Jadwal pemeriksaan kehamilan adalah 8 kali sejak awal trimester sampai hari kelahiran.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
22 Jan 2021
Jadwal pemeriksaan kehamilan adalah 8 kali sejak trimester pertama
Table of Content
Memenuhi jadwal pemeriksaan kehamilan adalah kegiatan yang wajib dilakukan ibu hamil sejak awal trimester.
Advertisement
Pemeriksaan kehamilan lengkap dibagi berdasarkan trimester kehamilan. Sebab, trimester merupakan fase tonggak kehamilan yang memperlihatkan perkembangan janin maupun perubahan kondisi fisik ibu yang signifikan.
Kementerian Kesehatan menganjurkan pemeriksaan kehamilan dilakukan sebanyak empat kali, yaitu:
Meski demikian, calon ibu sebaiknya melakukan pemeriksaan kehamilan setidaknya 8 kali dari trimester 1, 2, sampai 3.
Dalam enam bulan pertama kehamilan, pastikan mengunjungi dokter selama sebulan sekali. Saat hamil 7-8 bulan, jadwal pemeriksaan kehamilan dianjurkan setiap dua minggu sekali.
Inilah pemeriksaan kehamilan lengkap sesuai dengan trimester kehamilan:
Rangkaian pemeriksaan kehamilan trimester 1 meliputi:
Berikut ini penjelasan terkait pemeriksaan kehamilan lengkap pada trimester 1:
USG atau ultrasonography adalah cara untuk melihat kondisi janin di dalam rahim dengan menggunakan gelombang suara yang berfrekuensi tinggi.
Pemeriksaan kehamilan dengan USG bisa dimulai sejak minggu keempat kehamilan. Sebab, kantong kehamilan sudah terbentuk saat ini.
Namun, umumnya, dokter menunggu hingga hamil 6 minggu. Terlebih, detak jantung janin pun bisa terdeteksi pada kehamilan usia 5--6 minggu.
Pada riset terbitan Ultrasonography, pemeriksaan kehamilan dengan USG lebih direkomendasikan dengan cara transvaginal, yaitu dengan melakukan pengecekan dari vagina alih-alih perut.
Pengecekan dengan USG pada trimester 1 berguna untuk menentukan usia kehamilan. Selain itu, USG mempermudah memantau kondisi kehidupan bayi di dalam rahim. Maka, mengetahui cara membaca USG pun juga diperlukan sejak awal kehamilan.
Komplikasi awal kehamilan, seperti kehamilan ektopik, juga dapat dipantau dengan USG sejak trimester 1.
Kadar hemoglobin atau Hb memengaruhi kesehatan kehamilan. Maka itu, pemeriksaan Hb biasanya dilakukan sejak kunjungan jadwal pemeriksaan kehamilan pertama. Tes Hb biasanya dianjurkan pada minggu 6 hingga 8 atau saat hamil 2 bulan.
Hb atau hemoglobin adalah kandungan kaya zat besi pada sel darah merah.
Untuk itu, kadar hemoglobin merupakan salah satu patokan ada jadwal pemeriksaan kehamilan untuk mengecek diabetes gestasional.
Sementara, riset dari BMC Pregnancy and Childbirth menemukan, kekurangan hemoglobin pada ibu menyebabkan anemia. Terbukti, anemia meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, infeksi, dan pendarahan.
Tes genetik atau tes DNA berguna untuk melihat kemungkinan bayi berisiko mengalami kelainan kromosom.
Tes ini termasuk ke dalam tes darah. Jadwal pemeriksaan kehamilan ini bisa dilakukan sejak hamil 10 minggu.
Tes ini berguna untuk melihat materi genetik yang ada di dalam darah ibu. Tes genetik mampu melihat tiga kemungkinan kelainan genetik pada bayi, terutama adanya kromosom berlebih (trisomi). Beberapa kelainan akibat trisomi adalah sindrom down, sindrom Edwards, dan sindrom Patau.
Baca Juga
Kita mungkin mengetahui golongan darah hanya berupa A, B, O, dan AB. Namun, ada pula golongan darah lainnya, yaitu rhesus. Golongan darah ini terbagi dua, yaitu rhesus positif dan rhesus negatif.
Jika Anda memiliki rhesus yang berbeda dengan bayi, nantinya ibu akan memproduksi antibodi yang memengaruhi sel darah merah janin.
Antibodi ini justru merusak sel darah merah bayi yang mengakibatkan penyakit inkompatibilitas rhesus yang berujung pada anemia hemolitik. Ini bisa dilakukan sejak awal kunjungan pertama, yaitu saat bayi berusia 2 bulan.
Tes ini bersifat opsional. Pengambilan sampel chorionic villus atau chorionic villus sampling (CVS) adalah tes skrining yang mengambil potongan kecil dari jaringan plasenta.
Jadwal pemeriksaan kehamilan ini dilakukan saat minggu ke-10 hingga 12 kehamilan atau hamil 2 bulan hingga 3 bulan.
Tes ini juga bisa mendeteksi kelainan kromosom pada bayi, seperti sindrom down atau kondisi genetik, seperti fibrosis kistik.
Anda perlu memahami, risiko melakukan skrining ini adalah keram dan timbulnya bercak darah.
Jadwal pemeriksaan kehamilan berupa cek hepatitis B dilakukan sedini mungkin sejak trimester pertama kehamilan.
Saat melakukan skrining ini, hal yang dilakukan adalah pemeriksaan HBsAg pada ibu hamil. HBsAg adalah kadar protein pada virus hepatitis B yang terdeteksi dalam darah.
Adanya HBsAg pada tubuh ibu hamil menandakan ibu mengidap hepatitis B dan mampu menularkan virusnya ke bayi melalui plasenta.
Bahkan, infeksi pun juga bisa terjadi saat pembuahan dimulai. Hal ini dipaparkan pada riset dari Middle East Journal of Digestive Diseases.
Oleh karena itu, lakukan pengecekan HBv sedini mungkin sebagai rangkaian pemeriksaan kehamilan lengkap pada trimester 1.
Pemeriksaan kehamilan trimester 2 melibatkan ukuran janin. Sebab, tumbuh kembangnya sudah terlihat secara signifikan.
Pemeriksaan kehamilan lengkap pada trimester terdiri dari:
Inilah penjelasan lebih lanjut terkait pemeriksaan kehamilan pada trimester 2.
Pemeriksaan protein urine pada ibu hamil dilakukan saat memasuki usia kehamilan 20 minggu atau hamil 5 bulan.
Tes ini berguna untuk mendeteksi apakah ibu memiliki risiko preeklampsia atau tekanan darah tinggi akibat kehamilan. Protein dalam urine merupakan tanda ibu mengalami preeklampsia.
Meski demikian, protein dalam urine tidak selalu berarti mengalami preeklampsia. Maka itu, apabila dokter ingin menemukan preeklampsia pada ibu hamil, dokter akan meminta sampel urine selama 24 jam.
Jika ditemukan kadar protein sebanyak 0,3 gram atau lebih, ibu mengalami preeklampsia.
Saat melakukan jadwal pemeriksaan kehamilan berupa USG pada trimester kedua, dokter akan mengecek:
Tes glukosa bertujuan untuk memeriksa adanya diabetes gestasional.
Perlu diketahui, Anda bisa mengalami diabetes gestasional meskipun tidak punya riwayat diabetes sebelum kehamilan.
Umumnya, jadwal pemeriksaan kehamilan ini dilakukan saat memasuki usia kehamilan 24 hingga hamil 28 minggu atau sejak hamil 6 bulan.
Skrining kehamilan ini dilakukan dengan cara mengecek cairan ketuban. Sebab, cairan ketuban mampu mendeteksi penyakit genetik, seperti sindrom down dan cacat tabung saraf (anencephaly atau spina bifida).
Tes ini biasanya dilakukan pada hamil 15 minggu hingga 20 minggu atau hamil 5 bulan. Pemeriksaan ini direkomendasikan jika ibu:
Terkait jadwal pemeriksaan kehamilan lengkap trimester 3, inilah rangkaian skrining yang sebaiknya Anda ikuti:
Ketahui lebih detail mengenai ketiga pemeriksaan berikut di bawah ini:
Streptococcus Group B merupakan bakteri yang kerap dijumpai di vagina dan saluran pencernaan. Bakteri ini dapat menginfeksi rahim, cairan ketuban, saluran kemih, dan sayatan selama operasi caesar.
Bahkan, saat bersalin, bakteri ini bisa terhirup atau tertelan bayi. Efeknya, bayi akan mengalami pneumonia hingga sepsis.
Oleh karena itu, The American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan Anda untuk melakukan mengikuti jadwal pemeriksaan kehamilan Streptococcus Group B saat hamil 9 bulan atau kehamilan 36 hingga 37 minggu.
Jika Anda terdeteksi bakteri ini, dokter akan memberikan obat antibiotik untuk mengurangi risiko penularan pada bayi.
Pemeriksaan panggul sebenarnya bisa dilakukan pada saat awal kehamilan. Namun, apabila tidak memiliki komplikasi, pemeriksaan panggul pada ibu hamil biasanya dilakukan pada usia kehamilan 36 minggu atau hamil 9 bulan.
Sebab, skrining kehamilan ini berguna untuk mempersiapkan kehamilan. Selain itu, alasan melakukan jadwal pemeriksaan kehamilan ini adalah:
Baca Juga
Menjelang akhir kehamilan, dokter akan memastikan apakah posisi bayi sungsang atau tidak.
Bila sungsang terjadi setelah minggu ke-36, kecil kemungkinan jika kepala bayi akan keluar terlebih dahulu.
Selama prosedur ini, dokter akan memberikan tekanan pada perut agar kepala berada pada dekat rahim.
Namun, jika bayi tetap berada posisi sungsang, dokter akan mendiskusikan terkait operasi caesar.
USG tetap dilakukan untuk memeriksa jumlah ketuban. Air ketuban atau cairan amnion berfungsi sebagai bantalan dan memberikan suhu yang stabil untuk menjaga janin.
Normalnya, volume air ketuban sekitar 60 mililiter (ml) saat Anda hamil 12 minggu, lalu akan bertambah menjadi 175 ml di usia 16 minggu, lalu pada trimester 3 akan menjadi 400-1200 ml.
Dokter akan memeriksa apakah air ketuban Anda terlalu sedikit atau terlalu banyak untuk mencegah komplikasi kehamilan.
Jadwal pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara rutin berguna untuk memantau kesehatan ibu dan bayi, serta risiko masalah yang mungkin terjadi.
Oleh karena itu, tindakan pencegahan pun bisa terlaksana.
SehatQ juga menawarkan sejumlah promo pemeriksaan kehamilan hingga paket persalinan menarik yang bisa Anda pilih. Kunjungi laman ini untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut terkait pemeriksaan kehamilan lengkap, hubungi dokter kandungan terdekat Anda atau konsultasikan melalui chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari
Referensi
Artikel Terkait
Pemeriksaan kehamilan trimester 2 yang penting untuk ibu hamil tidak hanya USG, tapi juga ada tes kehamilan lainnya seperti MSAF, NIPT hingga Antenatal Care (ANC).
3 Mei 2019
Ciri hamil anak laki-laki rupanya sering berupa mitos, seperti detak jantung lebih lambat hingga perut ibu hamil menonjol ke bawah. Padahal, hanya bisa diketahui secara akurat melalui USG hingga tes DNA.
1 Mei 2023
Ciri-ciri bayi besar dalam kandungan, seperti tinggi fundus yang besar dan kelebihan cairan ketuban perlu ibu hamil waspadai. Lakukan pemeriksaan kandungan secara rutin untuk memantau kondisi tersebut.
9 Jul 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved