Bayi tidak BAB lebih dari dua hari adalah normal. Namun, jika ada tanda sembelit, orangtua perlu tahu penyebab dan cara mengatasinya.
2023-03-18 22:00:38
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Mengetahui frekuensi BAB bayi baru lahir. Apakah bayi tidak BAB wajar?
Table of Content
Orangtua perlu mengetahui frekuensi normal BAB bayi baru lahir. Mulai dari pertama kali ia BAB, frekuensi normal, hingga masalah saat bayi tidak BAB sama sekali.
Advertisement
Sebenarnya, apa penyebab bayi jarang BAB? Apakah normal terjadi? Ketahui penyebab hingga cara mengatasinya dalam artikel ini.
Dalam panduan cara merawat bayi, mungkin orangtua sudah mempelajari bagaimana pola buang air besar (BAB). Termasuk dalam urusan membersihkannya dengan benar.
Pada minggu pertama bayi baru lahir, biasanya ia akan lebih sering buang air besar. Untuk itu, orangtua pun sering mengganti popoknya.
Namun, mengutip dari Healthline, secara alami bayi akan jarang BAB atau tidak sama sekali. Hal ini biasanya terjadi saat bayi berusia beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Anda tidak perlu khawatir berlebihan. Pasalnya, bayi tidak BAB masih terhitung normal selama ia masih menyusu seperti biasa dan berat badannya bertambah. Jadi, jangan khawatir dengan frekuensi BAB si Kecil.
Penyebab bayi jarang atau tidak BAB juga dipengaruhi dari asupan makanannya. Yaitu, apakah ia mengonsumsi ASI atau susu formula.
Pada bayi yang mengonsumsi ASI, di hari pertama dan kedua kehidupannya akan BAB 1-2 kali dalam sehari.
Namun, setelah hari kelima bayi akan BAB lebih sering. Misalnya, lima kali dalam sehari.
Setelah bayi berusia 6 minggu, kemungkinan frekuensi buang air besarnya pun akan menjadi lebih sedikit. Bahkan, bayi bisa tidak BAB 2 hari atau hanya BAB satu kali dalam seminggu.
Bayi yang mengonsumsi ASI tapi jarang atau tidak BAB adalah normal. Alasannya, karena ASI memiliki keseimbangan nutrisi untuk tubuh. Jadi, kotoran yang keluar pun lebih sedikit.
Baca Juga
Susu formula menyebabkan feses bayi bergerak lebih lambat ke usus. Jadi, kemungkinan bayi lebih jarang BAB. Dalam fase baru lahir, ia bisa BAB sekitar tiga atau empat kali dalam sehari.
Setelah beberapa bulan, pencernaannya bisa menjadi lebih lancar, lebih jarang BAB, atau bayi tidak BAB selama 2 hari, tergantung pada sistem pencernaannya.
Baca Juga
Frekuensi BAB bayi yang minum ASI dan susu formula cenderung melambat pada usia 6-8 minggu karena sistem pencernaannya semakin matang.
Pada fase ini, bayi tidak BAB selama 2 hari atau berhari-hari adalah hal yang normal. Misalnya, hanya terjadi satu atau dua kali dalam seminggu.
Akan tetapi, orangtua juga bisa melihat kondisinya. Apakah ia merasa tidak nyaman, rewel, atau tidak ceria seperti biasanya.
Apabila bayi tidak BAB disertai dengan nafsu makannya berkurang atau konsistensi kotoran mengeras, bisa menjadi tanda bayi konstipasi atau sembelit.
Penyebab utama bayi sembelit adalah karena ia tidak mendapatkan cukup cairan. Kondisi ini umum terjadi saat bayi sudah masuk fase MPASI.
Dalam suatu penelitian, disebutkan bahwa sembelit adalah kondisi yang sering terjadi pada bayi dan anak. Namun, orangtua perlu memahami pula tanda bahayanya, seperti:
Berikut adalah beberapa tips untuk membantu melancarkan bayi tidak BAB selama 2 hari atau lebih, sekaligus meringankan konstipasi, seperti:
Baringkan bayi, lalu gerakkan kakinya secara pelan seperti mengayuh sepeda. Ini bisa membantu kotoran bergerak.
Baca Juga
Konstipasi parah cukup jarang terjadi pada bayi.
Akan tetapi jika bayi usia 6 minggu mengalaminya, Anda perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.
Segera bawa anak ke dokter jika bayi tidak BAB disertai beberapa gejala, seperti:
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai penyebab bayi yang jarang atau tidak BAB selama lebih dari 2 hari, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Puting payudara yang gatal bisa terasa sangat tidak nyaman. Rasa gatal ringan adalah hal yang umum. Namun, berhati-hatilah saat gejala memburuk sampai terluka.
Abses perianal adalah kumpulan nanah di sekitar anus. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menimbulkan fistula (lubang) antara area abses dan kulit yang berbahaya.
Bentuk anatomi lambung tampak seperti kantong berbentuk huruf J. Fungsi lambung adalah untuk mengolah makanan, menyingkirkan zat berbahaya, menyimpan makanan, dan menyerap zat yang baik untuk tubuh.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved