Dismenore adalah nyeri berat saat menstruasi. Meski saling berkaitan, kondisi ini berbeda dengan PMS atau premenstrual syndrome. Bagamanakah cara membedakannya?
11 Agt 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Dismenore adalah nyeri hebat saat haid
Table of Content
Kram dan nyeri perut ringan saat menstruasi merupakan hal yang wajar. Namun bila nyeri tersebut sampai bisa mengganggu aktivitas harian, kondisi tersebut bisa disebut dismenore.
Advertisement
Dismenore adalah kondisi nyeri haid yang sangat parah. Jangan sampai salah mengira dismenore sebagai PMS yang dialami oleh sebagian besar wanita.
Diperkirakan 90 persen kaum hawa di dunia pernah mengalami PMS. Sementara dismenore adalah gangguan haid yang tidak umum.
Dismenore adalah istilah untuk sakit atau nyeri berlebihan saat menstruasi. Kondisi ini tentu berbeda dengan PMS (premenstrual syndrome).
PMS merupakan sekumpulan gejala yang memengaruhi kesehatan fisik maupun mental wanita sebelum menstruasi atau pada hari-hari awal menstruasi.
Dismenore dan PMS memang bisa saling berkaitan. Meski demikian, gejala PMS umumnya lebih beragam dari gejala dismenore. Selain itu, gejala dismenore umumnya lebih berat dari gejala PMS. Agar lebih jelas, berikut contoh gejala kedua kondisi tersebut.
Gejala PMS lebih umum terjadi sekitar seminggu sebelum menstruasi, dan mereda ketika haid mulai atau pada hari-hari awal datang bulan.
Meski bisa menyebabkan beberapa gejala yang sama, penyebab PMS dan dismenore adalah hal yang berlainan. Mari simak penjelasannya di bawah ini:
Tergantung jenisnya, dismenore adalah kondisi yang bisa terjadi akibat terlalu tingginya kadar hormon prostaglandin atau keadaan tertentu. DIsmenore dibagi menjadi dua tipe, yaitu dismenore primer dan sekunder.
Dismenore primer lebih sering ditemui. Kondisi ini terjadi karena banyaknya prostaglandin dalam tubuh.
Prostaglandin merupakan hormon untuk mengontrol kontraksi dan relaksasi otot rahim untuk meluruhkan lapisan dinding rahim yang tidak dibuahi selama menstruasi. Hormon ini akan menyebabkan kram.
Dismenore primer bisa terjadi sebelum hingga selama menstruasi. Kondisi ini pun cenderung menjadi ringan seiring pertambahan usia atau setelah melahirkan.
Beda dengan dismenore sekunder yang biasanya baru terjadi seiring pertambahan usia. Nyeri haid sebelumnya bisa berlangsung normal, namun berubah menjadi berat pada usia tertentu.
Dismenore sekunder disebabkan oleh kondisi yang mengganggu rahim atau organ reproduksi lain. Contohnya, endometriosis dan fibroid rahim.
Nyeri pada dismenore sekunder dapat bertambah parah seiring waktu, bahkan bisa tetap berlangsung setelah menstruasi selesai.
Di sisi lain, PMS diduga terjadi karena fluktuasi hormon. Misalnya, hormon estrogen, progesteron, dan serotonin. Hormon-hormon ini dapat memengaruhi kontrol emosi dan perasaan pada wanita.
Baca Juga
Secara umum, penanganan keduanya tidak jauh berbeda. Beberapa langkah penanganan PMS dan dismenore adalah sebagai berikut:
Baca Juga
Khusus untuk dismenore, Anda juga bisa menghangatkan area perut dan punggung bawah untuk mengurangi nyeri. Cara ini bisa dilakukan dengan mengompres bagian tersebut atau mandi dengan air hangat.
Sedangkan untuk PMS, Anda pun disarankan untuk mencukupi kebutuhan tidur berkualitas selama delapan jam per hari.
Bila cara-cara penanganan mandiri tidak memberikan hasil atau nyeri yang dirasa sangat parah hingga membuat Anda sulit melakukan berbagai kegiatan, periksakan diri Anda ke dokter.
Dokter dapat mendiagnosis apakah gejala yang Anda alami merupakan dismenore atau PMS. Dokter bisa menjelaskan arti dismenore dan perbedaannya dengan PMS.
Dokter kemudian akan memberikan saran dan penanganan yang tepat. Langkah ini penting karena nyeri sebelum atau selama menstruasi juga bisa menjadi tanda kondisi-kondisi lain. Mulai dari endometriosis, anemia, ataupun gangguan tiroid.
Nyeri haid parah yang dibiarkan terus-menerus tanpa tahu penyebabnya bisa menyebabkan infeksi yang dapat mengganggu fungsi organ reproduksi Anda.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tanda-tanda haid antara lain munculnya jerawat, payudara bengkak dan nyeri, nafsu makan meningkat, kelelahan, sulit tidur, perut kembung, sembelit, hingga sakit kepala.
Gejala PMS yang paling umum adalah payudara terasa kencang. Namun, tidak semua wanita mengalami hal ini.
Pembalut herbal diklaim dapat menutupi bau tak sedap akibat darah menstruasi. Bahan-bahan yang terkandung di dalamnya juga dinilai dapat meredakan nyeri haid, hingga meredakan penyakit yang menyerang organ reproduksi. Benarkah?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved