Cara menggosok gigi yang benar untuk anak SD perlu dilakukan dengan langkah yang tepat, mulai dari menyikat gigi dengan sudut 45 derajat ke arah gusi dan gigi, menyikat gigi secara lembut dan perlahan, hingga membersihkan pinggiran gusi.
27 Des 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Saat anak sudah mencapai usia 3 tahun, Anda bisa mengajarinya untuk menyikat gigi sendiri
Table of Content
Mengajarkan cara menggosok gigi yang benar untuk anak SD harus dilakukan oleh orangtua. Selain menjadi bekal sepanjang hidup, langkah ini juga berguna untuk menjaga kesehatan mulut dan mencegah kerusakan pada gigi anak.
Advertisement
Oleh karena itu, simak cara menggosok gigi yang baik dan benar pada anak, serta tips agar mereka mau menyikat giginya secara rutin.
Sebelum meminta anak untuk melakukannya sendiri, Anda bisa memberikan contoh langkah-langkah menggosok gigi yang benar. Nantinya, berikan pengertian kepada anak untuk mengikuti apa yang telah Anda ajarkan.
Berikut adalah cara menggosok gigi yang benar untuk anak SD:
Penting bagi anak untuk memahami berbagai aturan menggosok gigi di atas supaya mereka bisa terbiasa mempraktikkannya hingga dewasa.
Selain itu, bantu anak untuk mengetahui urutan menggosok gigi yang benar. Dengan begitu, kesehatan giginya diharapkan senantiasa terjaga.
Pada anak yang lebih kecil, pasta gigi baru boleh dipakai ketika usia anak lebih dari 18 bulan dan mampu berkumur dengan benar. Jika masih berusia di bawah 18 bulan, Anda cukup menyikat gigi anak dengan air saja.
Supaya lebih aman, tidak ada salahnya untuk berkonsulasi terlebih dahulu dengan dokter untuk meminta rekomendasi pasta dan sikat gigi anak yang tepat.
Baca Juga
Setelah memahami cara sikat gigi yang benar pada anak, Anda juga disarankan untuk mengetahui waktu tepat untuk mulai menyikat gigi mereka.
Gigi pertama anak biasanya muncul di usia 6 bulan. Pada saat itu, Anda dapat mulai memperkenalkan aktivitas menyikat gigi.
Sebagai awalan, bersihkan gigi anak Anda menggunakan kain halus basah atau sikat gigi mungil dengan bulu yang lembut.
Ketika anak mulai tumbuh, minta mereka untuk mulai menyikat giginya sendiri.
Tidak ada patokan pasti mengenai waktu yang tepat untuk belajar menyikat gigi, tetapi dokter biasanya menyarankan untuk menunggu hingga empat gigi anak muncul dalam satu baris.
Selain itu, ada pula yang menyarankan untuk menunggu setidaknya hingga anak berusia 2 atau 3 tahun.
Maka dari itu, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi terkait waktu yang tepat untuk mengajarkan anak menggosok gigi.
Baca Juga
Sikat gigi sebanyak dua kali sangatlah penting untuk kesehatan mulut dan gigi anak. Terdapat dua waktu yang tepat untuk menyikat gigi, yakni di pagi hari untuk menghilangkan bakteri yang menumpuk di mulut, dan di malam hari, guna membersihkan gigi dari bakteri dan memperkuat enamel.
Selain itu, beberapa orangtua juga mungkin ingin membiasakan anak untuk menyikat gigi setelah si kecil makan. Namun ingat, tunggulah sekitar 30 menit sebelum anak menyikat giginya setelah makan.
Sebagian orangtua mungkin bertanya-tanya, kenapa sikat gigi harus 30 menit setelah makan?
Ternyata, gigi anak dapat menjadi lemah setelah makan akibat berbagai senyawa yang dikandung makanan yang baru saja dikonsumsi.
Menunggu sekitar 30 menit setelah makan dianggap dapat membantu menyeimbangkan kadar pH di dalam mulut, serta memberikan waktu untuk gigi dan enamelnya untuk mengeras. Setelah itu, barulah anak boleh menyikat giginya.
Hal ini dilakukan agar kesehatan gigi dan enamel anak tetap terjaga dan tidak mengalami kerusakan saat sedang menyikat giginya.
Dikutip dari Healthline, menunggu 30 menit setelah makan untuk menyikat gigi anak dianggap sebagai cara terbaik untuk menjaga kesehatan gigi tanpa harus merusak enamel.
Sementara itu, The American Dental Association merekomendasikan Anda atau anak untuk menyikat gigi sekitar 60 menit setelah mengonsumsi makanan yang rasanya asam. Lagi-lagi, hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan enamel.
Saat diminta menyikat gigi, kadang anak merasa malas dan memilih untuk tidak melakukannya. Untuk meningkatkan kemauan anak menggosok gigi, berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
Untuk meningkatkan kemauan menggosok gigi, biarkan mereka menentukan sikat gigi anak dan pasta gigi apa yang hendak dipakainya.
Memberi anak kesempatan untuk memilih sikat dan pasta gigi sesuai keinginannya sendiri dapat meningkatkan semangatnya untuk menyikat gigi.
Selain memberi tahu anak tentang teknik menyikat gigi yang benar, beri kesempatan bagi mereka untuk belajar menyikat giginya sendiri.
Jika Anda merasa khawatir giginya tidak disikat secara benar dan bersih, ajarkan anak dengan melakukannya secara bergantian.
Sebagai contoh, mintalah anak untuk menggosok giginya sendiri pada pagi hari. Pada malam hari, giliran Anda yang bertugas untuk menyikat gigi anak, sambil mengajarinya cara yang baik dan benar.
Menggosok gigi bersama anak dapat mendorong mereka untuk meniru yang Anda lakukan. Gunakan kesempatan tersebut untuk mengajari si kecil cara menyikat gigi yang benar.
Selain itu, Anda bisa mengajak anak untuk berlomba agar terasa menyenangkan di matanya. Jangan lupa untuk menjadikan situasi ini sebagai kesempatan untuk mengajarkan cara sikat gigi yang baik dan benar kepada anak.
Ketika anak selesai menyikat gigi, berikan pujian untuk memicu semangatnya, Minta juga dokter gigi untuk memberi si kecil pujian ketika berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.
Mendapatkan pujian dari orang lain dapat memicu semangat mereka untuk berbuat lebih baik lagi ke depannya.
Agar anak menggosok giginya dengan benar, Anda bisa menceritakan kisah tentang aktivitas menggosok gigi kepadanya.
Jangan ragu untuk mengarang cerita yang mengikutsertakan karakter kartun favoritnya. Jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk mengajarkan cara menggosok gigi yang benar untuk anak SD.
Cobalah untuk menjadikan aktivitas sikat gigi setiap sehabis makan dan sebelum tidur sebagai rutinitas anak.
Lakukan secara perlahan-lahan saja sampai anak bisa konsisten melakukannya. Jika sudah menjadi rutinitas, mereka akan terbiasa untuk menyikat giginya tanpa perlu dipaksa.
Anda juga bisa memberikan hadiah agar anak mau melakukan cara menyikat gigi yang baik dan benar.
Hadiah yang diberikan tidak perlu mahal. Stiker atau membacakan cerita sebelum tidur juga bisa menjadi hadiah berharga supaya anak mau menggosok giginya secara rutin.
Selain menjelaskan cara menggosok gigi yang benar untuk anak SD, Anda juga disarankan untuk memberikan pemahaman kepada anak mengenai pentingnya menyikat gigi secara rutin.
Dikutip dari Mayo Clinic, cara menggosok gigi yang benar pada anak dapat membantu menghilangkan sisa-sisa makanan dan plak pada gigi.
Selain itu, menyikat gigi bisa menghilangkan bakteri di dalam mulut. Pasalnya, setelah anak mengonsumsi makanan yang mengandung gula, bakteri di dalam plak dapat memproduksi asam yang dapat menyerang enamel gigi.
Asam ini dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Tidak hanya itu, plak yang tak dibersihkan berpotensi berubah menjadi karang yang dapat memicu peradangan penyebab penyakit gusi.
Oleh sebab itu, Anda perlu membekali berbagai cara menggosok gigi yang benar pada anak agar mereka semakin termotivasi dalam menjaga kebersihan giginya.
Mengajarkan cara menggosok gigi yang benar untuk anak SD perlu dilakukan sedini mungkin agar kesehatan gigi dan mulut mereka selalu terjaga.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kesehatan gigi serta cara gosok gigi yang benar, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di AppStore dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sibling rivalry atau persaingan antar saudara kandung kerap terjadi. Untuk mengatasinya, orangtua bisa mencoba mengajarkan cara menyelesaikan konflik dengan baik agar keharmonisan kakak dan adik tetap terjaga.
Diamond gigi dilakukan dengan menempelkan berlian di gigi atau menggunakan implan yang terbuat dari perak hingga titanium. Penggunaan diamond gigi punya efek samping yang bisa membahayakan kesehatan gigi dan mulut.
Picky eater adalah kebiasaan anak yang suka memilih-milih makanan. Terdapat sejumlah hal yang bisa menyebabkannya, mulai dari makanan yang kurang lezat, belum merasa lapar, hingga kondisi medis tertentu. Lantas, bagaimana cara menghadapi anak picky eater?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved