Porsi makan bayi 6 bulan adalah 2 hingga 3 sajian dalam sehari. Berikan MPASI sebanyak 2 hingga 3 suap dalam satu porsi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
23 Agt 2019
Porsi makanan bayi diberikan bertahap dari satu sendok teh ke satu sendok makan
Table of Content
Porsi makan bayi 6 bulan adalah satu sendok teh. Jika sudah terbiasa, Anda bisa tambah porsinya menjadi 1 sendok makan sebanyak 2 hingga 3 kali suap.
Advertisement
Selain porsi makan bayi 6 bulan, tekstur dan jenis makanan padat pun perlu diperhatikan.
Anda juga perlu melihat apakah bayi sudah siap untuk mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI).
Sebelum memperkenalkan bayi pada makanan padat, Anda mesti yakin bahwa ia memang benar-benar siap makan. Coba cermati apakah ada tanda-tanda berikut ini pada bayi Anda:
Setidaknya, bayi berusia 4 bulan untuk siap menerima MPASI. Hal ini supaya sistem pencernaannya siap menerima makanan padat.
Pada usia ini, enzim-enzim pencernaan yang diperlukan untuk mencerna makanan padat sudah mulai diproduksi di sistem cernanya.
Walau mungkin bayi telah bisa diberi makanan padat pada usia 4 bulan, kebanyakan ahli menyarankan untuk menunggu hingga ia berusia 6 bulan. Mengapa?
Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif hingga 6 bulan memiliki risiko lebih rendah untuk menderita alergi pada bayi, diabetes, dan obesitas.
Kalau diperhatikan, setiap bayi pasti sering sekali mendorong-dorong lidahnya keluar dari mulut
Kebiasaan ini merupakan refleks bayi yang bertujuan mencegah bayi tersedak, dengan cara mendorong makanan atau benda padat lainnya keluar dari mulut.
Jika refleks mengeluarkan lidah tersebut sudah berhenti, berarti bayi sudah siap menerima makanan padat.
Anda bisa mengeceknya dengan cara meletakkan secuil makanan bayi di mulut buah hati.
Kalau makanan tersebut didorong keluar mulut, ini berarti refleks mendorong dengan lidah masih ada. Jadi, Anda sebaiknya menunda dulu untuk memberikan makanan padat.
Saat Si Kecil mau mengulum dan menelan secuil makanan yang diletakkan di mulutnya, berarti ia telah siap makan.
Perhatikan juga kemampuan buah hati untuk duduk. Bila ia sudah bisa duduk dengan kepala tegak, tanpa atau hanya dengan sedikit sanggahan, ini menandakan bahwa ia telah siap untuk diberi makanan padat.
Saat lapar, bayi umumnya akan menjadi rewel, gelisah, atau menangis.
Apabila tanda-tanda tersebut tetap muncul meski Anda sudah menyusui buah hati dengan porsi yang cukup, hal ini dapat mengindikasikan bahwa bayi lapar dan perlu makanan padat sebagai tambahan susu.
Apabila bayi Anda terus memperhatikan setiap kali Anda makan, tampak mengincar makanan Anda, atau bahkan berusaha meraih apa yang Anda makan, artinya ia mulai tertarik dengan makanan.
Tanda lainnya adalah bayi membuka mulut saat Anda pura-pura hendak menyuapkan sesuatu padanya.
Lantas, berapa suap bayi 6 bulan makan? Bayi 6 bulan hanya butuh 2-3 suap makanan halus yang terbuat dari buah-buahan ataupun sayuran dalam satu porsi.
Namun, sebenarnya, porsi makan bayi 6 bulan amat sangat bergantung pada Si Kecil. Porsi makan bayi 6 bulan dalam sehari pun hanya sebanyak 2-3 porsi.
Dalam hal ini, Si Kecil bisa mengonsumsi porsi makan bayi 6 bulan dengan jumlah buah dan sayur lunak sebanyak 100 hingga 340 gram.
Namun, perlu diingat, memulai makanan padat pada bayi 6 bulan hanya merupakan makanan pendamping ASI. Artinya, Anda tidak boleh meninggalkan ASI setelah Anda mulai memberikan porsi makan bayi 6 bulan.
Baca Juga
Untuk itu, selain memberikan porsi makan bayi 6 bulan, Anda pun tetap harus memberi ASI sebanyak 8-10 kali dalam sehari. Pemberian ASI pun berselang selama 3-4 jam sekali.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun menganjurkan, takaran makan bayi 6 bulan pun akan memberikan energi tambahan pada bayi sebanyak 200 kkal.
Dalam hal ini, asupan total energi harian dari porsi makan bayi 6 bulan adalah 600 kkal. Tentu, sebagian besar didapat dari asupan ASI.
Selain memerhatikan porsi makan bayi 6 bulan, MPASI bayi 6 bulan sebaiknya yang kaya akan mineral, seperti zinc dan zat besi.
Riset yang diterbitkan The Journal of Nutrition memaparkan, kedua jenis mineral ini berguna untuk pertumbuhan, pembentukan sel darah merah, dan perkembangan saraf bayi.
Terlebih, kebutuhan zat besi meningkat sejak bayi menginjak usia 4 bulan hingga 12 bulan.
Sementara, bayi harus memenuhi kebutuhan zinc yang cukup tinggi pertumbuhan tubuhnya yang sangat cepat sejak awal kehidupan.
Makanan yang kaya akan zat besi bisa Anda dapatkan dari:
Sementara, Anda bisa memberikan makanan sebagai sumber zinc dari:
Saat memulai MPASI, hal yang harus Anda perhatikan selain porsi makan bayi 6 bulan adalah cara pemberian makanan.
Inilah cara memberi makan bayi 6 bulan yang dianjurkan:
Aturan makan bayi 6 bulan yang harus Anda perhatikan adalah dengan beri 1 sendok teh sereal ataupun bubur yang telah dicampur 4-5 sendok teh ASI atau susu formula.
Apabila bayi sudah mulai menikmati makanan bayi 6 bulan tersebut, tambah takaran menjadi 1 sendok makan.
Aturan makan bayi 6 bulan selanjutnya, pastikan Anda memerhatikan tekstur MPASI 6 bulan agar tidak terlalu kasar dan menyebabkan bayi tersedak.
Tekstur makanan bayi 6 bulan adalah makanan padat yang dihaluskan. Dalam hal ini, untuk mendapatkan tekstur bubur bayi 6 bulan yang ideal, Anda bisa menyaring makanan (puree) ataupun dilumat dengan halus (mashed).
Aturan makan bayi 6 bulan yang harus Anda perhatikan adalah tunggu selama setidaknya 3 hari untuk melihat reaksi tubuh setelah mengonsumsi makanan bayi 6 bulan.
Jika tidak ada reaksi alergi berupa diare, ruam, maupun muntah, lanjut berikan jenis MPASI tersebut.
Menambah madu ataupun susu sapi memang akan menambah rasa pada makanan bayi. Namun, hal ini tidak berlaku pada aturan makan bayi 6 bulan.
Untuk itu, jangan memberikan madu untuk bayi dan susu sapi sebagai penambah rasa. Spora pada madu menyebabkan bayi botulisme.
Susu sapi mengandung protein kasein susah dicerna pada bayi di usia yang baru menginjak 6 bulan.
Makanan bayi lainnya yang berbahaya adalah ikan dengan tinggi merkuri, misalnya tuna atau makarel. Keracunan merkuri pada bayi sebabkan gangguan saraf.
Baca Juga
Buah alpukat, ubi, labu, kentang, buah pir, buah apel, bahkan daging ayam yang dijadikan puree atau mashed bisa jadi pilihan.
Namun ingatlah, aturan makan bayi 6 bulan ini: bubur bayi sebaiknya dibuat tanpa tambahan garam dan gula.
Pastikan seluruh bahan yang digunakan untuk membuat MPASI matang seutuhnya. Aturan makan bayi 6 bulan ini harus diikuti agar tidak menyebabkan keracunan makanan akibat infeksi bakteri dan mikroorganisme lainnya.
The American Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan jus buah kepada bayi di bawah usia satu tahun.
Sebab, jus buah tidak bisa memberikan manfaat dari nutrisi bagi bayi di usia ini.
Bahkan, jika ia sudah mencapai usia 1 tahun, jumlah jus buah pun dibatasi sebanyak 4 hingga 6 ons per hari saja.
Selera makan tiap bayi berbeda-beda dan bisa berubah-ubah. Jadi, tak perlu terlalu ketat dalam mengikuti porsi makan bayi 6 bulan, baik dari segi kalori yang masuk atau jumlah suapan yang diberikan pada Si Kecil.
Santai saja dan perhatikan tanda-tanda saat bayi sudah kenyang berikut ini:
Porsi makan bayi 6 bulan bisa diberikan sedikit demi sedikit secara bertahap. Tidak hanya porsi, Anda pun harus memerhatikan aturan makan bayi 6 bulan
Anda bisa cermati makanan yang dianjurkan, cara memberikannya, hingga tekstur yang cocok untuk pencernaan bayi.
Dengan memperhatikan kesiapan bayi untuk makan, Anda diharap tidak bingung lagi untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk memberikan MPASI.
Bila Anda ingin memulai memberikan MPASI untuk bayi 6 bulan, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari
Referensi
Artikel Terkait
Salah satu manfaat alpukat untuk bayi adalah membantu pertumbuhan dan perkembangan otak dan sistem saraf pusat dari kandungan lemak sehat dan folat yang tinggi di dalamnya.
9 Feb 2022
Puding untuk bayi sebaiknya diberikan ketika bayi telah memasuki masa MPASI atau sekitar usia 6 bulan. Sesuaikan kadar pemanis seperti gula dengan usia bayi Anda.
27 Apr 2023
MPASI dini biasanya direkomendasikan untuk bayi yang belum mencapai berat badan ideal. Namun, MPASI yang diberikan sebelum bayi berusia 6 bulan bisa memicu risiko obesitas hingga diare.
23 Okt 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved