logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Wanita

Cara Memakai Tampon yang Benar agar Tidak Iritasi

open-summary

Untuk dapat memasang dan melepas tampon dengan benar, perlu latihan berkali-kali. Ada kalanya, tampon mungkin tersangkut dan sulit dikeluarkan. Meski begitu, jangan dulu panik karena Anda bisa melepas sendiri tampon sebelum meminta bantuan dokter.


close-summary

20 Apr 2023

| Rieke Saraswati

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Cara memakai tampon saat haid

Bagian ujung tampon memiliki tali agar bisa ditarik keluar dari vagina

Table of Content

  • Apa itu tampon?
  • Cara memakai tampon yang benar
  • Cara melepaskan tampon yang benar
  • Hal yang harus diperhatikan saat memakai tampon
  • Apa saja kelebihan tampon?
  • Apa saja kekurangan tampon?

Tampon menstruasi memang belum terlalu populer di Indonesia. Sebagian besar wanita lebih memilih menggunakan pembalut biasa saat sedang haid.

Advertisement

Selain karena kurang umum, salah satu alasan wanita tidak menggunakan tampon adalah karena dianggap tidak aman. Padahal jika cara memakai tampon dilakukan dengan benar, tidak ada yang perlu Anda khawatirkan.

Apa itu tampon?

tampon dengan dan tanpa aplikator
CaptionTampon bisa diengkapi dengan aplikator untuk membantu proses pemakaian

Tampon adalah produk kewanitaan yang berfungsi menyerap darah haid. Tampon berbentuk silinder dan biasanya terbuat dari katun, rayon, atau campuran keduanya.

Desain tampon memungkinkan alat penyerap darah haid ini untuk masuk ke dalam vagina dengan mudah ketika digunakan.

Beberapa jenis tampon memiliki aplikator dari plastik atau tabung kardus untuk membantu wanita menempatkannya ke dalam vagina. Namun ada juga yang bisa dimasukkan dengan menggunakan jari-jari. Karena itu, cara memakai tampon bisa sedikit berbeda pada masing-masing produk.

Berbeda dengan pembalut yang menyerap darah setelah keluar dari tubuh, tampon dapat menyerap darah langsung dari dalam vagina. Tampon juga tersedia dalam ukuran dan daya serap yang bervariasi.

Sebagian besar tampon memiliki panjang yang sama. Tapi beberapa merek mungkin lebih pendek agar mudah dibawa saat bepergian.

Sementara daya serap tampon ada yang ringan hingga tinggi, yang bisa disesuaikan dengan aliran darah haid Anda. Misalnya, saat volume darah menstruasi sedang deras, Anda bisa memilih tampon berdaya serap tinggi untuk menampung lebih banyak darah.

Cara memakai tampon yang benar

Memasang dan mengeluarkan tampon butuh latihan agar Anda terbiasa. Awalnya, mungkin terasa aneh dan seram. Namun saat Anda sudah terbiasa, semuanya akan jadi lebih mudah.

Anda juga harus tetap tenang saat hendak memakai tampon. Karena jika tidak, prosesnya akan terasa lebih sulit.

mencuci tangan
Cucilah tangan Anda sebelum atau sesudah memakai tampon maupun melepasnya

Cara memakai tampon bisa berbeda-beda, tergantung ada tidaknya aplikator yang menyertai produk ini. Berikut penjelasannya:

1. Cara memakai tampon yang dilengkapi aplikator

  • Pertama-tama, cucilah kedua tangan Anda dengan sabun dan air bersih.
  • Tunggu hingga tangan kering sebelum membuka pembungkus tampon.
  • Duduklah atau berdiri dalam posisi yang nyaman. Anda bisa menempatkan satu kaki pada posisi yang lebih tinggi (misalnya, di atas dudukan toilet). Anda juga bisa berjongkok.
  • Keluarkan tampon yang dilengkapi tabung aplikator.
  • Pegang aplikator berisi tampon dengan tangan dominan Anda.
  • Bagian tabung yang berukuran lebih besar harus menghadap ke atas, mengarah ke vagina.
  • Pastikan tali tampon terurai di ujung aplikator yang berada di bawah.
  • Gunakan tangan Anda yang satunya untuk membuka labia (bibir vagina), lalu arahkan ujung tabung aplikator agar masuk ke dalam lubang vagina.
  • Setelah aplikator di dalam vagina, gunakan jari telunjuk Anda untuk menekan bagian pendorong tabung supaya tampon bisa masuk ke dalam vagina.
  • Selanjutnya, gunakan ibu jari dan jari tengah Anda untuk menarik keluar aplikator.
  • Pastikan tali tampon tetap menjuntai di luar lubang vagina.
  • Saat Anda ingin mengeluarkan tampon dari vagina, pegang tali tersebut dan tarik ke bawah sampai seluruh tampon bisa keluar.
  • Kembali cuci tangan Anda dengan air bersih dan sabun.

