Penyebab tiroid perlu Anda ketahui sejak dini sebagai langkah pencegahan. Penyakit tiroid terjadi ketika kelenjar tiroid mengalami perubahan bentuk, serta menghasilkan hormon tiroid yang terlalu sedikit (hipotiroidisme) atau terlalu banyak (hipertiroidisme).
3.48
(42)
1 Agt 2019
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan.
Table of Content
Ketika kelenjar tiroid memproduksi lebih sedikit maupun lebih banyak hormon tiroid, metabolisme tubuh akan ikut terganggu. Kondisi kelenjar tiroid yang kurang aktif sehingga kadar hormon tiroid rendah disebut dengan hipotiroidisme, sedangkan kadarnya yang berlebihan disebut kondisi hipertiroidisme.
Advertisement
Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab penyakit tiroid ini, mayoritas harus diwaspadai oleh wanita. Pasalnya, jumlah wanita yang mengidap gangguan tiroid diperkirakan lima hingga delapan kali lipat lebih banyak dibandingkan pria.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan di Journal of Thyroid Research, hal tersebut bisa jadi akibat adanya hubungan antara fungsi kelenjar tiroid dengan kadar hormon estrogen yang merupakan hormon utama wanita. Namun apa sebenarnya penyebab di balik gangguan tiroid ini secara umum? Simak jawabannya di bawah ini!
Masalah pada kelenjar tiroid yang paling sering dijumpai ialah ketidaknormalan kinerjanya. Penyebab tiroid bisa berbeda-beda, tergantung pada jenisnya. Beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab tiroid, diantaranya:
Penyakit tiroid bisa dialami oleh siapa saja, namun terdapat beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko menderita sakit tiroid, umumnya:
Ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid lebih sedikit dari seharusnya, akan terjadi kondisi yang dinamakan hipotiroidisme. Sebaliknya, jika hormon yang diproduksi lebih banyak dari kadar normal, akan muncul hipertiroidisme.
Kedua jenis gangguan toroid tersebut memiliki gejala yang berbeda pula. Berikut penjelasannya
Baca Juga
Kadar hormon tiroid yang berlebihan kemudian bisa memicu metabolisme tubuh yang berjalan dengan cepat. Kondisi ini dikenal dengan istilah tirotoksikosis.
Tirotoksikosis ditandai dengan gejala jantung berdebar, tangan yang gemetar (tremor), sering berkeringat, kulit yang lembap, gugup, uring-uringan, lebih sering buang air besar, serta otot yang lemah.
Nafsu makan penderita pun bisa bertambah, namun berat badannya justru menurun. Pasalnya, meski banyak makan, kalori yang masuk ke tubuh tetap tidak terpenuhi karena metabolisme yang sangat cepat.
Seperti telah dikemukakan di atas, wanita lebih rentan terkena penyakit tiroid. Pasalnya, kinerja kelenjar tiroid berhubungan erat dengan hormon estrogen. Bahkan dikatakan bahwa dari delapan wanita, satu di antaranya pernah mengalami masalah pada kelenjar tiroid.
Di samping itu, terdapat beberapa alasan lain mengapa kaum hawa lebih berisiko terkena gangguan tiorid. Apa sajakah alasan tersebut?
Jika Anda memiliki satu atau lebih faktor risiko tersebut, segera hubungi dokter untuk mengecek kadar hormon tiroid Anda. Terlebih jika Anda tengah menjalani program hamil atau tengah mengandung. Kenapa?
Masalahnya, penyakit tiroid dapat menyebabkan komplikasi yang serius pada wanita. Beberapa komplikasi ini bisa meliputi:
Gangguan tiroid dapat ditangani dengan pengobatan yang tepat. Hubungi dan periksakan kondisi Anda ke dokter jika mencurigai adanya masalah pada kelenjar tiroid. Dengan ini, dokter akan menemukan penyebab penyakit tiroid dan solusi yang cocok bagi Anda.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Kondisi mata melotot hingga menonjol keluar dapat menandakan penyakit hipertiroidisme. Namun, ada penyakit lain yang bisa menyebabkannya, seperti leukimia hingga hemangioma.
Penyebab susah hamil cukup beragam, dari usia, gaya hidup yang tidak sehat, gangguan pada sistem reproduksi, hingga gangguan pada kelenjar tiroid. Bagaimana cara tahunya?
Tubuh manusia takkan bisa bekerja dengan baik tanpa fungsi kelenjar tiroid. Kelenjar ini berperan mengatur hormon hingga mengendalikan sel maupun organ.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Sylvia V
Dijawab oleh dr. Elsinda Eka Sari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved