Inilah Jenis-jenis Game yang Sering Menyebabkan Kecanduan

Apakah Anda mempunyai hobi bermain video game? Kadang, sebagian orang yang memiliki hobi ini akan selalu update tentang game terbaru, terutama pada konsol atau PC yang mereka punya. Tidak ada salahnya jika seseorang memiliki hobi, selama tidak berlebihan. Akan tetapi, lain halnya jika seseorang sudah kecanduan bermain game.

Badan kesehatan dunia WHO memasukan gaming disorder sebagai suatu kondisi medis, meskipun Asosiasi Psikiatri Amerika Serikat tidak memasukkannya gangguan tersebut ke dalam buku panduan diagnosisnya.

Tanda-tanda gaming disorder

Selalu mengikuti perkembangan game terbaru mungkin saja adalah bentuk penyaluran hobi yang sah-sah saja. Namun, jika tanda-tanda berikut terjadi, waspadai adanya kemungkinan gaming disorder:

• Selalu memikirkan bermain game kapan pun dan di mana pun
• Merasa tidak enak jika tidak bermain game
• Membutuhkan waktu bermain yang semakin lama untuk merasa puas
• Tidak dapat berhenti bermain
• Tidak ingin melakukan hal lain yang sebelumnya disukai
• Bermasalah di sekolah, rumah, atau tempat bekerja akibat terlalu banyak bermain
• Tidak peduli terhadap permasalahan tersebut dan tetap bermain
• Berbohong pada orang lain mengenai berapa lama waktu yang habis untuk bermain
• Bermain game untuk menghilangkan mood yang jelek

Antusiasme dan kecanduan memang harus dibedakan. Orang yang memiliki gaming disorder setidaknya menunjukkan lima atau lebih gejala di atas selama setidaknya satu tahun.

Jenis-jenis game yang menyebabkan kecanduan

Studi menunjukkan bahwa gaming disorder terjadi hanya pada sedikit orang yang bermain game. Namun tetap saja, siapa pun yang gemar bermain game harus membatasi dan mengatur jumlah waktu bermainnya, terutama jika bermain game sudah mengganggu kegiatan sehari-hari, serta berdampak pada kesehatan fisik, psikologis, dan fungsi sosial seseorang.

Berdasarkan Addiction Center, berikut adalah lima jenis permainan yang sering menyebabkan kecanduan berdasarkan da:

1. Solo-competitive online game

Permainan kompetitif dapat menyebabkan pemainnya untuk bermain dan berlatih terus, mengganggu kehidupan sosialnya. Setidaknya 200 kasus perceraian di Inggris pada tahun 2018 disebabkan oleh game. 

2. Team-based competitive online game

Bahaya pada permainan ini adalah kecenderungan seseorang untuk menyalahkan rekan satu timnya jika timnya kalah. Selain itu, bagaimana rekan satu tim mungkin mendorong seseorang untuk bermain lebih lama, berlatih lebih sering, dan menambah waktu yang dihabiskan untuk bermain. 

3. Role playing games/Massive multiplayer online games

Game online yang dimainkan bersama-sama oleh banyak orang, menciptakan sebuah komunitas di mana seseorang dapat menjadi siapa saja yang mereka inginkan, misalnya lebih muda, tua, lebih kuat, atau lebih menarik. Beberapa orang yang rentan menjadikan platform ini sebagai pelarian dari dunia nyata. Orang yang kecanduan pada game ini merasa tidak dapat mengatur dunia nyata, tetapi dapat mengatur dunia maya.

4. First-person shooters

Game yang menjadikan pemainnya sebagai penembak dari sudut pandang orang pertama, sering dikaitkan dengan kekerasan. Walaupun hal ini belum sepenuhnya terbukti, tetapi studi ilmiah menunjukkan kadar adrenalin yang meningkat pada para pemain. Adrenalin yang meningkat berpotensi menimbulkan kecanduan.

5. Mobile games

Berbagai mobile game dengan mudah dapat dimainkan lewat telepon genggam. Belum lagi jenis game yang memperebutkan peringkat. Hal ini dapat membatasi interaksi sosial seseorang. Yang harus diwaspadai pada jenis game ini adalah mikrotransaksi yang sudah menjadi praktik umum. Para pemainnya akan cenderung mengeluarkan uang untuk mendapatkan berbagai keuntungan tertentu yang akan membantu karakternya dalam game. Jika jumlah uang yang dikeluarkan terlalu berlebihan tentunya bisa mengindikasikan adanya kecanduan.

Mengikuti perkembangan game terbaru dan bermain game adalah salah satu wujud antusiasme dalam menjalani hobi. Namun ingat, jangan berlebih-lebihan dan berikan batasan-batasan tertentu.