2. Cara memakai tampon tanpa aplikator

  • Cuci tangan Anda terlebih dulu dengan sabun dan air bersih.
  • Setelah tangan kering, buka pembungkus tampon dan tarik tali tampon secara perlahan. Pastikan tali tetap melekat kuat pada tampon.
  • Posisikan tubuh senyaman mungkin, bisa duduk, jongkok, atau berdiri. Sebagian wanita memilih mengangkat satu kaki di atas dudukan toilet sambil berdiri.
  • Pegang bagian ujung tampon Anda, dengan posisi talinya menjuntai ke bawah.
  • Dengan tangan satunya, buka labia dan dorong tampon perlahan-lahan ke dalam lubang vagina.
  • Pastikan tali tampon tetap menggantung di luar lubang vagina.
  • Saat Anda ingin mengganti tampon, pegang talinya dan tarik pelan-pelan ke bawah sampai seluruh tampon keluar.
  • Cucilah tangan Anda sekali lagi.

Jika tampon sudah masuk dengan benar, Anda seharusnya tidak bisa merasakannya. Tapi bila terasa mengganjal atau tidak nyaman, berarti cara memakai tampon Anda mungkin kurang tepat atau posisi tampon kurang masuk.

Bila itu terjadi, lepaskan tampon tersebut dan buang. Lalu Anda bisa mengulangi proses pemasangan tampon yang baru. 

Bagi Anda yang masih ragu harus memilih tampon atau pembalut, ada baiknya mengenali kelebihan maupun kekurangan tampon terlebih dulu sebelum memutuskannya.

Baca Juga

  • 5 Ciri-Ciri Perubahan Siklus Haid Menjelang Menopause yang Harus Dipahami
  • Penyebab Menopause dan Gejala yang Akan Muncul
  • 3 Kelainan Endometrium yang dapat Memicu Sulit Hamil

Cara melepaskan tampon yang benar

Bagi beberapa orang, tantangan menggunakan tampon tidak hanya berhenti setelah tampon berhasil masuk. Mengeluarkan tampon juga bisa jadi rumit.

Umumnya, tampon bisa dikeluarkan dengan mudah. Anda tinggal menarik perlahan tali yang tergantung di luar vagina untuk melepas tampon.

Namun, ada kalanya tampon tersangkut, tak bisa ditemukan talinya, dan tak bisa keluar. Hal ini tak jarang membuat panik.

Meski begitu, tetaplah tenang. Anda tak perlu khawatir karena tampon tidak akan "hilang" begitu saja ke dalam tubuh Anda. Tampon  tetap berada di dalam vagina sampai berhasil dikeluarkan.

Sebelum berusaha melepas tampon yang tersangkut, perhatikan dulu adakah gejala infeksi, seperti:

  • Vagina berbau tidak sedap
  • Keputihan berwarna hijau
  • Gatal di bagian dalam vagina
  • Sakit saat buang air kecil.

Anda boleh melepas tampon yang tersangkut sendiri, jika tidak ada gejala infeksi. Berikut adalah cara melepas tampon yang tersangkut di dalam vagina:

  1. Potonglah kuku agar tidak melukai vagina
  2. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum mengambil tampon
  3. Anda bisa duduk, berdiri, atau berdiri dengan mengangkat satu kaki ke dudukan kloset
  4. Cobalah untuk mengejan, dalam beberapa kasus tampon bisa segera keluar
  5. Jika tampon belum keluar, cobalah untuk tenang dan membuat otot vagina jadi lebih relaks
  6. Masukkan satu jari Anda ke dalam vagina dengan hati-hati. Kemudian, raba dengan lembut untuk mencari keberadaan tampon
  7. Saat tampon sudah ditemukan, masukkan satu jari lagi untuk mengambil tampon atau talinya. Anda bisa menggunakan pelumas untuk mengurangi rasa tidak nyaman
  8. Secara perlahan, tarik tampon keluar

Anda sebaiknya tidak menggunakan benda apa pun, seperti pinset, untuk mengambil tampon yang tersangkut. Setelah tampon berhasil keluar, cobalah cek apakah tampon keluar dalam keadaan utuh.

Jika dengan cara melepas tampon di atas, tampon tak kunjung keluar, atau mungkin ada bagian yang tersisa, mintalah bantuan dokter untuk mengeluarkannya. Jangan membiarkan tampon berada terlalu lama di dalam vagina.

Hal yang harus diperhatikan saat memakai tampon

Jika Anda memutuskan untuk menggunakan tampon, pertimbangkan saran umum berikut demi kesehatan dan kebersihan organ intim Anda:

1. Ikuti semua petunjuk pemakaian

Meskipun Anda pernah menggunakan tampon sebelumnya, tidak ada salahnya Anda membaca informasi tentang mencuci tangan sebelum dan sesudah penggunaan. 

2. Gunakan tampon hanya saat Anda menstruasi 

Pastikan Anda menggunakan tampon hanya saat sedang menstruasi. Penggunaan tampon terlalu sering dapat menyebabkan kelembapan berlebih dan menimbulkan jamur di area organ intim Anda.

3. Ganti setiap tampon setiap 4 sampai 8 jam

Jangan pernah memakai satu tampon selama lebih dari 8 jam sekaligus. Hal ini dapat menganggu kebersihan dan kesehatan organ intim Anda.

4. Gunakan tampon dengan daya serap rendah

Pertimbangkan seberapa banyak jumlah darah Anda saat menstruasi dan seberapa sering Anda perlu mengganti tampon. Jika Anda bisa memakai satu tampon hingga delapan jam tanpa menggantinya, daya serapnya mungkin terlalu tinggi.

5. Pertimbangkan jenis produk

Saat ini tersedia berbagai macam jenis tampon dipasaran. Pertimbangkanlah jenis produk yang akan Anda gunakan dengan aktivitas yang sedang atau akan Anda lakukan. Contoh, jika Anda membutuhkan perlindungan lebih dari 8 jam, seperti saat tidur, pilihlah pembalut.

6. Waspadai nyeri atau gejala tidak biasa lainnya

Beri tahu penyedia layanan kesehatan Anda jika Anda pernah mengalami ketidaknyamanan, nyeri, atau gejala tidak biasa. Hal ini termasuk keluarnya cairan yang tidak biasa saat Anda mencoba memasukkan atau memakai tampon.

Apa saja kelebihan tampon?

Karena ukurannya yang lebih kecil, tampon tentu saja lebih praktis dibawa ke mana-mana ketimbang pembalut. Tampon juga tetap bisa digunakan saat Anda berenang. Anda pun tak perlu cemas bentuk terjiplak jelas di celana atau rok seperti saat Anda memakai pembalut.

Tak hanya itu, tak jarang wanita yang memakai pembalut, merasa seperti ada yang mengganjal atau kurang nyaman. Apalagi pada pembalut yang panjang dan tebal yang biasa digunakan saat haid sedang deras-derasnya.

Sedangkan tampon bisa menyerap banyak darah haid dan Anda kerap tidak merasakan keberadaannya bila dipakai dengan benar.

Apa saja kekurangan tampon?

Pemakaian tampon telah lama dikaitkan dengan toxic shock syndrome (TSS). TSS adalah infeksi bakteri yang langka, namun berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan organ bahkan kematian.

Namun kasus TSS yang dilaporkan terkait tampon telah menurun secara signifikan selama 20 tahun terakhir ini. Anda juga bisa mengurangi risiko TSS dengan memilih tampon berdaya serap rendah ketimbang tinggi, rutin menggantinya tiap 4-8 jam sekali, memakai tampon dan pembalut secara bergantian jika aliran darah haid sedikit, serta tidak memakai tampon semalaman saat tidur.

Selain itu, memasang tampon ke dalam vagina juga bisa terasa tak nyaman bagi sebagian kaum hawa, terutama untuk Anda yang pemula.

Tampon bisa menjadi salah satu alternatif pembalut yang baik. Meski begitu, Anda perlu memerhatikan cara memakai tampon yang benar agar tetap aman dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan.

Jika Anda mengalami demam, muntah, diare, pusing, dan sensasi seperti ingin pingsan saat atau setelah menggunakan tampon, keluhan ini bisa jadi gejala toxic shock syndrome. Segeralah lepas tampon Anda dan periksakan diri ke dokter.

Advertisement

siklus haidmenstruasitampon

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved