Depresi adalah penyakit medis, sebuah masalah kesehatan yang berhubungan dengan otak. Fakta depresi adalah siapa pun dapat depresi dan bisa berkembang secara bertahap.
3.67
(52)
20 Mei 2019
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Banyak menangis merupakan salah satu mitos depresi.
Depresi merupakan salah satu penyakit mental yang umum terjadi pada orang dewasa. Sayangnya, banyak mitos depresi yang telanjur menyebar di kalangan masyarakat tanpa diketahui fakta sebenarnya. Hal ini yang membuat banyak orang menyalahartikan kondisi kesehatan mental yang satu ini.
Advertisement
Banyak penderita depresi akhirnya mengikuti mitos tersebut dan mendapatkan perawatan yang tidak sesuai. Apa saja mitos depresi yang banyak beredar? Lalu, bagaimana dengan fakta depresi yang seharusnya? Semuanya akan coba dijawab melalui penjelasan berikut.
Opini orang tentang depresi bisa sangat bermacam-macam. Namun, bukan berarti Anda harus memercayai sepenuhnya. Berikut sederet mitos depresi yang perlu diketahui:
Depresi memengaruhi satu dari enam orang pada titik tertentu dalam kehidupan mereka. Hal ini membuat obat-obatan tradisional dan informasi yang setengah-setengah banyak beredar. Ada satu anggapan bahwa sibukkan diri bisa membuat Anda merasa lebih baik.
Dalam kasus kesedihan ringan ini mungkin akan membantu. Namun, gangguan depresi benar-benar berbeda. Terlalu banyak bekerja sebenarnya dapat menjadi tanda depresi klinis, terutama pada pria.
Depresi adalah kondisi medis yang serius. Namun, banyak orang masih menyalahartikan depresi dengan kesedihan biasa.
Bukti biologis dari penyakit ini ada pada penelitian genetik, hormon, reseptor sel saraf, dan fungsi otak. Sirkuit saraf dalam otak yang mengatur suasana hati nampak berfungsi secara abnormal dalam depresi.
Masyarakat pada umumnya akan memuji kegigihan dan kekuatan mental seseorang. Mereka pun akan memberikan kredit saat tidak ngeluh. Namun, orang dengan depresi klinis tidak malas atau mengasihani diri mereka sendiri.
Depresi adalah penyakit medis atau sebuah masalah kesehatan yang berhubungan dengan otak. Seperti penyakit lainnya, depresi dapat membaik dengan perawatan yang tepat.
Orang yang depresi tidak selalu banyak menangis. Beberapa orang tidak menangis atau tidak terlalu sedih ketika mereka depresi. Mereka cenderung "kosong" secara emosional dan mungkin merasa tidak berguna.
Beberapa orang bahkan mengalami depresi tanpa gejala-gejala dramatis. Depresi yang tidak dirawat mencegah seseorang menikmati kehidupannya, dan kerap kali berdampak pada keluarga mereka juga.
Mengalami pengalaman sedih pastinya akan meningkatkan risiko depresi. Sebut saja kehilangan orang yang dicintai atau menjalani kasus perceraian. Biarpun begitu, depresi tidak selamanya terjadi akibat hal negatif.
Orang bisa mengalami episode kesedihan yang mendalam kapan pun. Depresi sendiri terjadi akibat keputusasaan dan kesedihan yang sudah dipupuk secara lama dalam hidup.
Seharusnya, Anda akan lebih peduli dengan kesehatan mental jika ada anggota keluarga yang mengalami depresi. Biarpun risiko tetap ada pada diri Anda, bukan berarti depresi itu penyakit turunan. Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa depresi adalah penyakit yang bisa diturunkan.
Inilah persepsi yang juga tidak sepenuhnya benar. Beberapa orang menyalahartikan seseorang yang sedang sangat sedih hingga depresi. Mereka menganggap bahwa kesedihan itu bisa dihilangkan dengan berpikir positif.
Depresi bukanlah tanda bahwa Anda lemah atau malas melakukan sesuatu. Otak Anda sedang dipengaruhi oleh hal-hal negatif dari faktor lingkungan dan biologis.
Penggunaan antidepresan diberikan jika memang dibutuhkan. Namun, durasi konsumsinya bisa sangat berbeda tergantung tingkat depresinya. Ada sebagian orang yang mungkin butuh pengobatan yang lebih panjang. Namun, tidak menutup kemungkinan konsumsi dalam dosis kecil sudah cukup untuk meringankan depresi.
Mitos ini bisa menjadi salah jika para penderita depresi butuh pertolongan. Orang depresi yang dibiarkan menjalani hidupnya sendiri malah akan berbahaya untuk dirinya. Mereka butuh dukungan yang sekadar mendengarkan perasaannya.
Bukan hanya tentang mitos, Anda juga harus tahu fakta depresi yang sebenarnya harus dipercaya:
Pilot atau supir angkot, pemalu atau mudah bergaul, semua orang dari latar belakang etnik mana pun dapat terkena depresi. Penyakit ini lebih banyak terjadi pada wanita ketimbang pria. Namun, wanita lebih cenderung mencari bantuan.
Depresi sering kali ditemukan pada akhir masa remaja atau usia 20-an. Namun, gejalanya dapat terjadi pada usia berapa pun. Pengalaman pribadi yang buruk seringkali dapat memicu depresi pada orang-orang dengan risiko penyakit ini. Mungkin penyakit ini dapat berkembang secara tiba-tiba.
Depresi dapat berkembang secara bertahap sehingga Anda sulit mendeteksi penyakit ini sejak awal. Hari-hari yang terasa buruk mulai menjadi rutinitas. Anda juga akan mulai membolos kuliah atau bekerja.Salah satu gejala yang disebut dysthymia akan bertahan selama bertahun-tahun sebagai gejala kronis tingkat rendah. Depresi dapat membuat kondisi Anda lebih parah sehingga melumpuhkan karier dan hubungan kekeluargaan.
Jika salah satu anggota keluarga pernah mengalami depresi, Anda juga memiliki kemungkinan depresi juga. Orang-orang dengan sejarah keluarga depresi dapat menyaksikan gejala-gejala awalnya. Hal ini bisa jadi tanda untuk segera melakukan tindakan positif. Mulailah dengan mengurangi stres, lebih banyak olahraga, konseling, atau mendapatkan perawatan profesional lainnya.
Berpikir positif dapat menjadi salah satu cara meringankan depresi. Prinsip berpikir positif inilah yang digunakan dalam cognitive behavioral therapy (CBT). Dengan terapi ini, penderita akan belajar mengubah pola pikir dan perilaku. Pikiran dan perilaku negatif diidentifikasi dan diganti dengan cara berpikir yang lebih akurat dan seimbang mengenai diri sendiri dan dunia. Baik digunakan tanpa atau dengan obat-obatan, CBT dapat membuahkan hasil bagi banyak orang.
Mitos tentang depresi bisa sangat berbahaya jika ditelan mentah-mentah. Mitos ini pun membuat banyak orang menganggap remeh depresi sehingga mengabaikannya. Cobalah meminta bantuan dokter jika menemukan adanya gejala depresi.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar depresi dan cara pencegahannya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Self deprecation adalah pernyataan merendahkan diri sendiri yang dibalut dengan lelucon dan candaan. Tindakan ini dapat memicu gangguan kecemasan dan depresi jika terus dilakukan.
Bolehkah ibu hamil minum es? Mitos yang beredar bahwa ibu hamil tidak boleh minum es, karena dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan yang besar. Penjelasan medis menyatakan bahwa ibu hamil boleh mengonsumsi es agar tidak kekurangan cairan yang dapat membahayakan ibu hamil dan janin.
Dada sesak dan terasa berat seringkali dicurigai sebagai penyakit jantung. Padahal dada terasa berat juga bisa disebabkan oleh berbagai kondisi mental dan fisik, seperti kecemasan, GERD, ketegangan otot, dan sebagainya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Supiah Sandra Dewi Sangadji
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved