Kista bartholin adalah penumpukkan cairan pada kelenjar bartholin. Kista ini berada di bibir vagina dan dapat menyebabkan nyeri hingga infeksi jika membesar.
2023-03-25 03:34:40
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Kista bartholin tumbuh pada kelenjar Bartholin yang berada di bibir vagina
Table of Content
Istilah kista Bartholin mungkin masih asing di telinga Anda. Namun fakta menyebutkan bahwa dua di antara 10 wanita berpotensi mengidap masalah kesehatan ini.
Advertisement
Oleh karenanya, penting untuk mengetahui tanda-tanda kista Bartholin agar Anda bisa segera memeriksakan diri ke dokter dan mendapat penanganan terbaik.
Kelenjar Bartholin terletak di setiap sisi mulut vagina dan berukuran sangat kecil. Karena itu, keberadaannya kerap tidak teraba atau terasa jika dalam kondisi normal.
Kelenjar Bartholin bertugas memproduksi cairan tersebut yang akan mengalir ke vagina melalui saluran tertentu. Fungsi cairan ini adalah melembapkan vagina, serta bertindak sebagai pelumas ketika Anda berhubungan seksual.
Ketika saluran tersebut tersumbat, cairan akan kembali ke kelenjar Bartholin. Sebagai akibatnya, pembengkakan berupa kista bisa terjadi di kelenjar Bartholin.
Kista tersebut dikenal dengan istilah kista Bartholin, dan paling sering dialami oleh wanita berusia 20 hingga 30-an, yang aktif berhubungan seks.
Kista Bartholin biasanya tidak terjadi pada anak-anak karena kelenjar Bartholin yang belum aktif. Sedangkan pada wanita yang sudah memasuki masa menopause, kista ini bisa menyusut dengan sendirinya.
Kemunculan kista Bartholin juga bisa dipicu oleh infeksi bakteri yang memicu penyakit menular seksual, seperti gonore dan klamidia. Namun berbeda dengan penyakit tersebut, kista Bartholin tidak menular, sekalipun lewat hubungan seksual.
Jangan langsung panik ketika menemukan benjolan di bibir vagina (labia) Anda. Pasalnya, tidak semua kista Bartholin mengganggu aktivitas sehari-hari dan membutuhkan penanganan medis.
Tanda dan gejala Bartholin yang tidak membutuhkan pemeriksaan ke dokter meliputi:
Meski begitu, Anda sebaiknya tetap perlu memeriksakannya ke dokter agar mendapatkan diagnosis yang tepat.
Keberadaan kista Bartholin biasanya memang baru disadari oleh wanita ketika ukuran kista membesar atau terinfeksi. Tanda-tanda kista Bartholin yang sudah terinfeksi adalah sebagai berikut:
Ketika mengalami infeksi, kista Bartholin akan semakin besar hingga seukuran bola golf. Isinya bisa penuh dengan cairan maupun gas. Jika kista tumbuh di salah satu labia, satu sisi dari bibir vagina Anda akan tampak menggantung lebih rendah dari sisi bibir yang lain.
Kista Bartholin yang semakin besar dapat menimbulkan nyeri, terutama ketika Anda melakukan hubungan intim atau saat melakukan rutinitas sederhana, seperti duduk dan berjalan.
Saat infeksi tidak segera ditangani, kista Bartholin bisa membentuk abses (benjolan berisi nanah). Abses ini dapat berkembang dengan sangat cepat dan terasa sangat menyakitkan.
Tanda-tanda kista Bartholin yang sudah mengalami abses ialah kulit di sekitarnya menjadi kemerahan, serta sakit dan hangat ketika disentuh. Penderita juga bisa mengalami demam hingga di atas 38 derajat Celcius, maupun keluarnya cairan abnormal dari vagina.
Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Penyakit Vagina dan Penyebabnya
Untuk mengobati kista bartholin, ada beberapa cara yang biasanya akan disarankan oleh dokter, tergantung dari tingkat keparahannya. Berikut ini yang bisa dilakukan apabila penyakit ini sudah mulai menimbulkan gejala yang mengganggu.
Berendam menggunakan air hangat bisa membantu meredakan kista bartholin. Pasalnya, cara ini bisa membuat infeksi yang disebabkan oleh bakteri di kelenjar tersebut mereda dan cairan yang ada di dalamnya pun keluar dengan sendirinya.
Untuk melakukannya, Anda disarankan untuk berendam menggunakan air hangat yang tidak terlalu dalam, yang penting bisa menutupi lokasi kista bartholin berada. Lakukan selama beberapa kali sehari selama tiga atau empat hari.
Pada kondisi kista bartholin yang ukurannya besar, maka prosedur drainase mungkin perlu dilakukan. Prosedur ini hanya boleh dilakukan oleh dokter di bawah pengaruh bius lokal.
Selama melakukan prosedur ini, dokter akan membuat irisan kecil di permukaan kista. Lalu, dokter akan menempatkan semacam selang atau keteter sebagai jalan keluar cairan yang menumpuk di dalam.
Kateter ini biasanya perlu dipasang selama enam minggu hingga cairan benar-benar habis.
Untuk kista bartholin yang terinfeksi, dokter akan meresepkan antibiotik guna meredakannya. Sebelum menentukan kista tersebut terinfeksi atau tidak, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui apabila kista ini disebabkan oleh infeksi menular seksual atau tidak.
Jika kista bartholin menimbulkan rasa nyeri, maka dokter biasanya akan meresepkan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol untuk mengatasinya.
Selain dengan mandi air hangat, Anda juga bisa mengompres kista tersebut dengan kain berbahan lembut yang sudah direndam dengan air hangat.
Laser yang digunakan untuk mengobati kista bartholin adalah laser karbon dioksida. Laser ini merupakan laser dengan fokus tinggi yang bisa menyasar kista dengan tepat dan memicu pembukaan di jaringan sebagai tempat keluarnya cairan dalam kista.
Pengobatan kista bartholin dengan jalan eksisi dilakukan apabila kista terus menerus kambuh meski sudah dilakukan berbagai metode pengoabtan. Eksisi adalah istilah medis untuk pengangkatan jaringan.
Sehingga, jika memang diperlukan, tidak menutup kemungkinan dokter akan menyarankan untuk mengangkat kelenjar bartholin secara keseluruhan agar penyakit ini tidak terus terjadi.
Baca Juga
Jika Anda merasakan kemunculan tanda-tanda kista Bartholin, baik yang normal maupun terinfeksi, langsung periksakan diri ke dokter. Pada dasarnya, setiap benjolan yang tumbuh di area genital harus segera diperiksakan untuk mengetahui apakah berpotensi sebagai gejala kanker atau tidak.
Hanya dokter yang bisa menegakkan diagnosis kista Bartholin. Biasanya, dokter sudah bisa mengambil kesimpulan berdasarkan pemeriksaan fisik pada vagina Anda.
Untuk mengetahui secara pasti mengenai pemicu timbulnya kista Bartholin, dokter akan merekomendasikan Anda untuk menjalani pemeriksaan urine maupun mengambil sampel lendir atau nanah dari kista yang terinfeksi.
Bila Anda sudah berusia 40 tahun, tapi masih mengalami tanda-tanda kista Bartholin, dokter akan mengambil sampel jaringan (biopsi) dari kista. Langkah ini bertujuan memastikan apakah kista tersebut mengandung sel-sel kanker atau tidak.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tidak ada sel-sel kanker, Anda bisa bernapas lega. Kista Bartholin bisa diobati, tapi juga bisa kambuh sewaktu-waktu. Yang jelas, kista Bartholin bisa membuat Anda tidak nyaman meski bukan tergolong sebagai penyakit mematikan.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Berbagai mitos seputar keperawanan wanita bereda di masyarakat, seperti selaput dara robek, tidak berdarah saat malam pertama, hingga operasi selaput dara untuk mengembalikan keperawanan.
Cara mencegah kanker prostat dapat dilakukan dengan perbaikan gaya hidup dan pola makan dengan membatasi makanan tinggi lemak. Pendeteksian dini kanker prostat juga bisa dilakukan untuk mendapat penanganan yang tepat.
Obat keputihan alami dan efektif perlu Anda ketahui. Mulai dari bawang putih, yogurt, hingga minyak kelapa bisa Anda gunakan untuk mengatasi keputihan. Jika cara alami tak juga ampuh meredakan keputihan yang berbau dan berwarna tak wajar, segera hubungi dokter.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved