Penyebab kram otot adalah kurangnya asupan cairan, rendahnya kadar elektrolit di tubuh, tingkat stres yang tinggi, terlalu banyak mengonsumsi kafein, kurang tidur dan kelelahan, dan efek samping obat tertentu. Untuk mengatasinya bisa dilakukan di rumah atau dengan dokter.
30 Jul 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penyebab kram otot salah satunya adalah kekurangan cairan dan mineral
Table of Content
Penyebab kram otot tak selalu berkaitan dengan cedera olahraga. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja meski ia tidak aktif melakukan aktivitas fisik. Sebab, kekurangan mineral, kurang minum, hingga stres bisa memicu otot jadi tegang dan nyeri.
Advertisement
Kram otot bisa terjadi di banyak area tubuh, namun biasanya ini terjadi pada tubuh bagian paha, betis, tangan, lengan, perut, tulang rusuk, dan lengkungan telapak kaki. Meskipun para dokter tidak selalu yakin dengan penyebab kram otot terjadi, ada beberapa pemicu dan penyebab umum yang dapat mengakibatkan kram.
Berikut ini beberapa penyebab kram otot yang perlu Anda ketahui:
Apabila Anda merasakan kram tanpa penyebab pasti, cobalah periksa apakah Anda sudah mendapat cukup minum? Pasalnya, tubuh yang kekurangan air dapat menyebabkan otot Anda berkedut dan kejang.
Yang perlu Anda pahami, kurangnya air ini juga berpengaruh pada hilangnya elektrolit dan mineral. Pasalnya saat Anda berkeringat dan banyak mengeluarkan cairan tubuh, air dan elektrolit tubuh akan mengalami penyusutan. Jadi, cobalah untuk memperbanyak asupan air jika Anda kerap merasa kram.
Otot-otot Anda dapat berfungsi dan bekerja dengan adanya asupan mineral, seperti kalium dan magnesium. Jika Anda kekurangan asupan mineral, otot-otot dalam tubuh akan memberikan pesan dengan menunjukkan kram dan kejang.
Kekurangan mineral atau elektrolit dapat terjadi setelah Anda berkeringat atau berolahraga. Selain itu, kondisi tubuh yang kurang fit akibat diare atau muntah-muntah juga dapat menjadi menyebab rendahnya elektrolit dalam tubuh.
Saat sedang mengalami banyak tekanan, baik itu dari kantor, kampus, atau rumah, Anda akan merasakan dampaknya langsung pada kebugaran tubuh. Tidak heran, sakit kepala dan insomnia kerap muncul pada seseorang yang mengalami stres.
Selain itu, stres dan tekanan juga dapat memicu timbulnya ketegangan dan rasa sakit pada otot-otot tubuh. Untuk itu, cobalah untuk melakukan teknik relaksasi seperti dengan melakukan pijat dan meditasi.
Terlalu banyak mengonsumsi kafein juga dapat memicu terjadinya kram pada otot-otot tubuh. Pasalnya, kafein yang terlalu banyak dapat memicu kontraksi dan ketegangan pada otot-otot.
Gejala yang muncul lebih pada otot yang bergetar atau berkedut. Selain kafein, asupan stimulan seperti amfetamin juga memberikan gejala dan efek yang sama.
Apabila Anda sedang melakukan beragam aktivitas berat, jangan khawatir jika otot Anda terasa berkedut atau kejang. Hal ini terjadi sebagai salah satu cara tubuh memberikan sinyal bahwa Anda membutuhkan istirahat.
Jadi, pastikan untuk segera beristirahat, khususnya berikan waktu otot-otot tertentu untuk relaksasi.
Apabila Anda memiliki penyakit darah tinggi atau jantung, Anda akan mendapatkan obat dengan kandungan air tinggi atau yang juga populer dengan sebutan obat diuretik. Obat-obatan ini akan membuat Anda lebih banyak buang air kecil.
Inilah yang mengakibatkan penurunan jumlah kalium dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan kejang otot.
Obat-obatan lain, seperti beberapa antidepresan juga memiliki efek samping berupa kejang dan kedutan pada otot, serta beberapa obat epilepsi dan psikosis juga dapat menimbulkan efek berupa kedutan pada kelopak mata.
Penyempitan pembuluh darah yang bertugas mengalirkan darah ke area kaki bisa memicu terjadinya kram saat olahraga. Kondisi ini disebut sebagai aterosklerosis. Kram akan reda setelah Anda berhenti berolahraga.
Itulah beberapa penyebab kram otot yang terjadi sehari-hari. Pastikan untuk selalu menjaga asupan cairan tubuh, mineral, vitamin, serta mengatur jadwal ideal beraktivitas dan istirahat untuk menghindari kram otot terjadi.
Baca Juga
Risiko seseorang mengalami kram otot dapat meningkat karena hal-hal di bawah ini:
Seiring bertambahnya usia, maka massa otot pun akan terus berkurang. Hal ini membuat otot yang masih sehat harus bekerja ekstra keras untuk menopang tubuh. Sehingga, risiko terjadinya kram akan meningkat.
Karena banyaknya perubahan yang terjadi di tubuh, termasuk dengan adanya kenaikan berat badan cukup signifikan, Ibu hamil berisiko lebih besar mengalami kram otot.
Beberapa penyakit yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kram otot antara lain diabetes, gangguan saraf, dan penyakit tiroid.
Saat Anda mengalami kram otot, yang dapat Anda lakukan di rumah untuk mencegah atau meredakan kram semakin parah adalah dengan cara-cara berikut:
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami kram otot yang parah dan mengganggu kegiatan sehari-hari Anda.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cedera memang tidak dapat diprediksi, terutama jika terjadi saat berolahraga. Namun, bukan berarti tidak ada cara untuk mencegah cedera olahraga yang dapat Anda lakukan.
Sarkopenia terjadi akibat hilangnya massa dan kekuatan otot pada lansia. Kenali lebih jauh pengertian, penyebab, faktor risiko, pencegahan, hingga pengobatan sarkopenia di sini.
Cara mengurangi nyeri otot setelah olahraga antara lain kompres es, kompres hangat, pijat, dan minum obat pereda nyeri. Untuk mencegahnya jangan lupa pemanasan dan pendinginan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved