Intuisi adalah sensasi yang muncul secara tiba-tiba tanpa disadari orang yang bersangkutan. Kerap kali, intuisi menjadi dasar pilihan seseorang ketika dihadapkan pada beberapa pilihan sekaligus.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
30 Apr 2023
Semakin terkoneksi seseorang dengan intuisi mereka, akan semakin bermanfaat dalam pengambilan keputusan
Table of Content
Menjadi orang yang berintuisi jauh lebih kuat ketimbang intelektual sehebat apapun, kata mendiang pendiri Apple, Steve Jobs. Hampir setiap individu pasti pernah merasakan munculnya intuisi, semacam kata hati yang muncul tanpa disadari. Intuisi adalah hal yang jauh berbeda dari pemikiran, logika, atau analisis.
Advertisement
Intuisi adalah sensasi yang muncul secara tiba-tiba tanpa disadari orang yang bersangkutan. Kerap kali, intuisi menjadi dasar pilihan seseorang ketika dihadapkan pada beberapa pilihan sekaligus.
Baca Juga
Albert Einstein pernah menyebut bahwa intuisi adalah hasil dari pengalaman intelektual yang dirasakan sebelumnya. Bisa jadi, intuisi datang dari rekognisi yang terjadi terus menerus.
Analoginya adalah saat akan berangkat bekerja di pagi hari, menentukan akan membawa payung atau tidak. Ketika melihat langit mendung, informasi di otak akan bekerja dan berpengaruh pada pengambilan keputusan. Jika langit mendung, besar kemungkinan terjadi hujan, maka perlu antisipasi dengan membawa payung.
Di sisi lain, intuisi adalah hasil dari pemikiran yang intensif dan ekstensif. Apapun yang diyakini seseorang, intuisi layak dipercaya saat akan mengambil keputusan. Sayangnya, situasi serba cepat dan emosi yang membuat seseorang kewalahan kerap membuat intuisi tak terdengar lagi.
Jadi bagi mereka yang masih kerap mempertanyakan dari mana datangnya intuisi, coba beri waktu untuk mendengarkan diri sendiri. Dengan lebih mendengarkan inner voice tanpa terganggu bisingnya situasi sekitar, maka intuisi bisa menjalankan perannya secara maksimal.
Pada dasarnya, manusia memerlukan insting dan logika untuk mengambil keputusan terbaik berkaitan dengan berbagai hal. Namun yang umum terjadi adalah orang lebih ragu mengandalkan intuisi sebagai panduan dalam mengambil keputusan.
Nyatanya, sebagai manusia yang dikaruniai akal sekaligus intuisi, kedua hal ini justru bisa membantu saat mengambil keputusan. Bukan mengesampingkan akal dan mengedepankan intuisi atau sebaliknya, namun menggunakan keduanya dengan seimbang.
Intuisi adalah suara yang datang dari dalam, atau inner voice. Pada berbagai konteks, intuisi pasti muncul. Mulai dari hal sederhana seperti memakai baju warna apa hari ini hingga pertaruhan hidup mati saat berada dalam kondisi darurat.
Semakin terkoneksi seseorang dengan intuisi mereka, akan semakin bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Intuisi adalah jembatan antara insting dan logika, yang menyeimbangkan cara otak bertindak.
Memang tidak mudah membiasakan diri mendengarkan intuisi dan menjadikannya bagian dari panduan mengambil keputusan sehari-hari. Namun, beberapa cara ini bisa dicoba:
Jika ingin berkomunikasi dengan intuisi, mengalokasikan waktu untuk diri sendiri bisa jadi cara efektif. Tak hanya mendengarkan intuisi, waktu menyendiri atau solitude ini juga bisa menggali kreativitas seseorang.
Di tengah bising dan sibuknya aktivitas sehari-hari, waktu menyendiri bisa menjadi cara mendengarkan apa yang selama ini terjadi pada diri sendiri. Ketika sibuk dengan bising dan situasi yang serba cepat, intuisi kerap tenggelam.
Ketika ada sinyal dari tubuh – sekecil apapun – seperti perut terasa nyeri, coba beri ruang bagi intuisi. Dengarkan sensasi fisik yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Inilah yang dilakukan orang berintuisi tinggi, tidak menyepelekan segala sinyal dari tubuh.
Mimpi adalah cara untuk berkomunikasi dengan intuisi atau pola pikir yang ada tanpa disadari. Ketika bermimpi di malam hari, ada informasi yang datang dari bagian otak yang tidak disadari atau intuitif. Bukan tidak mungkin, mimpi bisa jadi petunjuk bagaimana menjalani hidup.
Emosi negatif bisa membayangi intuisi. Berapa banyak dari kita yang merasa tidak seperti diri sendiri ketika sedang depresi, marah, atau kecewa? Itu terjadi karena koneksi dengan intuisi terputus.
Hal ini terbukti dari penelitian yang dirilis dalam jurnal Psychological Science pada tahun 2013 lalu. Orang yang berada dalam mood positif lebih punya kemampuan untuk membuat keputusan berdasarkan intuisi dalam sebuah permainan kata.
Membuat jurnal juga membantu membuka jalan bagi pikiran yang tak disadari. Intuisi adalah salah satunya. Tuliskan saja dalam jurnal apa yang dirasakan hari itu, untuk membantu menuangkan apa yang dirasakan sepanjang hari.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Mimpi adalah gambaran, pikiran, dan perasaan yang terjadi selama Anda tidur. Mimpi terjadi karena adanya keinginan, pikiran, dan motivasi di alam bawah sadar seseorang. Pada umumnya, mimpi akan terasa sangat jelas dan nyata ketika fase tidur REM atau rapid eye movement.
9 Sep 2022
Kebanyakan orang hanya mengenal parfum sebagai pengharum tubuh. Tapi ada beberapa manfaat kesehatan yang sebenarnya, bisa Anda dapatkan dengan menghirup aroma parfum tertentu.
2 Mei 2023
Berpikir kritis adalah proses mempertanyakan, menganalisa, menerjemahkan, mengevaluasi, dan menilai segala sesuatu yang Anda lihat, baca, dengar, atau katakan.
26 Des 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved