Ulkus dekubitus adalah cedera lokal pada kulit yang rentan terjadi pada area yang melapisi tulang. Penderita diabetes memiliki risiko besar untuk memicu ulkus dekubitus, terutama di area kaki. Mengenali tanda-tanda infeksi luka pada penderita diabetes bisa membantu kesembuhannya. Terlebih, pasien diabetes kerap mati rasa atas luka yang mereka alami.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
9 Jul 2019
Luka di kulit kaki merupakan tanda-tanda infeksi ulkus dekubitus pada penderita diabetes.
Table of Content
Ulkus dekubitus merupakan cedera lokal pada kulit yang rentan terjadi pada area yang melapisi tulang. Tanda-tanda infeksi luka akibat ulkus dekubitus juga kerap dialami penderita diabetes.
Advertisement
Diabetes merupakan salah satu pemicu terjadinya ulkus dekubitus. Jenis luka yang paling umum terjadi pada penderita diabetes biasanya di area kaki karena terkait dengan gangguan saraf dan pembuluh darah.
Biasanya, luka pada penderita diabetes dapat dikenali lewat beberapa tanda-tanda infeksi. Beberapa di antaranya adalah:
Kaki merupakan bagian tubuh yang teridentifikasi sebagai tempat terjadinya luka terbanyak kedua setelah area bokong dekat tulang ekor. Prevalensinya mencapai 28% dari semua pasien yang mengalami ulkus dekubitus.
Penderita diabetes menahun biasanya merasakan mati rasa di saraf-saraf kakinya. Akibatnya, mereka tidak bisa merasakan sakit di kaki mengingat ada peningkatan kadar gula darah dari waktu ke waktu yang merusak pembuluh darah.
Itulah mengapa penderita diabetes kadang tidak merasakan ada luka di kaki atau bagian tubuh mereka yang lain. Kadang orang sekitar atau penderita baru menyadari ketika ada pembengkakan atau luka berdarah di kaki.
Hampir 30-50% pasien diabetes rentan mengalami infeksi. Selain mereka tidak bisa merasakan sakit atau temperatur di kaki, tekanan pada kaki juga sulit dikendalikan. Hal ini memicu terjadinya ulkus dekubitus lebih parah.
Penderita diabetes bisa mengalami luka mulai dari yang ringan hingga parah sekalipun.
Ketika kulit sudah mengalami luka, artinya jaringan di dalamnya rentan terpapar organisme patogenik atau penyebab penyakit. Ketika tanda-tanda infeksi terjadi, artinya ada bakteri-bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Streptococci di luka tersebut.
Apabila sistem kekebalan tubuh tidak dapat melawan tanda-tanda infeksi ini dengan baik, maka kondisinya bisa jadi kian buruk.
Harus diingat bahwa luka apapun pada penderita diabetes harus ditangani dengan sangat serius. Semakin dini diagnosis dan penanganan dilakukan, bisa menghindari kemungkinan terburuk: amputasi.
Baca Juga
Kunci dari menyembuhkan luka pada penderita diabetes adalah dengan memastikan kondisi kesehatannya tetap baik. Berikut ini beberapa hal yang wajib diprioritaskan bagi penderita diabetes yang mengalami tanda-tanda infeksi luka:
Selain beberapa hal di atas, pastikan pula asupan nutrisi maksimal bagi penderita diabetes. Konsultasikan pada dokter perkembangan dari setiap luka. Selain itu, sebagai langkah pencegahan, pasien perlu memeriksakan kondisi kakinya setiap tahun.
Dengan cara ini, dokter bisa memeriksa apakah ada kerusakan kulit, masalah pada kuku, hilangnya respons saraf di kaki, hingga apa alas kaki yang digunakan oleh pasien.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Diabetes melitus adalah penyakit kencing manis atau sakit gula, yang diakibatkan oleh tingginya kadar gula darah. Tak hanya membatasi gula, pasien diabetes juga wajib melainkan total kalori yang dikonsumsi dan menjalani pola hidup sehat.
3 Mei 2019
Perbedaan akut dan kronis adalah pada durasi munculnya gejala dan terjadinya penyakit. Keduanya bisa saja berkembang menjadi parah, atau malah tidak. Penyakit akut umumnya dapat langsung disembuhkan, sedangkan penyakit kronis tidak bisa disembuhkan meski bisa dikontrol.
25 Mei 2020
Gaya hidup milenial yang serba trendy ternyata berisiko buruk bagi kesehatan. Minum boba sambil kerja dapat memicu...
10 Okt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved