logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Jangan Asal Cabut, Ini Fungsi Bulu Hidung bagi Tubuh dan Tips Aman Mencukurnya

open-summary

Fungsi bulu hidung sangat penting untuk kesehatan. Nose hair berperan menyaring udara dari partikel asing agar tidak masuk ke paru-paru, membantu mempertahankan kelembapan udara yang dihirup, dan menurunkan risiko asma.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

2 Agt 2022

Bulu hidung memiliki peran untuk menghalau debu masuk ke sistem pernapasan

Bulu hidung memiliki peran untuk menghalau debu masuk ke sistem pernapasan

Table of Content

  • Apa fungsi dari bulu hidung?
  • Apakah bulu hidung boleh dicabut?
  • Cara aman mencabut bulu hidung 
  • Catatan dari SehatQ

Mungkin ada yang meremehkan keberadaannya, padahal fungsi bulu hidung cukup penting bagi sistem pertahanan tubuh. Adanya nose hair membantu menghalau debu, alergen, dan partikel lainnya agar tidak masuk ke dalam paru-paru.

Advertisement

Di sisi lain, ada juga orang yang terbiasa mencabut rambut hidung. Apabila berlebihan, ini akan membuat Anda lebih sensitif terhadap alergen di sekitar. 

Apa fungsi dari bulu hidung?

Bulu hidung merupakan bagian alami dalam tubuh manusia yang juga memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Ada beberapa fungsi bulu hidung yang perlu Anda ketahui, antara lain:

1. Filter udara alami 

Bulu hidung berfungsi untuk menyaring udara yang dihirup dari partikel asing. Rambut-rambut halus di hidung merupakan penyaring debu, serbuk sari, dan alergen lainnya agar tidak terhirup serta masuk ke dalam paru-paru. 

Ketika ada partikel asing masuk ke hidung, mereka akan menempel di lapisan lendir tipis di rambut hidung. 

Sebagai respons, seseorang akan mengalami batuk atau bersin. Tidak menutup kemungkinan pula, partikel itu tertelan dan hancur bersamaan dengan proses cerna.

2. Mencegah lendir masuk ke paru-paru 

Di saat yang sama, fungsi bulu hidung ini juga selaras dengan peran rambut berukuran sangat kecil (mikroskopik) bernama cilia. Bulu halus yang terletak di rongga pernapasan ini juga membantu mendorong lendir dan partikel asing lain agar tidak sampai masuk ke paru-paru.

Cilia bergerak maju mundur secara konstan untuk mengusir molekul berbahaya yang masuk ke tenggorokan. Bahkan, bulu halus ini bekerja beberapa lama hingga seseorang telah meninggal dunia sekalipun.

Itulah yang membuat terkadang, ahli forensik meraba area cilia untuk menentukan secara pasti kapan waktu meninggalnya seseorang.

3. Menjaga kelembapan udara

Fungsi bulu hidung tak berhenti sebagai bagian dari pertahanan tubuh saja. Mereka juga menjaga udara tetap lembap hingga masuk ke saluran pernapasan. Kelembapan sekitar 40-50% adalah yang paling ideal untuk kulit dan juga sinus.

4. Mencegah asma dan rhinitis alergi 

Fungsi hidung yang dapat menyaring udara dari berbagai alergen dan partikel asing juga bisa menurunkan risiko asma dan rhinitis alergi. 

Menariknya, para peneliti di Hacettepe University School of Medicine di Turki menemukan korelasi antara lebatnya rambut hidung dengan kesehatan. Berdasarkan penelitian yang mereka lakukan, pasien dengan bulu hidung akan lebih rentan terhadap peningkatan paparan alergen di saluran udara.

Baca Juga

  • Perbedaan Parasetamol dan Ibuprofen, Mana yang Ampuh Atasi Peradangan?
  • Gerakan Senam Diabetes dan Manfaatnya untuk Menjaga Kadar Gula Darah
  • Masih Percaya Ramalan Atau Tes Kepribadian Online? Awas Terjebak Barnum Effect

Apakah bulu hidung boleh dicabut?

Mengingat fungsi bulu hidung untuk menjaga kesehatan sangat penting, Anda boleh mencukurnya, tapi harus hati-hati dan jangan berlebihan. 

Terkadang, ada orang yang merasa terganggu ketika bulu hidung tumbuh lebat dan panjang. Padahal, pertumbuhan rambut hidung adalah hal yang wajar seiring bertambahnya usia seseorang. Sama seperti yang terjadi di rambut sekitar telinga dan punggung. 

Lebih jauh lagi, kebiasaan mencabut bulu hidung bisa menimbulkan komplikasi seperti:

1. Rambut tumbuh ke dalam

Disebut juga dengan ingrown hair, ini adalah jenis komplikasi yang paling umum terjadi ketika mencukur rambut atau bulu di badan. Kondisi ini bisa terjadi ketika rambut yang sudah tercukur justru tumbuh masuk ke dalam kulit dan tidak bisa keluar dari folikelnya.

Utamanya, kondisi ini paling rentan terjadi di tempat yang rambutnya kerap dicukur seperti wajah, ketiak, dan kemaluan. Ciri-cirinya adalah muncul benjolan seperti jerawat, iritasi, disertai dengan rasa gatal dan nyeri.

2. Nasal vestibulitis

Mencabut bulu hidung terlalu banyak juga bisa menjadi penyebab penyakit. Ini meningkatkan risiko timbulnya infeksi di beberapa bagian hidung. Nasal vestibulitis, misalnya. 

Ini adalah infeksi yang terjadi pada bagian rongga hidung yang disebut nasal vestibule, yaitu bagian dalam hidung yang menonjol di wajah. Umumnya, infeksi ini terjadi ketika infeksi bakteri Staphylococcus masuk ke dalam luka di wajah.

Setiap jenis luka–baik yang kecil sekalipun–bisa menjadi pintu masuknya bakteri. Termasuk luka akibat mencabut bulu hidung, tindik hidung, membuang ingus berlebihan, atau cara mengupil yang salah.

Gejala yang paling umum muncul adalah kemerahan di dalam dan luar lubang hidung, benjolan seperti jerawat di tempat tumbuhnya rambut hidung, kerak di sekitar bulu hidung, hingga rasa nyeri.

3. Nasal furunculosis

Infeksi cukup dalam pada folikel bulu hidung disebut dengan nasal furunculosis. Kondisi ini paling umum terjadi pada orang yang menderita masalah autoimun. Gejalanya adalah rasa nyeri, bengkak, dan tampak kemerahan.

Pada kasus yang lebih langka, kondisi ini bisa mengakibatkan komplikasi serius. Utamanya, apabila infeksi melebar ke pembuluh darah yang berakhir ke otak.

4. Risiko asma

Bahaya mencabut bulu hidung terlalu banyak juga dapat meningkatkan risiko asma. Alasannya karena tidak ada cukup nose hair yang bisa mengusir debu dan alergen sebelum masuk ke rongga hidung.

Menurut sebuah studi pada tahun 2011, terlihat hubungan antara bulu hidung dan risiko mengalami asma pada orang yang menderita alergi musiman.

Partisipan studi sebanyak 233 orang dibagi dalam 3 kelompok. Ada yang tidak memiliki rambut hidung atau sedikit sekali, sedang, dan lebat. Hasilnya, partisipan dengan jumlah nose hair paling sedikit berisiko lebih signifikan menderita asma.

Cara aman mencabut bulu hidung 

Mempertimbangkan manfaat dan risikonya, Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana cara mengatasi bulu hidung yang kepanjangan? Berikut ini beberapa cara aman mencabut rambut hidung yang bisa Anda lakukan:

1. Trimmer

Pemangkas rambut hidung atau nose trimmers merupakan cara paling aman dan mudah untuk mencabut bulu hidung. 

Alat pemangkas dirancang khusus dengan ujung yang bulat dilengkapi pisau cukur listrik. Ini bisa memudahkan pencabutan nose hair. 

2. Laser

Untuk mencabut bulu hidung yang aman, Anda juga bisa menggunakan laser hair removal. 

Metode ini bukan hanya mencukur, tapi juga menghilangkan bulu hidung hingga ke akar. Dalam prosesnya, dokter akan memanaskan akar rambut dengan laser dan menghancurkannya. 

Hanya saja, metode ini memiliki risiko tersendiri, seperti dapat melukai selaput lendir di dalam hidung.

3. Waxing

Anda juga bisa menggunakan waxing khusus untuk mencabut bulu hidung. Meski cara ini lebih lama dan kurang dianjurkan, menghilangkan rambut hidung dengan waxing bisa bertahan hingga 4 minggu. 

Jika memilih metode waxing, pastikan Anda membaca dan mengikuti instruksi dengan seksama. Jika area yang di-waxing terasa sakit dan lunak, kompres area tersebut dengan handuk telah dibasahi air hangat. Ini dapat membantu meredakan nyeri. 

Catatan dari SehatQ

Mengingat fungsi bulu hidung sangatlah krusial sebagai tameng dari debu, serbuk sari, dan pemicu alergi lainnya, sebaiknya Anda bijak mencabutnya. Apabila menjadi kebiasaan atau terlalu sering dilakukan, bukan tidak mungkin partikel asing ini justru masuk ke dalam paru-paru.

Risiko lain mencabut bulu hidung adalah terjadi infeksi dan masalah lain di hidung. Ini justru lebih berbahaya karena menyebabkan komplikasi baru. 

Apabila ingin cara aman mencabut bulu hidung, bisa menggunakan trimmer maupun terapi laser. Pertimbangkan matang-matang sebelum melakukan prosedur pencabutan rambut hidung. Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kedua opsi itu, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

hidup sehatpola hidup sehat

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved