Proses melahirkan bayi secara normal ternyata bisa dilakukan. Namun, tentu saja dengan berbagai pertimbangan yang harus diperhatikan. Oleh sebab itu, ketahui lebih jauh mengenai hal ini.
3.57
(7)
15 Sep 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Proses melahirkan bayi kembar secara normal bisa dilakukan dengan berbagai pertimbangan
Table of Content
Persalinan bayi kembar memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi ketimbang persalinan bayi tunggal. Oleh karena itu, dibutuhkan pertimbangan yang matang dan persiapan ekstra untuk menjalani proses melahirkan bayi kembar secara normal ini.
Advertisement
Sebagian ibu hamil mungkin merasa khawatir atau takut dengan opsi melahirkan kembar secara normal, tetapi faktanya lebih dari 40 persen proses melahirkan bayi kembar ternyata dilakukan secara normal.
Untuk mengetahui berbagai pertimbangan, pro dan kontra, serta berbagai hal lainnya seputar proses melahirkan bayi kembar secara normal, berikut adalah penjelasan yang bisa Anda simak.
Baca Juga
Hamil kembar tidak menutup kemungkinan ibu hamil menjalani proses melahirkan secara normal. Namun, persalinan normal dapat dilakukan jika bayi kembar yang ada dalam kandungan tumbuh dengan baik dan tidak memiliki kekhawatiran lainnya.
Dokter akan merekomendasikan ibu hamil untuk mencoba melahirkan bayi kembar secara normal apabila memenuhi kriteria berikut ini:
Ini merupakan posisi yang paling memungkinkan untuk melahirkan bayi kembar secara normal karena janin akan lebih mudah melewati jalan lahir. Walaupun begitu, kadang bayi dengan posisi ini juga perlu dilahirkan melalui operasi cesar.
Ibu hamil kemungkinan besar dapat mencoba melahirkan secara normal jika tidak memiliki kondisi kesehatan apa pun yang dapat menempatkan ia atau janinnya dalam bahaya. Kondisi ini juga mencakup preeklampsia atau diabetes gestasional.
Jika kepala bayi pertama berada dekat jalan lahir, tetapi bayi kedua sungsang, ibu hamil masih bisa melahirkan secara normal. Dalam kasus ini, setelah bayi pertama dilahirkan, dokter akan mencoba mengubah posisi bayi kedua agar kepalanya di bawah.
Proses ini dilakukan dengan memberi tekanan manual ke perut (eksternal) atau menjangkau bagian dalam rahim untuk memutarnya (internal).
Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan konsultasikan pada dokter kandungan mengenai prosedur persalinan terbaik yang dapat diambil.
Baca juga: Proses Melahirkan Normal: Tahapan, Proses, dan Panduan Melaluinya
Mengetahui gambaran mengenai proses persalinan dapat membantu ibu hamil mempersiapkan diri secara fisik dan mental.
Berikut adalah gambaran proses melahirkan normal bayi kembar:
Persalinan kembar memiliki kemungkinan komplikasi yang lebih tinggi sehingga dokter biasanya merekomendasikan ibu hamil untuk melahirkan di rumah sakit.
Di rumah sakit, terdapat staf maupun peralatan medis yang memadai dan siap untuk menangani keadaan darurat, seperti operasi caesar jika diperlukan.
Meski Anda dapat melahirkan di ruang bersalin, kemungkinan besar Anda akan dipindahkan ke ruang operasi saat tiba waktunya untuk mengejan.
Ibu dengan kehamilan kembar biasanya lebih diawasi dengan dua (atau lebih) monitor janin. Hal ini dapat membantu dokter mengawasi bagaimana setiap bayi merespons kontraksi.
Pada tahap persalinan, bayi pertama dipantau secara internal, sedangkan bayi kedua dipantau secara eksternal.
Dalam persalinan normal bayi kembar, biasanya Anda disarankan untuk menjalani epidural. Metode ini biasa disebut bius lokal yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan.
Epidural juga membuat proses persalinan lebih aman dan mudah jika sewaktu-waktu ibu hamil perlu melakukan operasi caesar darurat.
Ibu akan melahirkan bayi pertama yang kepalanya berada paling dekat dengan jalan lahir. Setelah bayi pertama dilahirkan, bayi kedua biasanya lahir 10-30 menit kemudian bila semuanya berjalan lancar.
Faktanya, banyak ibu yang melaporkan jika melahirkan bayi nomor dua sangat mudah dilakukan. Meski begitu, proses persalinan kembar bisa berlangsung lebih singkat atau lebih panjang dari persalinan tunggal.
Kehamilan kembar adalah termasuk ke dalam kehamilan berisiko tinggi. Kehamilan ini berisiko menyebabkan berbagai komplikasi yang membahayakan ibu dan janin.
Hamil anak kembar memang meningkatkan risiko melahirkan lebih cepat. Sehingga, kehamilan ini kerap memberikan risiko melahirkan prematur.
Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh rahim yang sudah berkontraksi, cairan ketuban yang pecah, preeklampsia, hingga leher rahim yang sudah mengalami pembukaan.
Selain itu, sejumlah risiko yang menyertai ibu hamil mengandung bayi kembar adalah hipertensi gestasional, masalah pada plasenta, hingga IUGR.
Untuk meminimalisir risiko melahirkan bayi kembar secara normal yang dapat membahayakan ibu dan janin, Anda tidak boleh melahirkan normal jika memiliki kondisi seperti berikut:
Namun, dikutip dari penelitian dalam NHS UK, dalam kasus yang sangat jarang, mungkin saja beberapa wanita bisa melahirkan 1 bayi kembar secara normal dan kemudian melahirkan bayi lainnya dengan caesar.
Agar dapat melahirkan bayi kembar secara normal dan berjalan sukses, ada beberapa tips yang yang bisa diikuti:
Kebutuhan nutrisi hamil kembar lebih banyak dari kehamilan biasanya, karena ibu mengandung lebih dari satu janin. Kurangnya nutrisi selama kehamilan kembar dapat menyebabkan bayi mengalami gangguan pertumbuhan dan lahir dengan berat badan rendah. Untuk mencegahnya, ibu hamil perlu memastikan bahwa nutrisi yang diperlukan dapat terpenuhi dengan baik.
Untuk meminimalisir risiko kehamilan yang tinggi pada kehamilan kembar, ibu hamil perlu menjaga stamina dan kondisi kesehatan dengan berolahraga secara rutin. Senam kegel adalah salah satu contoh olahraga yang baik untuk ibu hamil kembar untuk menguatkan otot panggul.
Selama kehamilan, Anda perlu memastikan untuk lebih banyak istirahat dan tidak melakukan banyak aktivitas yang berat. Selain itu, cobalah untuk mengurangi stres selama hamil. Pasalnya, stres saat hamil dapat menurunkan daya tahan tubuh dan menyebabkan ibu hamil rentan terkena penyakit.
Saat hamil, penting untuk tidak melewatkan pemeriksaan kehamilan. Pasalnya, pemeriksaan kehamilan secara rutin dapat membantu menilai kondisi kesehatan ibu dan janin, serta mendeteksi secara dini jika adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan.
Baca juga: Daftar Perlengkapan Melahirkan yang Perlu Anda Siapkan
Walaupun Anda mungkin ingin bayi dilahirkan secara normal, namun persalinan biasanya tidak dapat diprediksi. Terkadang, persalinan kehamilan kembar lebih aman dilakukan dengan operasi caesar.
Operasi caesar dipilih jika kepala bayi pertama Anda (yang paling dekat dengan jalan lahir) tidak berada di bawah, plasenta menutupi serviks menjelang akhir kehamilan, kedua bayi berbagi satu kantung ketuban, atau jika Anda mengandung lebih dari dua bayi.
Sekitar dua pertiga dari kebanyakan kasus operasi caesar kelahiran kembar tidak direncanakan. Pada kasus yang jarang terjadi, salah satu bayi bisa lahir secara normal, tetapi yang kedua lahir melalui operasi caesar. Prosedur ini biasanya dilakukan jika bayi kedua berada dalam keadaan darurat.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Ciri-ciri pembukaan 1 saat akan melahirkan antara lain adalah keluarnya sumbat lendir yang terlihat seperti keputihan berjumlah banyak, serta terjadinya kontraksi.
Pijat perineum dilakukan dengan memijat area antara anus dan vagina sejak usia kehamilan menginjak minggu ke-34. Tujuannya adalah untuk menghindari robekan perineum ketika melahirkan.
ERACS merupakan metode operasi caesar terbaru yang memungkinkan ibu untuk pulih lebih cepat pasca persalinan caesar dan minim rasa sakit.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lidya Hapsari
Dijawab oleh dr. Lidya Hapsari
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved