelah keluar dari tubuh, tampon dapat menyerap darah langsung dari dalam vagina. Tampon juga tersedia dalam ukuran dan daya serap yang bervariasi.
Sebagian besar tampon memiliki panjang yang sama. Tapi beberapa merek mungkin lebih pendek agar mudah dibawa saat bepergian.
Sementara daya serap tampon ada yang ringan hingga tinggi, yang bisa disesuaikan dengan aliran darah haid Anda. Misalnya, saat volume darah menstruasi sedang deras, Anda bisa memilih tampon berdaya serap tinggi untuk menampung lebih banyak darah.
Memasang dan mengeluarkan tampon butuh latihan agar Anda terbiasa. Awalnya, mungkin terasa aneh dan seram. Namun saat Anda sudah terbiasa, semuanya akan jadi lebih mudah.
Anda juga harus tetap tenang saat hendak memakai tampon. Karena jika tidak, prosesnya akan terasa lebih sulit.
Cara memakai tampon bisa berbeda-beda, tergantung ada tidaknya aplikator yang menyertai produk ini. Berikut penjelasannya:
Jika tampon sudah masuk dengan benar, Anda seharusnya tidak bisa merasakannya. Tapi bila terasa mengganjal atau tidak nyaman, berarti cara memakai tampon Anda mungkin kurang tepat atau posisi tampon kurang masuk.
Bila itu terjadi, lepaskan tampon tersebut dan buang. Lalu Anda bisa mengulangi proses pemasangan tampon yang baru.
Bagi Anda yang masih ragu harus memilih tampon atau pembalut, ada baiknya mengenali kelebihan maupun kekurangan tampon terlebih dulu sebelum memutuskannya.
Baca Juga
Bagi beberapa orang, tantangan menggunakan tampon tidak hanya berhenti setelah tampon berhasil masuk. Mengeluarkan tampon juga bisa jadi rumit.
Umumnya, tampon bisa dikeluarkan dengan mudah. Anda tinggal menarik perlahan tali yang tergantung di luar vagina untuk melepas tampon.
Namun, ada kalanya tampon tersangkut, tak bisa ditemukan talinya, dan tak bisa keluar. Hal ini tak jarang membuat panik.
Meski begitu, tetaplah tenang. Anda tak perlu khawatir karena tampon tidak akan "hilang" begitu saja ke dalam tubuh Anda. Tampon tetap berada di dalam vagina sampai berhasil dikeluarkan.
Sebelum berusaha melepas tampon yang tersangkut, perhatikan dulu adakah gejala infeksi, seperti:
Anda boleh melepas tampon yang tersangkut sendiri, jika tidak ada gejala infeksi. Berikut adalah cara melepas tampon yang tersangkut di dalam vagina:
Anda sebaiknya tidak menggunakan benda apa pun, seperti pinset, untuk mengambil tampon yang tersangkut. Setelah tampon berhasil keluar, cobalah cek apakah tampon keluar dalam keadaan utuh.
Jika dengan cara melepas tampon di atas, tampon tak kunjung keluar, atau mungkin ada bagian yang tersisa, mintalah bantuan dokter untuk mengeluarkannya. Jangan membiarkan tampon berada terlalu lama di dalam vagina.
Jika Anda memutuskan untuk menggunakan tampon, pertimbangkan saran umum berikut demi kesehatan dan kebersihan organ intim Anda:
Meskipun Anda pernah menggunakan tampon sebelumnya, tidak ada salahnya Anda membaca informasi tentang mencuci tangan sebelum dan sesudah penggunaan.
Pastikan Anda menggunakan tampon hanya saat sedang menstruasi. Penggunaan tampon terlalu sering dapat menyebabkan kelembapan berlebih dan menimbulkan jamur di area organ intim Anda.
Jangan pernah memakai satu tampon selama lebih dari 8 jam sekaligus. Hal ini dapat menganggu kebersihan dan kesehatan organ intim Anda.
Pertimbangkan seberapa banyak jumlah darah Anda saat menstruasi dan seberapa sering Anda perlu mengganti tampon. Jika Anda bisa memakai satu tampon hingga delapan jam tanpa menggantinya, daya serapnya mungkin terlalu tinggi.
Saat ini tersedia berbagai macam jenis tampon dipasaran. Pertimbangkanlah jenis produk yang akan Anda gunakan dengan aktivitas yang sedang atau akan Anda lakukan. Contoh, jika Anda membutuhkan perlindungan lebih dari 8 jam, seperti saat tidur, pilihlah pembalut.
Beri tahu penyedia layanan kesehatan Anda jika Anda pernah mengalami ketidaknyamanan, nyeri, atau gejala tidak biasa. Hal ini termasuk keluarnya cairan yang tidak biasa saat Anda mencoba memasukkan atau memakai tampon.
Karena ukurannya yang lebih kecil, tampon tentu saja lebih praktis dibawa ke mana-mana ketimbang pembalut. Tampon juga tetap bisa digunakan saat Anda berenang. Anda pun tak perlu cemas bentuk terjiplak jelas di celana atau rok seperti saat Anda memakai pembalut.
Tak hanya itu, tak jarang wanita yang memakai pembalut, merasa seperti ada yang mengganjal atau kurang nyaman. Apalagi pada pembalut yang panjang dan tebal yang biasa digunakan saat haid sedang deras-derasnya.
Sedangkan tampon bisa menyerap banyak darah haid dan Anda kerap tidak merasakan keberadaannya bila dipakai dengan benar.
Pemakaian tampon telah lama dikaitkan dengan toxic shock syndrome (TSS). TSS adalah infeksi bakteri yang langka, namun berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan organ bahkan kematian.
Namun kasus TSS yang dilaporkan terkait tampon telah menurun secara signifikan selama 20 tahun terakhir ini. Anda juga bisa mengurangi risiko TSS dengan memilih tampon berdaya serap rendah ketimbang tinggi, rutin menggantinya tiap 4-8 jam sekali, memakai tampon dan pembalut secara bergantian jika aliran darah haid sedikit, serta tidak memakai tampon semalaman saat tidur.
Selain itu, memasang tampon ke dalam vagina juga bisa terasa tak nyaman bagi sebagian kaum hawa, terutama untuk Anda yang pemula.
Tampon bisa menjadi salah satu alternatif pembalut yang baik. Meski begitu, Anda perlu memerhatikan cara memakai tampon yang benar agar tetap aman dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan.
Jika Anda mengalami demam, muntah, diare, pusing, dan sensasi seperti ingin pingsan saat atau setelah menggunakan tampon, keluhan ini bisa jadi gejala toxic shock syndrome. Segeralah lepas tampon Anda dan periksakan diri ke dokter.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Proses menstruasi terjadi dalam satu siklus yang terdiri dari 4 fase, yaitu fase menstruasi, fase folikular, fase ovulasi, dan fase luteal. Berjalannya fase tersebut diatur oleh hormon agar siklus bisa tetap teratur.
Ketidaksuburan wanita sering disebabkan oleh endometriosis dan PCOS. Keduanya memiliki gejala-gejala yang hampir sama pada fase awal. Kenali perbedaannya agar mendapatkan perawatan yang sesuai.
Selain pil KB atau pemasangan IUD, jenis alat kontrasepsi bisa juga dengan metode injeksi. Namun terkadang, ada yang merasakan suntik KB 3 bulan tapi tetap menstruasi. Ini umum terjadi karena tubuh tengah beradaptasi dengan perubahan hormon setelah menerima suntikan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved